Soal Dorongan Percepat Munas, DPP Golkar Minta Airlangga Tak Disalahkan
Merdeka.com - Airlangga Hartarto dianggap gagal memimpin Partai Golkar di Pemilu serentak 2019. Capaian Golkar di pemilu tahun ini tak memenuhi target, bahkan menurun dibanding perolehan kursi di Pemilu 2014.
Namun, Ketua Bappilu Golkar wilayah Sumatera, Indra Bambang Utoyo melihat, turunnya suara Golkar di 2019 tak bisa disalahkan kepada Airlangga seorang diri. Sebab, dalam menghadapi pemilu, dibutuhkan kerja sama tim yang melibatkan banyak orang.
"Tidak bisa serta merta menyalahkan Airlangga, karena mendapatkan kursi DPR/DPRD ini kerja orang banyak, khusus para Caleg," terang Indra saat dihubungi merdeka.com, Senin (27/5).
-
Apa yang dilakukan Airlangga untuk Golkar? Airlangga Hartarto memperbanyak sebaran tokoh berpengaruh di berbagai dapil. Partai Golkar berhasil menduduki posisi dua perolehan suara pada Pemilu 2024 dengan persentase 15,28 persen atau 23.208.654 suara.
-
Apa prestasi Airlangga di Golkar? 'Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah,' ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
-
Apa instruksi Airlangga untuk kader Golkar? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Siapa saja yang mendukung Airlangga? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
-
Kenapa MKGR mendukung Airlangga? “Kami sampaikan bahwa Ormas MKGR tegak lurus kepada seluruh kebijakan Partai Golkar dan mendukung Bapak Airlangga Hartarto sesuai hasil Munas, Rapimnas, dan Rakornas Partai Golkar,“ tutur Adies dikutip dalam SE MKRG, Minggu (30/7).
Indra mengungkapkan, di bawah komandonya, kerja para caleg khususnya di Sumatera luar biasa keras. Wilayah Sumatera dapat menambah 4 kursi baru, sehingga perolehan kursi DPR di Sumatera menjadi 21 untuk periode ini.
"Tahun 2014, kursi DPR-RI wilayah Sumatera adalah 17 kursi," tambah Indra.
Padahal, wilayah Sumatera adalah daerah kekuasaan koalisi parpol Prabowo-Sandiaga. Sementara Golkar mendukung Jokowi-Ma'ruf. Namun suara Golkar di Sumatera malah bertambah.
"Ini semua karena kerja Caleg pilihan Golkar. Di tengah tantangan yang begitu besar, karena wilayah Sumatera itu paslon 01 yang juga didukung Golkar perolehannya kalah dari paslon 02. Ini juga berimbas kepada suara partai Golkar di Sumatera, khususnya Sumbar, Riau dan Aceh," jelas Indra.
"Kami bersyukur kerja Caleg baik tingkat pusat dan daerah yang gigih sekali, sehingga beberapa provinsi bisa bertahan dengan perolehan 2014, dan beberapa malah mendapat kursi tambahan," imbuhnya.
Indra tak tahu pasti apa penyebab suara Golkar turun, sementara dilihat dari Sumatera justru naik. Tapi, dia menggarisbawahi, capaian Golkar tersebut tak bisa serta merta menyalahkan Airlangga.
"Mungkin wilayah tengah dan timur (suara turun). Menyalahkan Airlangga berarti juga menyalahkan kami Pengurus lainnya. Memang tantangannya berat sekali," tutup dia.
Diberitakan sebelumnya, usulan percepat munas awalnya datang dari salah satu inisiator Aziz Sumual. Mantan ketua DPD Golkar Papua era Setya Novanto ini menyebut, ada 25 DPD I dan ratusan pengurus DPD II Golkar yang bersiap percepat munas.
"25 DPD I dan Ratusan DPD II se-Indonesia yang sudah siap untuk melaksanakan munas paling lambat akhir Juli," terang Aziz.
Dia menyinggung soal gagalnya Airlangga memimpin Golkar. Sebab, target awal, Golkar ingin ada 110 kursi di DPR. Tapi kenyataannya, Golkar hanya memperoleh sekitar 85 kursi di parlemen pusat.
"Agenda Munas menyelamatkan Partai Golkar," terang Aziz.
Pada Munaslub Golkar 2017 lalu, Airlangga ditetapkan sebagai ketua umum usai Novanto ditangkap KPK karena terbelit kasus korupsi. Dalam Munaslub itu pula, jabatan Airlangga sebagai ketua umum ditetapkan sampai 2019.
Jabatan Airlangga bisa saja diperpanjang sesuai kebutuhan. Namun hal itu harus melalui Rapimnas Golkar.
"Logikanya harus bertambah, jumlah kursi nasional bukan nambah, malah turun. Ketua umum tak mampu ini artinya. Gagal total," kata Aziz.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 38 ketua DPD juga menegaskan taat pada satu komando di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaDPD Golkar seluruh Indonesia menyatakan tak ingin Munaslub.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Barat Khairunas menegaskan seluruh DPD di Indonesia solid mendukung Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku menerima masukan dan saran dari ketiga ketua dewan DPP Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menegaskan, pihaknya tetap solid mendukung Airlangga menjadi Ketum Golkar lagi.
Baca Selengkapnya"Akan menyiapkan insentif. Karena kita ingin menang," ujar Airlangga
Baca SelengkapnyaSeluruh kader untuk mendukung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai Capres.
Baca SelengkapnyaAirlangga juga yakin Golkar memperoleh 100 lebih kursi DPR RI.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaDewan Partai Golkar Solid Dukung Kepemimpinan Airlangga Hartarto
Baca Selengkapnya“Dari 38 ketua DPD Provinsi se-Indonesia menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Ketua Umum Partai Golkar dan menolak wacana munaslub,” jelas Ace Hasan
Baca Selengkapnya