Sudah dipolisikan, Obor Rakyat edisi 3 tetap beredar di Jember
Merdeka.com - Tabloid Obor Rakyat edisi ketiga yang memuat berita menyudutkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla kembali beredar di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Kami menyayangkan masih beredarnya tabloid yang berisi kampanye hitam dengan isu SARA itu dan sejauh ini belum ada tindakan tegas terhadap penyebar tabloid Obor di Jember," kata Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jember Ayub Junaidi dilansir dari Antara, Sabtu (21/6).
Menurut dia, tabloid Obor Rakyat edisi ketiga tersebut sengaja dikirim ke sejumlah pondok pesantren di Jember, bahkan jumlah yang dikirim lebih dari 10 eksemplar di masing-masing pesantren.
-
Kenapa Jokowi teken Publisher Right? Pemerintah mengatur hubungan bisnis antara perusahaan pers dan platform digital dengan semangat untuk meningkatkan jurnalisme yang berkualitas,' pungkasnya.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa hadiah yang diberikan Jokowi? Hadiahnya, sebuah sepeda pemberian presiden.
-
Siapa yang mendesak Jokowi tentang Publisher Right? 'Setelah semua ada kesepahaman, mulai ada titik temu ditambah lagi dewan pers yang mendesak terus, perwakilan perusahaan dan perusahaan asosiasi media juga mendorong terus. Akhirnya kemarin saya meneken perpres tersebut,' ungkapnya.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
"Ansor dan Banser Jember akan mencari pelaku peredaran tabloid itu untuk mengetahui siapa penyebar kampanye hitam yang menyudutkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua itu," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jember itu.
Sementara pengasuh Pondok Pesantren Al Falah di Kecamatan Silo, KH Imam Haramain mengaku mendapat kiriman beberapa eksemplar tabloid Obor Rakyat edisi ketiga yang diterima oleh santrinya di halaman pesantren setempat.
"Tabloid itu dikirim oleh orang yang tidak dikenal dengan mengendarai sebuah mobil dan diberikan kepada santri saya yang kebetulan berada di depan pesantren," tuturnya.
Menurut dia, isi tabloid tersebut tidak jauh beda dengan edisi pertama dan kedua, namun edisi ketiga judulnya masih kental dengan isu SARA dan memuat berita negatif tentang calon presiden Jokowi.
"Kami berharap aparat penegak hukum dapat bertindak tegas terhadap pelaku yang sengaja menyebarkan kampanye hitam untuk menyudutkan salah satu pasangan capres dan cawapres karena isinya belum tentu benar," katanya.
Sementara itu, tim advokasi pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla di Jakarta melaporkan pimpinan Redaksi Tabloid Obor kepada Mabes Polri terkait dengan dugaan pelanggaran Pasal 310 KUHP tentang Fitnah dan Pasal 311 KUHP tentang Pencemaran Nama Baik.
Pemilu Presiden yang digelar 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo - Jusuf Kalla . (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia kebanjiran pesanan berbagai alat peraga kampanye untuk Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaCikapundung jadi daerah yang tersisa dari masa keemasan koran dan kini masih tetap bertahan di tengah senja kala yang mengancam
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mendapat laporan dari relawan bahwa banyak baliho atau spanduk Ganjar-Mahfud di daerah-daerah dicopot.
Baca SelengkapnyaAksi Mimbar Demokrasi melawan Politik Dinasti dan Menolak Pelanggaran HAM meluas hingga Jambi.
Baca SelengkapnyaPuluhan anggota BEM Korwil Jateng DIY berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Solo sekaligus Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Senin (18/12) sore.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri memastikan tetap mengusut kasus dugaan penyebaran berita bohong pengamat politik, Rocky Gerung.
Baca SelengkapnyaSebanyak 899 kampus di 35 propinsi dengan melibatkan sebanyak 14.000 mahasiswa melakukan pergerakan tersebut.
Baca SelengkapnyaRibuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya sudah melakukan pemeriksaan saksi dan pelapor.
Baca SelengkapnyaDeklarasi ini diikuti eks anggota Jamaah Islamiyah wilayah eks Karesidenan Surakarta, Kedu dan Semarang.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca Selengkapnya