Soetrisno Bachir kecewa dengan Jokowi, dimusuhi Istana usai aksi 212
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, politikus senior PAN Soetrisno Bachir memiliki komitmen yang kuat untuk tidak mendukung pasangan capres-cawapres petahana Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Sebab, kata dia, Soetrisno Bachir adalah salah satu sosok yang menyarankan PAN untuk tidak mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
"Mas Tris lah bahkan yang pertama kali sarankan ke PAN untuk enggak dukung Pak Jokowi. Waktu itu mungkin ada beberapa orang PAN yang masih diskusi dengan Pak Jokowi kan. Jadi saya yakin Mas Tris punya komitmen pribadi yang kuat. Dia enggak akan mungkin menarik omongannya sendiri," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9).
Yandri mengungkapkan, Soetrisno Bachir sempat merasa kecewa karena sejak Pilkada DKI Jakarta tidak pernah diajak Jokowi untuk mengikuti rapat. Terutama setelah aksi 212, dimana Soetrisno membantu konsumsi para peserta aksi.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi undang capres? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
"Dia (Soetrisno Bachir) sangat kecewa dengan Jokowi karena beliau tidak pernah dilibatkan semenjak peristiwa 212. Jadi dia meluapkan kecewa ke Pak Jokowi. Masa saya enggak diundang lagi dalam rapat kabinet, minta ketemu juga enggak ada waktu," ungkapnya.
"Masa gara-gara saya bantu konsumsi demo 212 saya dimusuhin sama istana. Dia kan ngomong gitu. Jadi kalau hari ini ada penyampaian Mas Tris gabung Jokowi, saya yakin dia tidak akan jilat ludahnya sendiri," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani memberikan bocoran, akan ada lagi kader dari koalisi Prabowo-Sandiaga yang merapat ke kubunya. Tak tanggung-tanggung, jabatannya adalah Ketua Dewan Penasehat PAN.
"Kalau dari PD (Partai Demokrat) kan sudah beredar. Kalau dari PAN kan Insya Allah, Soetrisno Bachir, dan kawan-kawan tetap dukung Pak Jokowi," ucap Arsul saat dikonfirmasi, Selasa (11/9).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaBeberapa kali tampil foto Surya Paloh bersama Jokowi di HUT NasDem.
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaCivitas akademika Universitas IBA Palembang turut menyampaikan keprihatinan pada kondisi negara menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSosok Soenarko, Mantan Danjen Kopassus yang Dulu Bela Prabowo Kini Pimpin Demo Kecurangan Pemilu di KPU
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaGibran mempersilakan permintaan pemakzulan terhadap Presiden Joko Jokowi oleh sejumlah tokoh yang tergabung dalam Petisi 100.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Pimpinan Pusat (PP) Jaringan Nasional (Jarnas) 98, Sangap Surbakti merasa heran dengan sindiran Politikus PDIP Deddy Sitorus
Baca SelengkapnyaJuru Bicara RIDO Herzaky Mahendra Putra mengingatkan, Jokowi merupakan sosok yang pernah memimpin Jakarta dan memiliki basis pendukung kuat.
Baca SelengkapnyaNamun pemberian partai berlambang banteng itu ditinggalkan Jokowi dan keluarga.
Baca SelengkapnyaJokowi telah menunjukkan bahwa ia solid bersama relawannya dengan memberikan jabatan di kabinet, ketimbang PDIP sebagai partainya.
Baca Selengkapnya