Soekarwo: Nomor 14 paling gampang dicoblos pemilih
Merdeka.com - Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo menilai, partainya beruntung mendapat nomor urut 14 di Pemilu 2019. Nomor yang didapat partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini sesuai rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Minggu (18/2) kemarin.
Mendapat nomor 14, Soekarwo dan jajarannya menggelar syukuran di kantor DPD Demokrat Jawa Timur, Jalan Kertajaya Indah, Surabaya, Senin (19/2). Acara ini juga dihadiri istri Emil Elestianto Dardak, Cawagub Jawa Timur nomor urut satu, Arumi Bachsin, yang kemudian mendapat surprise kue ulang tahun ke-24 dari Srikandi Demokrat.
"Dapat nomor 14, kalau dalam coblosan itu yang paling gampang dicari itu yang di pinggir-pinggir. Iya.. iya, kalau di tengah akan kesulitan bagi pemilih, iya betul. Sudah percaya sama saya saja," seloroh Soekarwo membuka sambutannya.
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Partai apa yang menang Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
-
Partai apa yang unggul di Pemilu 2024 DKI? Tercatat PKS unggul dengan perolehan 1.012.028 suara. Disusul PDI Perjuangan (PDIP) dengan 850.174 suara.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
Pada kesempatan itu pula, Soekarwo menyampaikan soal keyakinannya. Bahwa partainya akan kembali mengukir sejarah kemenangan seperti di Pemilu 2009. "Hitungan saya, baik normal maupun paranormal, kita akan menang kembali di Provinsi Jawa Timur, menang. Partai Demokrat nomor satu, juara pertama," ujarnya.
Menurut Soekarwo, Partai Demokrat adalah partai tengah yang berideologi nasionalis-religius. "Apa alasannya, baik normal maupun abnormal, atau paranormal. Pertama adalah, setiap pertarungan, partai tengah itu yang menang," tegasnya.
Nasionalis-Religius penentu kemenangan
Di Indonesia, lanjutnya, yang menang adalah partai tengah. "Partai yang cirinya adalah nasional dan juga religius. Itu setiap pertarungan, tinggal mau bawa menang di Jawa Timur atau di mana. Tapi secara nasional, pertarungan adalah partai tengah," sambungnya.
Menurut politikus yang akrab disapa Pakde Karwo ini, pembangunan suatu negara yang hanya berdasarkan kultur (nasionalis) semata, adalah anggapan keliru. Seperti yang dilakukan Korea Selatan, Jepang, dan China, negara-negara berbasis kultural pembangunan.
"Saya anggap teori itu gugur. Yang betul adalah spiritual, bukan masalah kebudayaan. Kebudayaan bagian dari basis spiritual itu, maka Indonesia, siapa partainya nasionalis dan ada religius bukan kultural, itu untuk menang sangat besar sekali, sangat besar sekali," paparnya.
"Tidak ada alasan, kemudian orang tidak bangga terhadap nasionalisme, dan tidak ada alasan basis untuk kedamaian kurang selain spiritual, maka partai kita mengambil ideologi yang benar: nasionalis-religius. Sudah benar," tandasnya.
Selanjutnya, masih kata Soekarwo, jika Demokrat sudah mengambil keputusan ideologi nasionalis-religius, tinggal bagaimana cara menjabarkan dalam kesehariannya. "Nasionalis-religius itu seperti apa? atau bekerjanya ideologi nasionalisme-religius itu seperti apa? atau ideologisnya seperti apa, ideologi yang bekerja itu seperti apa?" ucapnya lagi.
Pria yang juga gubernur Jawa Timur dua periode ini juga mengungkap faktor lain tentang keyakinannya: Demokrat menang besar. Bahwa kemenangan di 2019, entry poinnya adalah kemenangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elstianto Dardak.
Kemenangan pasangan nomor urut satu di Pilgub Jawa Timur 2018 ini akan menjadi patron politik untuk mengungkit suara partai Segitiga Mercy di 2019. Kemudian langkah taktis dan strategis DPP Demokrat yang memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai patron nasional pada Pilpres 2019.
Penentu kemenangan ketiga adalah komitmen Partai Demokrat terhadap program-program kerakyatan. "Kita mempunyai komitmen sangat besar menyelesaikan permasalahan-permasalahan masyarakat. Baik itu anggota DPRD provinsi, kabupaten/kota, fokusnya memperjuangkan kepentingan masyarakat," tandas Soekarwo.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama mengusung calon pemimpin yang berasal dari rakyat, PDI Perjuangan tidak gentar sedikitpun.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaSBY hadir bersama rombongan Majelis Tinggi Partai lainnyaib menyampaikan langsung dukungannya tersebut kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaPantai pemenang pemilu 2019 adalah PDIP. PDIP berhasil meraih posisi pemenang dengan jumlah kursi terbanyak di parlemen.
Baca SelengkapnyaAdapun deretan nama caleg yang berhasil lolos parlemen untuk dapil Jawa Timur ini didapat berdasarkan penghitungan lewat metode Sainte Lague.
Baca SelengkapnyaKhusus Pileg 2024 di Sumatera Barat (Sumbar), ada 14 caleg yang lolos ke DPR RI.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDengan kemenangan ini, Demokrat merasakan semakin kuat dan berani dalam mencari keadilan dan kebenaran.
Baca SelengkapnyaIbas menambahkan jika memilih Demokrat maka harus memilih 'Si Gemoy' atau Prabowo dengan nomor 08 bukan 03
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah mengatakan momentum kekalahan PDIP di Pileg 2004 menjadi pelajaran berharga buat se
Baca SelengkapnyaPemilu 2019 dimenangkan oleh Jokowi-Maaruf dan Partai PDIP.
Baca SelengkapnyaData dihimpun dari situs pemilu2024.kpu.go.id, berikut ini 15 dapil
Baca Selengkapnya