Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soerya-Ansar dituding main politik uang, disangkal buat honor saksi

Soerya-Ansar dituding main politik uang, disangkal buat honor saksi Ilustrasi Pilkada Serentak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pasangan Soerya-Ansar dituding melakukan politik uang dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau. Namun, tim sukses mereka beralasan justru dia menjadi korban intimidasi aparat keamanan.

Kabarnya, tim sukses Soerya-Ansar dikabarkan melakukan politik uang di Kecamatan Bengkong, Kota Batam. Bendahara Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Batam, Nuryanto, beralasan duit sebesar Rp 20 juta ditemukan di rumah bendahara PAC PDIP Bengkong, Alex, adalah honor transport serta uang makan para saksi. Fulus itu, kata dia, akan dibagikan kepada para saksi akan ditugaskan di TPS-TPS di Bengkong.

"Beliau (orang yang diamankan aparat keamanan) adalah bendahara PAC Bengkong. Dan beliau adalah penanggung jawab saksi untuk daerah Bengkong," kata Nuryanto, seperti dilansir dari Antara, Rabu (9/12).

Orang lain juga bertanya?

Menurut Nuryanto, Alex juga bertanggung jawab pada pembagian kelengkapan para saksi saat bertugas.

"Jadi bukan hanya uang. Ada baju saksi, topi, pulpen, kertas dan semua kebutuhan untuk saksi disimpan di rumah beliau," ujar pria yang juga menjabat Ketua DPRD Batam itu.

Nuryanto justru mengecam cara-cara aparat Babinsa yang mendatangi dan menginterogasi Alex, selaku koordinator saksi tim SAH untuk wilayah Bengkong. Menurut dia, tindakan itu sebagai bentuk intimidasi kepada pasangan SAH. Apalagi menurut dia, yang bertanggung jawab dan memiliki kewenangan pengawasan Pemilu adalah Bawaslu.

"Ada tiga orang berseragam lengkap dan memakai senjata laras panjang. Ada empat orang lagi di luar berpakaian preman mendatangi rumahnya. Selanjutnya, aparat tersebut rencananya akan membawa Alex ke Kodim. Apa kewenangan mereka di situ?" tanya Nuryanto.

Nuryanto mengatakan, intimidasi tidak hanya dialami bendahara PAC PDIP Bengkong, relawan SAH lain juga mengalami hal serupa oleh petugas berseragam.

"Relawan kami, Edi Susilo, didatangi dan diintimidasi delapan orang berbaju tentara," lanjut Nuryanto.

Nuryanto menambahkan, intimidasi itu sudah mengganggu jalannya pilkada serentak.

"Khusus di Kota Batam, saya melihat masifnya peran oknum aparat. Ini preseden buruk demokrasi kita ke depan," tutup Nuryanto. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Caleg DPR RI Partai Demokrat Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Politik Uang
Caleg DPR RI Partai Demokrat Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Politik Uang

Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Demokrat Syarifuddin Dg Punna ditetapkan sebagai tersangka kasus politik uang.

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka Politik Uang, Ini Respons Caleg DPR RI dari Partai Demokrat
Jadi Tersangka Politik Uang, Ini Respons Caleg DPR RI dari Partai Demokrat

Caleg DPR RI dari Partai Demokrat, Syarifuddin Dg Punna buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya
Dua Sosok Ini Bakal Dijemput Paksa Kejagung terkait Duit Korupsi BTS ke DPR dan BPK
Dua Sosok Ini Bakal Dijemput Paksa Kejagung terkait Duit Korupsi BTS ke DPR dan BPK

Kejagung akan menjemput paksa dua orang diduga menjadi perantara aliran dana korupsi kasus BTS 4G BAKTI Kominfo ke Komisi I DPR RI dan BPK.

Baca Selengkapnya
Polisi Periksa Seorang Pengusaha Terkait Produksi Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar
Polisi Periksa Seorang Pengusaha Terkait Produksi Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar

Pemeriksaan terhadap ASS dimulai sejak Kamis (26/12) malam sampai saat ini.

Baca Selengkapnya
Sederet Duit 'Panas' hingga Miliaran Rupiah ke Hakim Diduga Kuat Muluskan Vonis Bebas Gregorius Ronald Tannur
Sederet Duit 'Panas' hingga Miliaran Rupiah ke Hakim Diduga Kuat Muluskan Vonis Bebas Gregorius Ronald Tannur

Ditemukan fakta, adanya praktik suap-menyuap atau gratifikasi di dalam menyusun putusan tersebut

Baca Selengkapnya
Teka Teki Sosok Wanita Ikut Dibawa Saat OTT Tiga Hakim PN Surabaya
Teka Teki Sosok Wanita Ikut Dibawa Saat OTT Tiga Hakim PN Surabaya

Tim dari Kejagung juga membawa seorang wanita dan satu kotak peti plastik yang diduga merupakan sejumlah barang bukti.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan PKS, Bantah Pendana Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar Kadernya
Blak-blakan PKS, Bantah Pendana Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar Kadernya

Sekretaris PKS Sulawesi Selatan Rustang Ukkas membantah nama itu sebagai kadernya. Meski mengakui yang bersangkutan pernah mendaftar sebagai kader.

Baca Selengkapnya
Sahroni Minta Kejagung Ungkap Dalang di Balik Penyuapan Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur
Sahroni Minta Kejagung Ungkap Dalang di Balik Penyuapan Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur

Menurut Sahroni, tiga hakim tersebut telah menjatuhkan vonis yang tidak masuk akal.

Baca Selengkapnya
Terduga Pemodal Sindikat Uang Palsu di UIN Makassar Mangkir dari Pemeriksaan Polisi
Terduga Pemodal Sindikat Uang Palsu di UIN Makassar Mangkir dari Pemeriksaan Polisi

Penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gowa batal memeriksa sosok ASS

Baca Selengkapnya
Soroti Kecurangan Pemilu 2024, Civitas Akademika dan Masyarakat Sipil Demo Kantor Gubernur Sumbar
Soroti Kecurangan Pemilu 2024, Civitas Akademika dan Masyarakat Sipil Demo Kantor Gubernur Sumbar

Soroti Kecurangan Pemilu 2024, Civitas Akademika dan Masyarakat Sipil Demo Kantor Gubernur Sumbar

Baca Selengkapnya
Korban Pelecehan 2 Polisi Sesalkan Sikap Kapolda Sumsel
Korban Pelecehan 2 Polisi Sesalkan Sikap Kapolda Sumsel

Kuasa hukum menegaskan korban tidak memiliki motivasi lain seperti yang disebut jenderal bintang dua itu.

Baca Selengkapnya
MA Berhentikan Sementara Tiga Hakim PN Surabaya Terkait Suap Ronald Tannur
MA Berhentikan Sementara Tiga Hakim PN Surabaya Terkait Suap Ronald Tannur

Ketiganya terancam dipecat tidak hormat apabila nantinya divonis bersalah lewat putusan yang berkekuatan hukum tetap.

Baca Selengkapnya