Soal Hoaks Surat Suara, KPU Laporkan Kejadiannya Bukan Orangnya
Merdeka.com - Ketua KPU RI Arief Budiman melaporkan kasus hoaks 7 kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos untuk Jokowi-Ma'ruf. Polisi diminta ungkap kasus hoaks ini sebelum hari pencoblosan pada 17 April nanti.
"Saya harap sebelum itu, kalau pencoblosan kan 17 April. Saya pikir polisi sudah punya cara strategi pasti ini akan diungkap secepat mungkin," kata Arief di Kantor Bareskrim Polri, Kamis (3/1).
Arief menyatakan, KPU melaporkan kejadian penyebaran hoaks pada Bareskrim bukan melaporkan seseorang atau pelaku. Dia juga membantah melaporkan Andi Arief sebagai tokoh yang pertama kali mengungkap isu itu ke publik melalui akun Twitternya.
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibobol hacker dan sekitar 204 juta data DPT bocor dalam kejadian ini.
-
Apa yang diadukan kepada Ketua KPU? Ketua KPU Hasyim Asyari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif partai politik.
-
Apa itu Surat Suara Pemilu? Surat suara pemilu adalah selembar kertas atau dokumen yang digunakan oleh pemilih untuk memberikan suara mereka dalam pemilihan umum atau pemilu.
-
Kapan Kotak Suara Pemilu digunakan? Kotak suara menjadi salah satu perlengkapan pemungutan suara pada Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
-
Mengapa Kotak Suara Pemilu dibuat transparan? Kotak suara umumnya terbuat dari bahan yang kuat dan transparan agar proses penghitungan suara dapat dilakukan dengan transparan dan dapat dipantau oleh saksi-saksi dari berbagai calon atau partai politik.
-
Apa yang dilakukan KPU? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
"Saat ini kami sudah laporkan kejadiannya. Soal nanti siapa pelakunya yang ditangkap kami percayakan sepenuhnya kepada kepolisian," katanya.
KPU RI diketahui mendapat informasi adanya tujuh kontainer berisi surat suara di Tanjung Priok. Informasi pertama diketahui dari media sosial.
"Dari media sosial, saya lupa yang mana tapi dari WA saya terima. Di Twitter saya lihat juga," ucap Arief.
Sementara itu, Kabareskrim Komjen Arief Sulistyanto mengatakan, pihaknya akan mengusut secepat mungkin pelaku penyebar hoaks. "Ya saya bilang as soon as possible. Semakin cepat makin baik," ucapnya.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.
Baca SelengkapnyaSuara Hasyim kemudian meninggi, ketika disinggung sumber dari surat tersebut.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran segera mengirimkan tim pencari fakta khusus untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, kata Idham, KPU belum dapat mengonfirmasi kebenaran surat suara yang sudah tercoblos lebih dulu itu.
Baca SelengkapnyaKantor Bawaslu DKI Jakarta DKI Jakarta menjadi sasaran aksi protes dugaan kecurangan Pemilu 2024, pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaKetua KPU Hasyim Asyari yang memimpin rapat mencecar saksi yang dihadirkan.
Baca SelengkapnyaBudi Arie pun menjamin, jika sistem informasi elektronik selama pesta demokrasi ini tetap aman dan terjamin.
Baca SelengkapnyaSebanyak 204 juta data pemilih KPU diduga bocor. Diperjualbelikan di darkweb seharga Rp 1 miliar lebih.
Baca SelengkapnyaKPU melakukan pengecekan melalui Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) terkait kebocoran data pemilih tersebut.
Baca SelengkapnyaDPR geram dengan kabar dugaan kebocoran data 204 juta pemilih oleh KPU.
Baca SelengkapnyaSalah seorang saksi RK-Suswono mengadukan masalah TPS 028 di Pinang Ranti, Kelurahan Makasar, Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Baca Selengkapnya