Soal korupsi Atut, Golkar punya dua pilihan
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku partainya tidak terganggu bila kadernya terkena kasus korupsi. Menurutnya, konsolidasi partai tak bergantung kepada individu.
"Partai Golkar itu tengah menyiapkan semua konsolidasi. Karena Partai Golkar tidak fokus pada individu tapi mesin partai," kata Priyo dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (4/1).
Priyo mengatakan, saat ini memang ada kadernya yang tersandung kasus korupsi seperti Ratu Atut Chosiyah Chasan. Namun, masalah tersebut tidak mengganggu partainya.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang akan kejutan di Golkar? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons soal isu kedatangan Jokowi ke Jakarta untuk menjadi kader Partai Golkar. Dia memastikan akan ada kejutan Kamis sore ini di Markas DPP Partai Golkar.
-
Siapa yang akan menjadi pemimpin Golkar di masa depan? Selanjutnya Menko Airlangga mengatakan bahwa calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders dan memegang jabatan kritikal yang akan menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam Visi Indonesia Maju 2045.
"Masalah itu semua terjadi di seluruh partai. Apa boleh buat. Ini merata di semua partai," imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya terus berbenah atas kasus-kasus yang membuat Golkar tersandung. "Kami berbenah diri karena ini bagian dari komitmen kerakyatan," tegasnya.
Sementara, peneliti Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, Golkar saat ini berada dalam dua pilihan menghadapi kasus yang menjerat Atut. Pertama, harus mempertahankan Atut sebagai pengurus agar tidak membuka kejelekan Golkar.
Kedua, mengikuti opini publik agar Golkar menyerahkan kepada hukum. Namun, pastinya ada kendala ke depannya.
"Kalau Atut dikeluarkan dikhawatirkan Atut akan membuka borok Golkar," pungkasnya. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) yang di dalamnya ada Partai Golkar, hendak mengusung Ridwan Kamil di Jakarta
Baca SelengkapnyaLuhut tidak masalah Bahlil ingin maju sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku siap menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dengan catatan, banyak kader Partai Golkar yang mendukungnya duduk di kursi ketum.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaPertemuan Puan dengan Cak Imin dan Airlangga membahas Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaDalang Munaslub bermaksud untuk menggunakan Partai Golkar sebagai kendaraan politik di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaWasekjen Partai Golkar Samsul Hidayat membenarkan kabar rencana Gibran gabung Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga sebelumnya mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar per Sabtu (10/8) malam.
Baca Selengkapnya