Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sudah dipolisikan, Obor Rakyat edisi 3 tetap beredar di Jember

Sudah dipolisikan, Obor Rakyat edisi 3 tetap beredar di Jember Diskusi Obor Rakyat. ©2014 Merdeka.com/Mustiana Lestari

Merdeka.com - Tabloid Obor Rakyat edisi ketiga yang memuat berita menyudutkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla kembali beredar di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Kami menyayangkan masih beredarnya tabloid yang berisi kampanye hitam dengan isu SARA itu dan sejauh ini belum ada tindakan tegas terhadap penyebar tabloid Obor di Jember," kata Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jember Ayub Junaidi dilansir dari Antara, Sabtu (21/6).

Menurut dia, tabloid Obor Rakyat edisi ketiga tersebut sengaja dikirim ke sejumlah pondok pesantren di Jember, bahkan jumlah yang dikirim lebih dari 10 eksemplar di masing-masing pesantren.

"Ansor dan Banser Jember akan mencari pelaku peredaran tabloid itu untuk mengetahui siapa penyebar kampanye hitam yang menyudutkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua itu," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jember itu.

Sementara pengasuh Pondok Pesantren Al Falah di Kecamatan Silo, KH Imam Haramain mengaku mendapat kiriman beberapa eksemplar tabloid Obor Rakyat edisi ketiga yang diterima oleh santrinya di halaman pesantren setempat.

"Tabloid itu dikirim oleh orang yang tidak dikenal dengan mengendarai sebuah mobil dan diberikan kepada santri saya yang kebetulan berada di depan pesantren," tuturnya.

Menurut dia, isi tabloid tersebut tidak jauh beda dengan edisi pertama dan kedua, namun edisi ketiga judulnya masih kental dengan isu SARA dan memuat berita negatif tentang calon presiden Jokowi.

"Kami berharap aparat penegak hukum dapat bertindak tegas terhadap pelaku yang sengaja menyebarkan kampanye hitam untuk menyudutkan salah satu pasangan capres dan cawapres karena isinya belum tentu benar," katanya.

Sementara itu, tim advokasi pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla di Jakarta melaporkan pimpinan Redaksi Tabloid Obor kepada Mabes Polri terkait dengan dugaan pelanggaran Pasal 310 KUHP tentang Fitnah dan Pasal 311 KUHP tentang Pencemaran Nama Baik.

Pemilu Presiden yang digelar 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo - Jusuf Kalla . (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Pengusaha Percetakan di Jember Raup Omzet Rp400 Juta per Bulan, Rekrut Puluhan Tetangga jadi Karyawan Dadakan
Kisah Pengusaha Percetakan di Jember Raup Omzet Rp400 Juta per Bulan, Rekrut Puluhan Tetangga jadi Karyawan Dadakan

Ia kebanjiran pesanan berbagai alat peraga kampanye untuk Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Sisa Kejayaan Surat Kabar di Bandung Ada di Cikapundung, Dulu Berjajar Loper Koran sejak Pagi Buta
Sisa Kejayaan Surat Kabar di Bandung Ada di Cikapundung, Dulu Berjajar Loper Koran sejak Pagi Buta

Cikapundung jadi daerah yang tersisa dari masa keemasan koran dan kini masih tetap bertahan di tengah senja kala yang mengancam

Baca Selengkapnya
Baliho dan Spanduknya Dicopot di Sejumlah Daerah, Ganjar: Spiritnya Tidak Bisa Dihabisi
Baliho dan Spanduknya Dicopot di Sejumlah Daerah, Ganjar: Spiritnya Tidak Bisa Dihabisi

Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mendapat laporan dari relawan bahwa banyak baliho atau spanduk Ganjar-Mahfud di daerah-daerah dicopot.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Mimbar Demokrasi Kian Meluas, Mahasiswa dan Rakyat Jambi Bersatu Melawan Politik Dinasti
FOTO: Aksi Mimbar Demokrasi Kian Meluas, Mahasiswa dan Rakyat Jambi Bersatu Melawan Politik Dinasti

Aksi Mimbar Demokrasi melawan Politik Dinasti dan Menolak Pelanggaran HAM meluas hingga Jambi.

Baca Selengkapnya
Massa BEM Geruduk Kantor Gibran, Ini Tuntutannya
Massa BEM Geruduk Kantor Gibran, Ini Tuntutannya

Puluhan anggota BEM Korwil Jateng DIY berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Solo sekaligus Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Senin (18/12) sore.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Tegaskan Kasus Rocky Gerung Tetap Dilanjutkan Meski 13 Laporan Dicabut
Bareskrim Tegaskan Kasus Rocky Gerung Tetap Dilanjutkan Meski 13 Laporan Dicabut

Bareskrim Polri memastikan tetap mengusut kasus dugaan penyebaran berita bohong pengamat politik, Rocky Gerung.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Mahasiswa Universitas Moestopo dan UI Bagikan 4 Juta Selebaran Dampak Buruk Politik Dinasti untuk Menyadarkan Rakyat
FOTO: Aksi Mahasiswa Universitas Moestopo dan UI Bagikan 4 Juta Selebaran Dampak Buruk Politik Dinasti untuk Menyadarkan Rakyat

Sebanyak 899 kampus di 35 propinsi dengan melibatkan sebanyak 14.000 mahasiswa melakukan pergerakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Tolak Politik Dinasti, Ribuan Mahasiswa di Jember Demo Kawal Putusan MK
Tolak Politik Dinasti, Ribuan Mahasiswa di Jember Demo Kawal Putusan MK

Ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).

Baca Selengkapnya
Laporan Dugaan Ujaran Kebencian Rocky Gerung Bakal Dilimpahkan ke Bareskrim
Laporan Dugaan Ujaran Kebencian Rocky Gerung Bakal Dilimpahkan ke Bareskrim

Polda Metro Jaya sudah melakukan pemeriksaan saksi dan pelapor.

Baca Selengkapnya
Ribuan Anggota Jamaah Islamiyah Bubarkan Diri, Deklarasi Ikrar Setia ke NKRI
Ribuan Anggota Jamaah Islamiyah Bubarkan Diri, Deklarasi Ikrar Setia ke NKRI

Deklarasi ini diikuti eks anggota Jamaah Islamiyah wilayah eks Karesidenan Surakarta, Kedu dan Semarang.

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi III DPR Sebut Polisi Pasang Baliho PSI di Jawa Barat, Ini Respons Polda Jabar
Anggota Komisi III DPR Sebut Polisi Pasang Baliho PSI di Jawa Barat, Ini Respons Polda Jabar

Polda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya