Solo Raya Polling: Elektabilitas Purnomo Turun Akibat Manuver Pengunduran Diri
Merdeka.com - Solo Raya Polling menyebut, elektabilitas bakal calon wali kota Solo Achmad Purnomo turun akibat manuver politik yang dilakukan. Yakni saat mengundurkan diri dari pencalonan wali kota dan kemudian dibatalkan atau ditolak oleh DPC PDIP Solo.
"Respons masyarakat atas pernyataan mundurnya Purnomo dan ternyata tidak jadi mundur ditanggapi negatif atau sebesar 71 persen. Manuver politik inilah yang diduga menjadi faktor penyebab turunnya elektabilitas Purnomo di survei kami Juni 2020," ujar Ketua Solo Raya Polling, Suwardi, Selasa (23/6).
Suwardi menjelaskan, pengunduran diri Purnomo dari bakal calon Wali Kota Solo PDIP beberapa waktu lalu itu, ternyata banyak di ketahui khalayak. Sebanyak 65 persen warga mendengar keinginan wakil wali kota Solo itu mundur dari bursa pencalonan wali kota Solo.
-
Kenapa Sutiyoso mundur dari jabatan Komisaris? Selamat bergabung Bang Yos bersama kami relawan Anies Baswedan. Jabatan menjadi tak penting ketika perjuangan memanggil,' kata Geisz dalam akun X (dulu Twitter).
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Suroso menolak tawaran jadi Caleg? Yang nawarin saya itu banyak. Pokoknya tinggal jawab saja mau, segala persyaratan pendaftaran mereka yang ngurus. Tapi saya belum mau,' ujar Suroso.
-
Apa yang terjadi pada Purwanto? Anggota DPRD DKI F-Gerindra Purwanto Meninggal
-
Kenapa Pramono yakin menang Pilgub Jakarta? ‘Kalau mau maju pasti yakin, saya fighter (petarung) saya yakin (menang)!' tegas pria karib disapa Pram ini.
"Beberapa waktu lalu Achmad Purnomo menyatakan akan mundur dari bursa pencalonan wali kota Solo. Dan ternyata banyak warga yang mendengar. Sebagian responden kami menilai langkah tersebut kurang biasanya," katanya.
Selain faktor tersebut, Suwardi menyebut, Achmad Purnomo kurang menunjukkan eksistensinya saat pandemi Covid-19. Hanya sedikit kegiatan Purnomo yang dilakukan langsung atau terjun ke masyarakat. Hal tersebut berbanding terbalik dengan yang dilakukan Gibran. Pengusaha kuliner itu hampir setiap hari melakukan blusukan dan berinteraksi dengan warga.
Solo Raya Polling merilis hasil survei teranyar terkait Pilkada Solo 2020. Polling digelar pada periode 14-20 Juni.
Sebelumnya diberitakan, Solo Raya Polling menyebut elektabilitas bakal calon wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka naik signifikan. Bahkan mengungguli bakal calon wali kota asal PDIP, Achmad Purnomo yang selama ini selalu unggul.
Ketua Solo Raya Polling, Suwardi, mengatakan popularitas Gibran di Solo sebesar 99 persen dan Purnomo 94 persen. Popularitas di atas 90 persen tersebut sudah sangat matang. Sedangkan Teguh Prakosa hanya 80 persen, cukup baik untuk calon wakil wali kota.
"Ketika kita ajukan pertanyaan dan sejumlah foto dan nama-nama tokoh bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota, 1.008 responden kita mengenal. Gibran popularitasnya di urutan pertama dengan 99 persen dan disusul Purnomo 94 persen," ujar Suwardi, Selasa (23/6).
Suwardi mengatakan, Pilkada Solo masih akan dilaksanakan 9 Desember 2020 mendatang. Namun jika dilakukan sekarang, putra sulung Presiden Joko Widodo itu yang akan menang.
"Kalau saja Pilkada digelar sekarang, Purnomo memperoleh suara 35 persen dan Gibran 55 persen. Sedangkan Teguh hanya memperoleh angka 5 persen. Sementara tokoh lain elektabilitas personalnya masih rendah (5 persen),” katanya.
Suwardi menambahkan, populasi survei tersebut adalah penduduk Kota Solo yang namanya terdaftar dalam DPT pemilu 2019. Penarikan sample menggunakan tehnik ‘cuplikan random sampling’ dengan kerangka sample DPT TPS pada titik lokasi survei (TLS). Distribusi TLS dilakukan dengan memperhatikan sebaran wilayah.
"Jumlah titik lokasi survei kita 126 TLS dengan jumlah responden untuk masing–masing TLS 8. Dengan demikian jumlah keseluruhan sampel sebanyak 1.008 responden. Besaran sampel ini memenuhi kriteria tingkat signifikansi pada posisi 95 persen dengan kerapatan tinggi (50:50) dengan margin error 3,5 persen," jelasnya.
DPC Tolak Purnomo Mundur
DPC PDIP Solo menolak pengunduran diri Achmad Purnomo dari bakal calon Wali Kota Solo pada pilkada 9 Desember mendatang. Sebagai kader partai Purnomo diwajibkan untuk tetap maju dalam Pilkada mendatang.
"Rapat konsolidasi dan koordinasi DPC PDIP Surakarta memutuskan, menolak permohonan pengunduran diri bapak Achmad Purnomo sebagai bakal calon wali kota Surakarta," ujar Ketua Tim Penjaringan Putut Gunawan, saat membacakan hasil rapat di DPC PDIP Solo, Minggu (7/6).
Menurut Putut, rapat yang diikuti DPC, PAC, ranting dan anak ranting tersebut juga memutuskan untuk tetap setia dan taat menunggu rekomendasi dari DPP PDIP terkait Pilkada Solo. Atas keputusan rapat tersebut, Purnomo harus bisa menaati keputusan partai.
"Sebagai kader, pak Purnomo harus menaati semua keputusan partai. Kita tetap akan mengajukan pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa sebagai pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo," pungkas dia.
Achmad Purnomo resmi mengundurkan diri dari Pilkada Solo 2020. Surat pengunduran diri bakal calon Wali Kota Solo itu telah diserahkan kepada Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, Kamis (28/5).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono (RIDO) berada di posisi teratas.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar-Mahfud dari 23 persen pada November 2023 menjadi 21,7 persen pada Desember 2023
Baca SelengkapnyaPergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaDari hasil survei tersebut, tercatat elektabilitas pasangan calon gubernur Jakarta Pranomo Anung-Rano Karno unggul dengan perolehan 41,6 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei PolMark menunjukkan elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono anjlok 12,9 persen dalam 3 bulan.
Baca SelengkapnyaPendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Jawa Tengah dan Jawa Timur menurun per November 2023
Baca SelengkapnyaPenurunan pemilih Ganjar justru diikuti oleh kenaikan dukungan pada capres nomor urut satu Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menanggapi santai elektabilitas di Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo membantah elektabilitasnya menurun.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo dan Mahfud MD ditinggalkan oleh warga Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaAdjie menjelaskan faktor merosotnya suara Ganjar-Mahfud lantaran blunder kubu Ganjar yang kerap menyerang Jokowi belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPenurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca Selengkapnya