Soal Pilpres 2024, PKS Masih Terbuka untuk Semua Tokoh dan Ketum Parpol
Merdeka.com - Ketua Departemen Politik DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi menyebut, Pilpres 2024 masih sangat dinamis. Menurutnya, PKS masih sangat terbuka untuk mendukung tokoh potensial maupun ketum parpol di pilpres.
"Bagi PKS, proses menuju Pilpres 2024 masih sangat dinamis. Jangan kepedean bagi siapapun. Masih sangat terbuka peluang dari para tokoh potensial non parpol maupun para ketum/tokoh parpol. Semuanya masih punya waktu untuk membuktikan kinerja dan kemampuannya membangun dukungan politik," katanya lewat pesan singkat, Kamis (16/9).
Menurutnya, semua tujuan parpol pasti ingin menang dalam kontestasi pemilu baik legislatif maupun pilpres. Oleh karenanya, masih sangat terbuka berbagai strategi untuk mencapai kemenangan itu. Proses menentukan dukungan terhadap capres pun setidaknya harus mempertimbangkan 3 hal.
-
Apa tujuan utama Pilkada 2024? Pilkada serentak 2024 bertujuan untuk memilih kepala daerah yang akan memimpin provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia.
-
Apa tujuan Pemilu 2024? Tujuan dari pemilu adalah untuk memastikan terwujudnya kepentingan rakyat dalam pemerintahan, menjaga kestabilan politik, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Siapa yang diminta fokus pada kemenangan Pemilu 2024? Kata dia, seluruh kader agar fokus terhadap kemenangan tersebut, dan mengabaikan isu perlunya Munaslub Partai Golkar yang dimunculkan pihak-pihak tertentu.
-
Apa tugas utama Pantarlih Pilkada 2024? Dalam Pilkada 2024, tugas Pantarlih meliputi: Membantu KPU Kabupaten, PPK, dan PPS dalam melakukan penyusunan daftar Pemilih; Melaksanakan pencocokan dan penelitian data Pemilih; Memberikan tanda bukti terdaftar kepada Pemilih; Menyampaikan hasil pencocokan dan penelitian kepada PPS; dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten, PPK, dan PPS sesuai ketentuan peraturan Perundang-undangan;
-
Apa tugas utama PPK Pilkada 2024? PPK atau Panitia Pemilihan Kecamatan merupakan salah satu badan adhoc yang membantu mensukseskan jalannya Pilkada.
-
Kenapa PDIP yakin bisa menang di Pilpres 2024? Sementara untuk Pilpres, menurutnya, hasil survey menunjukkan posisi Ganjar Pranowo di Bali mencapai 70 persen. Capaian diharapkan akan meningkat karena masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan.
"Pertama, pemenuhan prasyarat minimal presidential threshold atau 20 persen kursi DPT atau 25 persen suara sah nasional. Kedua, elektabilitas capres-cawapres tersebut. Ketiga, kesepakatan antar partai pengusung calon," ucapnya.
Artinya, kata dia, popularitas tokoh bukan satu-satunya faktor penentu dalam Pilpres. Bahkan dalam konteks persyaratan mendasar, posisi partai politik menjadi jauh lebih penting.
"Karenanya wajar jika kemudian sosok ketua umum parpol memiliki posisi dan peran strategis," tandasnya.
Sementara, Wasekjen DPP PKS Ahmad Fathul Bahri mengatakan, format demokrasi yang ada saat ini memang menjadikan partai politik sebagai sarana untuk melakukan rekrutmen dan kaderisasi bagi para calon pemimpin bangsa.
Sehingga idealnya, parpol harus memiliki sistem kaderisasi yang baik untuk menyiapkan para kadernya dalam memimpin dan mengelola bangsa ini di berbagai tingkatan.
"Namun, kontestasi politik terkadang bukan hanya bicara kapasitas calon, tetapi juga soal popularitas dan elektabilitas, apalagi sejak berlangsungnya pemilihan langsung baik untuk Presiden, Gubernur, dan Walikota/ Bupati," ucapnya.
Fathul mengatakan, sebagai partai yang mengandalkan sistem organisasi dan kaderisasai,PKS sudah menyiapkan para kandidat dari internal partai. Meskipun untuk saat ini PKS belum menetapkan secara definitif kandidat Capres dan atau Cawapres dari internal PKS.
"Tetapi Majelis Syura PKS sudah menetapkan penokohan nasional Dr. Salim Segaf. Namun soal Pilpres masih cukup jauh dan variabel penentuannya pun juga beragam, sehingga segala kemungkinan bisa terjadi dan tentunya kami berupaya ada Capres Cawapres dari kader PKS," pungkasnya.
Sebelumnya, Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fenandes menilai peluang para ketua umum atau elite parpol bertarung jadi Capres di Pemilu 2024 terbuka lebar. Apalagi, jika para parpol bersepakat untuk tidak mengusung calon populer seperti Ganjar, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan.
"Kalau elite parpol memblok dukungan untuk calon populer, artinya mereka punya kesempatan untuk sama-sama bertarung. Kalau itu terjadi tentu elektabilitas seimbang semua," jelas dia.
Nantikan update berita Pilpres 2024 di Liputan6.com
Namun sebaliknya, jika ada satu parpol yang deklarasi calon presiden dengan elektabilitas tinggi misalnya Ganjar, Anies atau Ridwan Kamil. Maka, parpol lain juga akan mencari lawan yang seimbang.
Arya mengakui, Prabowo adalah ketum parpol satu-satunya yang memiliki elektabilitas capres tinggi. Tapi, kata dia, elektabilitas ketum Gerindra tersebut stagnan. Sehingga masih bisa terkejar oleh ketum lain seperti Airlangga, Muhaimin Iskandar dan AHY.
"Ada peluang (mengejar)," tegas Arya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS akan membahas intensif pemenangan Pilkada ini dalam Rakernas selama tiga hari ke depan.
Baca SelengkapnyaMuhaimin Iskandar menjamin siapapun akan menang pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hal ini apabila mereka yang maju bersama dengan PKB.
Baca SelengkapnyaAkhmad Syaikhu mengaku tidak ingin kejadian pada Pilpres 2019 terulang lagi, di mana terjadi polarisasi di masyarakat.
Baca SelengkapnyaGus Yusuf: Siapa pun Bersama PKB Menang Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKetua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai membahas strategi pemenangan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDalam penjaringan eksternal PKS, nama Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa muncul.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif menuju Pilgub DKI yang berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaSekjen PKS Aboebakar Alhabsyi mengungkapkan bahwa partainya telah menyiapkan struktur untuk menghadapi Pilkada yang istimewa ditahun ini.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan partainya terbuka berkoalisi dengan partai politik manapun.
Baca SelengkapnyaPara Bacapres-Bacawapres mesti mempunyai visi, misi dan program yang sama dengan Parpol. pengusung.
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) tidak ingin tiga kali hattrick kalah di Pilpres 2024. PAN akan menimbang calon presiden yang punya peluang menang besar.
Baca SelengkapnyaPKS lebih menginginkan ada dua poros untuk Pilgub Jakarta 2024
Baca Selengkapnya