Stiker antipolitik dinasti beredar di Kediri jelang pencoblosan
Merdeka.com - Sehari menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah Kabupaten Kediri, beredar stiker berisi ajakan tidak melanggengkan praktik dinasti politik. Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Kediri menduga stiker itu bagian dari kampanye hitam.
Di dalam stiker itu juga tercantum nama organisasi masyarakat tertentu. Ketua Panwaslu Kabupaten Kediri, Muji Harjita mengatakan, stiker itu ditemukan di wilayah Kecamatan Ngancar, Ngadiluwih serta Kecamatan Gurah.
"Saat ini, Panwaslih masih mendalami kasus tersebut," kata Muji, Selasa (8/12).
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
Muji menambahkan, aroma kampanye hitam sudah mulai terasa di Kabupaten Kediri sejak menjelang pencoblosan.
"Kami sudah mendapatkan laporan dari Panwascam Ngancar, Ngadiluwih serta Gurah mengenai selebaran kampanye hitam ini," ujar Muji.
Beberapa desa yang menjadi obyek kampanye hitam seperti Ngancar, Ngadiluwih, Gurah, kata Muji, sudah dalam pengawasan panwas setempat. Dia melanjutkan, pihaknya masih melacak keberadaan pelaku penyebar kampanye hitam itu. Apabila nanti diketahui, tambah Muji, pelaku akan diproses dengan hukum berlaku.
"Kalau kita dapati orang yang membuat dan menyebarkan fitnah, maka akan diproses secara hukum," tambah Muji.
Secara terpisah, Kapolres Kediri, AKBP Akhmad Yosep Gunawan mengatakan, persiapan dan keamanan menjelang Pilkada di Kabupaten Kediri tinggal sehari sudah matang. Dia bahkan telah menggeser seluruh kekuatan personel gabungan ke masing-masing posko.
"Kami belum mendapat informasi adanya sekelompok orang atau pihak tertentu yang berusaha membuat kamtibmas tak kondusif. Namun sejauh ini kondisi di dalam masyarakat masih sangat kondusif," kata Akhmad.
75 anggota Detasemen Brimob Kompi C Polda Jawa Timur juga sudah disiagakan di halaman Kantor KPU Kabupaten Kediri. Mereka juga mendirikan beberapa tenda di halaman Kantor KPU.
Komandan Kompi C Brimob Kediri, AKP Budiyanto mengatakan, pihaknya akan menjalankan pengamanan sesuai dengan SOP dan perintah dari Kapolres.
"Satuan Brimob yang melakukan pengamanan di Kantor KPU Kabupaten Kediri, mulai Selasa siang melakukan pengecekan pada tamu yang akan masuk ke kantor KPU Kabupaten Kediri. Termasuk barang bawaan tamu dilakukan pemeriksaan," kata Budiyanto (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi bertajuk 'Mimbar Bebas Selamatkan Demokrasi' ini digelar untuk menentang praktik politik dinasti di tanah air.
Baca SelengkapnyaSejumlah kalangan yang menolak Politik Dinasti memajang spanduk "Ayo Lawan Politik Dinasti" di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMeski masa kampanye Pilkada Serentak 2024 belum dimulai, alat peraga tampak bertebaran di berbagai kota. Salah satunya Bekasi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi menolak Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM di halaman Kampus Institut Senin Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaFenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaPemasangan spanduk dan baliho tersebut merupakan bagian dari ikhtiar mereka dalam mendukung Hendi
Baca SelengkapnyaMereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca SelengkapnyaDMI juga melarang lingkungan sekitar masjid dipakai untuk memasang alat peraga kampanye hingga baliho.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki juga melakukan sosialisasi tahapan Pemilu dan menjaga Kamtibmas kepada warga di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak KPU untuk bekerja secara profesional serta bersikap adil dan netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari besok.
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang hal ini tak masuk akal, tapi pelaku mengaku jalur klenik merupakan bagian dari usaha memenangkan Pemilu
Baca Selengkapnya