Sofjan Wanandi yakin Jusuf Kalla cocok dampingi Jokowi
Merdeka.com - Pengusaha Sofjan Wanandi mengharapkan koleganya, Jusuf Kalla, mau kembali maju bertarung dalam ajang pemilihan presiden dan wakil presiden. Bahkan, dia merasa sosok JK, sapaan Jusuf Kalla, sangat tepat jika disandingkan dengan Joko Widodo.
Menurut Sofjan, Jokowi saat ini harus mencari calon wakil presiden yang bisa mengangkat perolehan suaranya. Dia menilai JK cocok dan bisa melakukan hal itu.
"Yang sudah pengalaman itu tentu Jusuf Kalla. Yang terbaik buat dia," kata Sofjan kepada awak media di Pakarti Centre, Jakarta, Rabu (9/4).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
Sofjan menganggap JK punya pengalaman segudang. Apalagi, lanjut dia, pengalaman JK sudah terbukti secara nasional dan internasional, ekonomi, dan bisa menjadi jembatan komunikasi politik Jokowi kepada partai-partai Islam.
"Karena Jokowi pengalamannya kan hanya Jakarta dan Solo. JK juga bisa bawa suara di luar Pulau Jawa. Dia populer di luar Pulau Jawa. Jadi saya pikir saya melihat JK," ujar Sofjan.
Namun, lanjut Sofjan, pada akhirnya lobi politik dan peta koalisi yang bakal menentukan. Sebab menurut dia, dengan perkiraan selisih perolehan suara partai yang beda tipis, kemungkinan bakal banyak manuver-manuver tak terduga di kemudian hari.
"Tergantung koalisi-koalisi ini. Jadi saya melihat permainannya nanti lebih menarik. Dalam persoalan pemilihan presiden dengan situasi saat ini, semua harus sadar harus kerja keras. Enggak bisa hanya take it for granted (selalu meminta tanpa memberi)," sambung Sofjan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK mengatakan, wapres bukan ban serep. Wapres harus memiliki kemampuan dan kualitas yang sama dengan presiden.
Baca Selengkapnyasaat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaHasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaTerkait dukungan untuk Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, ia enggan menjelaskan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP, Denny Cagur menilai tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem menyambut baik dukungan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla kepada calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, satu minggu terakhir masa kampanye adalah waktu terbaik dan paling menentukan.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla berbicara mengenai rekam jejak Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pengaruh Jokowi masih dinilai kuat sehingga diprediksi mampu menarik ceruk pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters pada Pilkada
Baca SelengkapnyaPolitisi PDIP Denny Cagur menanggapi santai terkait Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan dukungan kepada Ridwan Kamil-Suswono.
Baca SelengkapnyaJokowi kembali bertemu dengan calon Gubernur (cagub) Jakarta Ridwan Kamil (RK) sebelum kembali ke Solo.
Baca SelengkapnyaKehadiran Jokowi diyakini menjadi magnet tersendiri dan nantinya bisa mendongkrak suara palson nomor urut dua itu.
Baca Selengkapnya