Soal wacana poros ketiga, PAN sebut tak ada partai yang dispesialkan
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) masih membuka peluang untuk membuat poros ketiga di Pemilu 2019 mendatang. Sekjen PAN Eddy Soeparno mengaku tidak menspesialkan partai mana pun dalam pembentukan poros ketiga.
"Saya pikir tak ada yang eksklusif, partai a, partai b, kita bicara dengan seluruh elemen parpol, (termasuk partai pemerintah) kita tunggu nanti Rakernas," kata Eddy di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2018).
Menurut Eddy, PAN kini lebih terkonsentrasi ke arah koalisi nasional dengan membuka semua opsi yang dinilai terbaik menyongsong tahun politik 2018-2019.
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
-
Siapa yang menyampaikan visi PAN? Komitmen ini disuarakan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dengan melihat kondisi dunia saat ini.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
-
Kenapa PPP melihat perkembangan koalisi lain? Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga melihat perkembangan dari koalisi lain sebelum menentukan sosok cawapres yang tepat untuk Ganjar.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Siapa yang memimpin Barisan Muda PAN? Uya Kuya Pasha Ungu terpilih menjadi Ketua Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) periode 2021-2026.
"Semua opsi terbuka di atas meja, kita ajak komunikasi dengan pikiran terbuka, berharap tidak ada prakondisi, dan itu adalah opsi terbaik, kita bicarakan secara luas dengan teman Parpol maupun tokoh lain," ujar dia.
Sebelumnya soal Poros Ketiga, PAN telah berkoordinasi dengan dua partai lain, Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pertemuan internal antara ketiganya sempat dilakukan pada awal Maret 2018, di bilangan SCBD, Jakarta Selatan.
Reporter: Ditto RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas menyebut pembicaraan dengan semua partai masih terus dilakukan. Semuanya menyesuaikan perkembangan, termasuk soal cawapres.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jadwal, Pilgub Jakarta digelar pada November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui bahwa partainya tidak akan melabuhkan dukungan ke Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJika PAN sudah cocok dengan calon lain dan cukup syarat mengusung kepala daerah, maka tak masalah berbeda dengan KIM
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku partainya terbuka untuk membahas kemungkinan terbentuknya dua poros di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) tidak ingin tiga kali hattrick kalah di Pilpres 2024. PAN akan menimbang calon presiden yang punya peluang menang besar.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai masyarakat akan menguji gagasan bukan seberapa banyak partai gabung koalisi
Baca SelengkapnyaPKN berkeyakinan bahwa pemilu kali ini akan berlangsung dua putaran.
Baca SelengkapnyaPAN menjagokan kadernya untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaPAN telah menawarkan sosok Erick Thohir kepada dua bacapres yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Bacapres PDIP Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mengungkapkan, partainya terbuka untuk berkoalisi dengan partainya dalam kontestasi Pilkada.
Baca SelengkapnyaSandiaga Salahuddin Uno menyatakan tidak pernah mematok posisi Cawapres dalam Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya