Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sudah dua kali Setya Novanto bikin malu DPR

Sudah dua kali Setya Novanto bikin malu DPR Setya Novanto. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Setya Novanto, politikus senior Golkar yang juga ketua DPR kembali tersandung kasus. Kali ini dia diadukan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak PT Freeport. Setya diadukan oleh Menteri ESDM Sudirman Said dengan bukti transkrip pembicaraan.

Bukan kali ini saja Setya tersandung kasus. Saat berkunjung ke Amerika pada September lalu dalam rangka pertemuan parlemen sedunia di New York, Setya bersama Wakil Ketua DPR Fadli Zon memiliki agenda lain. Mereka bertemu dengan Donald Trump, pengusaha real estate yang sedang mengkampanyekan diri menjadi capres AS 2016.

Setya muncul di belakang Trump, dan sempat mengucapkan 'Yes highly' ketika ditanya oleh Trump apakah rakyat Indonesia menyukai dirinya. Ucapan inilah yang membuat Setya mendapat kritikan keras dari berbagai pihak karena sebagai pimpinan lembaga tinggi negara, Setya terkesan berpihak kepada salah satu kandidat capres AS.

Sayangnya, kasus ini berakhir antiklimaks. MKD yang mendapat aduan hanya memberikan sanksi ringan. Yang mengherankan lagi, pemeriksaan terhadap Setya juga tidak pernah diungkap ke publik dan tahu-tahu MKD sudah membuat keputusan.

"Sebagian orang katakan itu kurang tepat. Sebagian orang katakan seni berbahasa. Intinya MKD menangkap garis merahnya di sini memang kurang hati-hati," kata Ketua MKD Surahman Hidayat usai rapat MKD, Senin (19/10).

Meski begitu, Surahman tidak sepakat bahwa pertemuan pimpinan DPR dengan Donald Trump tersebut merupakan sebuah pelanggaran kode etik. Dia menilai pertemuan itu hanyalah sebuah pertemuan yang biasa.

"Itu kan dalam rangka tugas DPR bukan main-main. Setelah selesai tugas DPR tentu sebagai pimpinan dalam rangka mengemban diplomasi. Indonesia menganut multi track diplomation. Jadi kalau ada peluang dari sisi kerjasama kan tidak salah," simpulnya.

"Keduanya mungkin ada kenalan dan dihubungkan pengusaha di sana dalam rangka buka investasi di Indonesia," ujarnya.

Kontroversi ini pun mereda sampai nama Setya kembali muncul setelah Menteri ESDM Sudirman Said menyebut ada politikus kuat yang mencatut nama Jokowi dan JK untuk perpanjangan kontrak Freeport. Sudirman akhirnya resmi mengadukan Setya ke MKD pada Senin (16/11) lalu.

Setya pun mengakui ada pertemuan itu meski berdalih apa yang dia lakukan untuk kepentingan rakyat Indonesia dan Papua. Pertemuan itu berlangsung di kawasan SCBD pada Juni lalu. Hadir Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin, dan pengusaha migas M Riza Chalid. Hal ini terungkap dari salinan laporan yang diserahkan Sudirman ke MKD.

Setya pun mendapat serangan dari kolega-koleganya. Bendahara Umum Golkar versi Munas Bali, Bambang Soesatyo bahkan meminta Setya menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia karena mencatut nama presiden dan wapres.

Kritikan keras datang dari Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar kubu Munas Ancol, Siswono Yudohusodo yang menilai tindakan Setya sebagai suatu hal yang tidak patut.

"Kalau benar apa yang diberitakan itu demikian, maka saudara Setya Novanto sebagai ketua DPR sudah melakukan hal yang tidak patut," ujar Siswono usai melakukan pertemuan dengan Generasi Muda Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Selasa (17/11).

Mantan Menteri Perumahan Rakyat ini menambahkan, pencatutan nama presiden oleh Setnov merupakan kali kedua ia mempermalukan DPR. Yang pertama saat dirinya dan Fadli Zon menemui bakal calon presiden dari Partai Republik Donald Thrump.

"Ini dua kali dia permalukan DPR," cetus Siswono.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Komisi I PDIP Keras Sentil Cawe-Cawe Prabowo di Pilkada Jateng: Semau-maunya Sendiri!
VIDEO: Komisi I PDIP Keras Sentil Cawe-Cawe Prabowo di Pilkada Jateng: Semau-maunya Sendiri!

Anggota Komisi I PDIP menyinggung soal keterlibatan Presiden dalam endorse salah satu paslon di Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! PDIP Panas Sentil Presiden Prabowo Cawe-Cawe di Pilkada Jateng: Jubir Istana Tak Paham UU
VIDEO: Keras! PDIP Panas Sentil Presiden Prabowo Cawe-Cawe di Pilkada Jateng: Jubir Istana Tak Paham UU

Deddy mengatakan seharusnya presiden tak boleh melakukan cawe-cawe

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Kocak di PSI Ngaku 2 Kali Kalah dari Jokowi, Sebel Diatur Ajudan
VIDEO: Prabowo Kocak di PSI Ngaku 2 Kali Kalah dari Jokowi, Sebel Diatur Ajudan

Prabowo menceritakan banyak orang yang menyebutnya sudah berubah.

Baca Selengkapnya
Eks Napi Korupsi Maju Caleg DPR 2024, Ini Daftarnya
Eks Napi Korupsi Maju Caleg DPR 2024, Ini Daftarnya

Siapa saja eks napi korupsi yang maju caleg DPR RI di Pemilu 2024? Simak selanjutnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Puja Puji Prabowo untuk Jokowi, Sosok Negarawan Berjuang untuk Bangsa
VIDEO: Puja Puji Prabowo untuk Jokowi, Sosok Negarawan Berjuang untuk Bangsa

Dalam acara HUT Golkar, Prabowo pun mengaku sudah berubah karena dua kali dikalahkan

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Sekjen PDIP Hasto Ngaku Khilaf Pernah Dukung Gibran jadi Wali Kota Solo
Blak-blakan Sekjen PDIP Hasto Ngaku Khilaf Pernah Dukung Gibran jadi Wali Kota Solo

Saat itu PDI Perjuangan mendukung Gibran dalam pencalonan Pilwalkot Solo

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! Deddy PDIP Sindir Paslon Jateng Lemah Bikin Gaduh Hingga Presiden 'Turun Gunung' Cawe-Cawe
VIDEO: Keras! Deddy PDIP Sindir Paslon Jateng Lemah Bikin Gaduh Hingga Presiden 'Turun Gunung' Cawe-Cawe

Bahkan kata Deddy, sampai presiden dan mantan presiden 'turun gunung' untuk mendukung salah satu paslon

Baca Selengkapnya
FOTO: Reaksi Puan Maharani Berkaca-kaca Saat Bacakan Hasil Rekomendasi Rakernas V PDIP
FOTO: Reaksi Puan Maharani Berkaca-kaca Saat Bacakan Hasil Rekomendasi Rakernas V PDIP

Puan Maharani sempat tidak sanggup meneteskan mata saat baca hasil rekomendasi Rakernas V PDIP.

Baca Selengkapnya
Keluar Gedung KPK, Sekjen DPR Menghindar Saat Ditanya Soal Barang Bukti
Keluar Gedung KPK, Sekjen DPR Menghindar Saat Ditanya Soal Barang Bukti

Indra tidak menjelaskan detail ketika ditanya tentang temuan sejumlah bukti elektronik oleh KPK

Baca Selengkapnya
PDIP Mengaku Khilaf Pernah Calonkan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Singgung Nepotisme Jokowi
PDIP Mengaku Khilaf Pernah Calonkan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Singgung Nepotisme Jokowi

Hasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR Senilai Rp120 Miliar Diduga Berbuntut Penggeledahan KPK
Duduk Perkara Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR Senilai Rp120 Miliar Diduga Berbuntut Penggeledahan KPK

Dugaan korupsi dalam proyek rumah dinas tersebut merugikan negara puluhan miliar.

Baca Selengkapnya
Ketua DPR Sentil Menkominfo: Menteri Tidak Maksimal Jalankan Tugas Bisa Dievaluasi Presiden
Ketua DPR Sentil Menkominfo: Menteri Tidak Maksimal Jalankan Tugas Bisa Dievaluasi Presiden

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Presiden Jokowi mengevaluasi Menkominfo Budi Arie Setiadi imbas peretasan PDN

Baca Selengkapnya