Soal koalisi Demokrat-PDIP, hubungan SBY-Mega jangan dipanasi
Merdeka.com - Wacana PDI Perjuangan (PDIP) membangun koalisi dengan Partai Demokrat muncul ke permukaan. Namun rencana ini diyakini tak akan berjalan mudah, sebab antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) punya hubungan yang renggang.
Ketua DPP Partai Demokrat Achsanul Qosasih menyambut baik wacana koalisi antara Demokrat dan PDIP. Menurut dia, meski oposisi, PDIP punya karakter yang baik untuk membangun koalisi di 2014.
"PDIP walau oposisi positif, sehingga kalau dikatakan bahwa ada isu koalisi dengan PDIP ya wajar-wajar saja," ujar Achsanul di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/2).
-
Mengapa PDIP siap menjadi oposisi? Sebab, dia menyebut PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap terkait menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Siapa yang menjawab pertanyaan soal kesiapan PDIP menjadi oposisi? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan soal kesiapan partai berlambang kepala banteng menjadi oposisi atau berada di luar pemerintahan.
Achsanul mengakui bahwa sejarah hubungan Ketua Umum PDIP Megawati dan Ketua Umum Demokrat SBY sempat tegang. Namun, hal itu tak berarti menutup peluang koalisi Demokrat dengan PDIP.
"Saya rasa nanti ada jalan yang paling bagus buat beliau, enggak usah di panas-panasi, jadi pemimpinnya punya karakteristik sendiri-sendiri," tegas dia.
Dia pun menegaskan bahwa pihaknya selalu nyaman membangun koalisi dengan siapa saja. Namun sayang, partai lain yang justru merasa tak nyaman berkoalisi dengan Demokrat.
"Demokrat baik dengan semua partai, Demokrat merasa nyaman yang sering tidak nyaman justru partai lain," terang dia.
Diketahui, hubungan SBY dan Mega pecah bermula saat SBY memutuskan untuk mundur sebagai Menkopolkam di era Presiden Mega. Setelah mundur, ternyata SBY mengajukan diri sebagai capres dan berhasil mengalahkan Mega di Pilpres 2004.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP telah berkomunikasi sebelum Demokrat merapat ke koalisi Prabowo
Baca SelengkapnyaPresiden PKS bicara peluang Demokrat pindah usai Puan dekati AHY
Baca SelengkapnyaPDIP tidak masalah menghadapi koalisi besar di Pilpres.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaPDIP menilai munculnya wacana duet Sandi-AHY hanya dinamika politik
Baca SelengkapnyaAdapun soal sinyal arah dukungan Demokrat, kata Hasto, sejauh ini masih terlihat baru penjajakan.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih Prabowo untuk menentukan siapa saja yang bergabung di pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaSebab tidak ada hubungan yang buruk antara PDIP dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaDemokrat mendapatkan hikmah karena Anies akhirnya memutuskan meninggalkan AHY.
Baca SelengkapnyaDjarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaPDIP mengklaim sejak awal menghindari kerja sama yang didasari oleh nafsu kekuasaan semata.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca Selengkapnya