Status di PKS tak jelas, Fahri ngaku ditawari gabung PDIP hingga Gerindra
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengaku ditawari banyak partai politik untuk bergabung setelah statusnya di Partai Keadilan Sejahtera tidak jelas hingga sekarang. Setidaknya ada 7 partai yang menawarinya bergabung, di antaranya Golkar, PDIP, NasDem, PAN, Hanura, PPP hingga Gerindra.
"Saya sudah ditawari oleh Golkar, PDIP Gerindra, NasDem, PAN, PPP Hanura, semua lah," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/1).
Meski dapat banyak tawaran, Fahri menegaskan tetap memilih setia kepada PKS. Fahri ingin menyampaikan pesan kepada seluruh politisi terutama koleganya di PKS soal arti berpartai yang sebenarnya.
-
Siapa saja yang terlibat di PKR? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa Diah Warih pilih Partai Gerindra? Alasannya mengenakan baju putih krem adalah karena ia sudah merasa seperti keluarga besar Partai Gerindra. 'Hari ini adalah bukti kalau kami serius dengan komitmen kami. Kami sudah sanggup dan sudah mengembalikan formulir tersebut dan besar harapan kami untuk bisa bersinergi ke depan,' kata Diah Warih Anjari dikutip dari Liputan6.com.
-
Siapa yang akan didaftarkan PDIP Jabar? 'Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono. Nah ini kita tinggal menunggu tahapan-tahapan berikutnya agar proses pendaftaran secara resmi ini bisa berjalan dengan lancar,' kata Folmer saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
"Bukan tetap. Saya memang gini orangnya, bertahan saja. Buat saya, apa yang saya alami sekarang ini harus jadi pelajaran besar bagi kita terutama teman-teman di PKS tentang arti kita berpartai. Saya tidak pernah berpartai untuk mengejar kekuasaan dari awal," tegasnya.
Falsafah berpartai di PKS, kata Fahri, berbeda di partai lain. Dalam berpolitik, Fahri mengklaim dirinya tak pernah mengejar kekuasaan sejak gabung partai politik.
Namun, Fahri mengingatkan kepada pimpinan PKS untuk mau membuka ruang dialog dan bertindak adil dalam mengambil keputusan.
Pasalnya, Fahri kembali menang di pengadilan melawan PKS. Pengadilan Tinggi Jakarta menolak banding yang diajukan DPP PKS. Keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta itu menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 14 Desember 2016.
Dalam putusan Provisi (putusan sela) no 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel tanggal 16 Mei 2016, menyatakan secara tegas bahwa pemberhentian Fahri Hamzah sebagai anggota PKS, anggota DPR dan Wakil Ketua DPR RI dalam keadaan status quo (tidak mempunyai kekuatan hukum/ tidak berlaku) sampai ada putusan berkekuatan hukum tetap.
"Makanya saya tidak pernah ada pikiran memburu jabatan yang lebih empuk. Kalau mau memburu jabatan empuk lebih banyak," klaim Fahri.
Fahri mengakui, sulitnya meyakinkan pimpinan PKS bahwa yang ia lakukan benar. Tradisi di PKS, lanjut Fahri, kader kerap kali patuh pada keputusan pimpinan meski keputusan tersebut salah.
"Karena enggak gampang meyakinkan pimpinan yang loyalitasnya kayak begini. Dan di PKS itu ada tradisi menaati pimpinan meskipun kadang pimpinannya salah. Enggak sadar kalau pimpinannya salah. Nah saya mau buktikan itu saja," ungkapnya.
Soal kelanjutan karir politiknya di DPR, Fahri melempar guyonan. Dia mengaku ingin menjadi marbot masjid. "Enggak enggak, jadi marbot kan sudah. Partai marbot bahagia namanya," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat tidak menutup peluang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco menyebut, wacana PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran sedang dibahas di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaAce menyatakan siap menyambut baik bila Fahri benar ingin segera menjadi kader Golkar.
Baca SelengkapnyaSyaikhu merespons wacana Anies Baswedan-Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia menyebut Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah berencana bergabung ke Golkar.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan soal peluang partainya mengandeng Demokrat untuk mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca SelengkapnyaMenurut Jazilul Fawaid, PKB dan Gerindra memiliki kedekatan dan pernah berkerjasama
Baca SelengkapnyaDikabarkan, bakal ada partai yang bergabung dengan KIM yakni PKS, PKB hingga Partai NasDem yang akan menjadi KIM Plus.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya pada Pilkada 2024 siap berkoalisi dengan partai di luar koalisi mereka saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Fahri, bila ditarik ke belakang bahwa apa yang terjadi pada saat Pemilu 2014 dan 2019 merupakan sebuah kepingan ekstrem dalam konfigurasi pemilih.
Baca SelengkapnyaWaketum Gerindra mengungkap sosok yang memberikan tawaran posisi bakal Cawagub Jakarta ke PKS.
Baca Selengkapnya