Suara Partai Kecil di Pemilu 2019, 5 Tokoh Populer ini Terancam Gagal ke DPR
Merdeka.com - Memiliki nama populer, tidak menjamin mampu mendongkrak suara partai yang mengusungnya agar lolos ke Senayan di Pemilu 2019. Meski populer dan mendapat banyak suara, banyak nama-nama caleg populer tak bisa melenggang ke DPR karena partainya diprediksi tidak mencapai ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen.
Beberapa partai diprediksi tak memenuhi ambang batas Parlemen terpotret dalam hasil quick count yang dilakukan beberapa lembaga survei. Data lain adalah hasil hitung sementara real count KPU juga mencatat beberapa partai tidak mendapat suara signifikan.
Berikut adalah beberapa caleg populer atau terkenal tapi gagal melenggang ke DPR pada Pemilu 2019:
-
Bagaimana pengaruh caleg terhadap elektabilitas partai? 'Kemudian soal calegnya. Caleg kan sebagai vote gathers, seberapa kuat atau tidaknya ketokohan para caleg juga mempengaruhi dukungan terhadap partai,' tambah Hanggoro.
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Mengapa pemilu 2019 penting? Pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Indonesia.
-
Apa yang menjadi faktor penghambat elektabilitas PSI? Elektabilitas PSI hanya sebesar 1,5 persen. Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik. Berdasarkan data LSI, elektabilitas partai berlogo mawar tersebut hanya mendapatkan angka sebesar 1,5 persen.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Siapa yang gagal jadi anggota DPR? Thariq Halilintar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP Daerah Pemilihan Jawa Barat VI. Seperti halnya dengan Anang, jumlah suara yang diperoleh Thariq juga sangat minim. Akibatnya, ia dipastikan tidak berhasil.
Tsamara Amany
Caleg-caleg asal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diprediksi tidak akan lolos ke Senayan, karena berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count Pileg 2019, PSI tidak mampu menembus ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) 4 persen. PSI diprediksi hanya peroleh suara di bawah 2 persen.
Contoh caleg populer PSI yang tak lolos ke Senayan, yakni Tsamara Amany Alatas maju dari Daerah Pilihan DKI Jakarta II meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Luar Negeri. Ketua DPP PSI ini, menerima jika partainya dan dirinya tidak lolos Pileg.
Walau sudah mengaku kalah, Tsamara tetap akan berjuang mengawal demokrasi dari luar parlemen. "Kekalahan di pemilu kali ini bukan berarti hentian atas perjuangan kita. Kita akan kembali lebih kuat, kita akan terus berjuang di luar parlemen, kita akan terus membawa nilai toleransi, dan membawa nilai antikorupsi," kata Tsamara melalui video di akun instagram pribadinya @tsamaradki.
Yusril Ihza Mahendra
Yang kedua ada nama Yusril Ihza Mahendra. Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra maju sebagai caleg PBB Dapil DKI Jakarta III yang meliputi wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Yusril tidak lolos karena partai yang dipimpinnya tak memenuhi ambang batas Parlemen. hasil hitung cepat suara PBB bahkan tak mencapai 1 persen.
Menanggapi hal tersebut, Yusril meminta untuk semua kader dan caleg PBB untuk tetap menunggu hasil penghitungan suara resmi KPU. "Hasil akhir pemilu adalah hasil yang secara resmi diumumkan KPU," kata Yusril.
Titiek dan Tommy Soeharto Terancam Tak Lolos
Tokoh politik populer lain yang diprediksi tidak lolos ke Senayan yakni politikus yang berasal dari keluarga Cendana. Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto dan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto terancam tidak lolos ke DPR.
Titiek maju dari Dapil Yogyakarta dan Tommy Soeharto maju dari Dapil Papua terancam tidak lolos karena Partai Berkarya diprediksi tidak mencapai ambang batas parlemen 4 persen. Berdasarkan hasil quick count Indo Barometer Partai Berkarya memperoleh 2,12 persen.
Sedangkan berdasarkan berdasarkan hasil real count KPU data masuk mencapai 31,31592 persen Senin siang, Berkarya hasilnya tak jauh beda yaitu 2,21 persen.
Giring Ganesha
Politikus muda PSI lain yang terancam gagal ke Senayan yakni Giring Ganesha. Sebab PSI tidak lolos mencapai Parliamentary Threshold (PT) 4 persen. Mantan vokalis Nidji Band, maju dari Dapil Jawa Barat 1 yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama-nama Caleg Terancam Gagal Dapat Kursi DPR Meski Dapat Ratusan Ribu
Baca SelengkapnyaHal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKarena ternyata ketenaran tidak menjamin seseorang bakal lolos ke Senayan.
Baca SelengkapnyaDari banyaknya selebritis yang ikut kontestasi politik, ini dia deretan seleb yang gagal lolos menujuk ke Senayan.
Baca SelengkapnyaFaktanya popularitas saja tidak cukup menjadi modal lolos ke Senayan
Baca SelengkapnyaSejumlah politikus PDIP berpotensi gagal menjadi anggota DPR pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 kembali diramaikan dengan perlombaan para artis untuk mendapatkan kursi sebagai anggota legislatif.
Baca SelengkapnyaLingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan analisis hitung cepat atau quick count terkait Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaNamun sayang, tak semua artis mendapat suara sesuai dengan harapan. Bahkan, mereka terancam gagal menjadi anggota dewan.
Baca SelengkapnyaPadahal pada masa kampanye, PSI seperti telah diendorse oleh Jokowi.
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSecara konfigurasi, parpol-parpol lama masih menguasai peringkat 10 besar elektabilitas.
Baca Selengkapnya