Sukmawati Soekarnoputri kaget lihat banyak warga tolak Djarot
Merdeka.com - Ketua umum Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme, Sukmawati Soekarnoputri mengaku kaget saat melihat calon wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat di layar kaca. Sebab, banyak media yang memberitakan Djarot terkait penolakan di sejumlah warga.
"Temu kangen, sekalian lihat di TV ada yang bikin rusuh, jadi kita kan bertanya-tanya gimana sih ini. Kita kan mendukung dari PNI," ucap Sukmawati kepada awak media di Warung Sarwono, Jakarta Selatan, Selasa (15/11).
Tidak lupa, adik Megawati Soekarnoputri memberikan dukungan kepada mantan Wali Kota Blitar tersebut. Serta mengingatkan warga DKI Jakarta, untuk tetap menjadi Pancasilais.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Kenapa warga Solo sambut Jokowi? Mereka menyambut mantan presiden itu dengan beragam cara, ada yang membentangkan spanduk, memberikan karangan bunga, hingga menggelar pertunjukan kesenian di rumah Jokowi.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Bagaimana warga Solo sambut Jokowi? Mereka menyambut mantan presiden itu dengan beragam cara, ada yang membentangkan spanduk, memberikan karangan bunga, hingga menggelar pertunjukan kesenian di rumah Jokowi.
-
Siapa yang mengapresiasi DKI Jakarta? Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengapresiasi pemerintah DKI Jakarta yang berhasil mewujudkan pencapaian 100 persen Kelurahan Sadar Hukum.
-
Bagaimana warga Solo menyambut Jokowi? Saat kepulangan Jokowi lalu,para warga sekitar juga ikut menyambut bersama. Namun ia bersama warga lain tidak bisa mendekat untuk bersalaman.
"Oh harus berani (lawan unjuk rasa), dan tetap menjadi kader-kader Pancasilais, Sukarnois. Kita bukan Islamic state, kita Nasional state. Negara nasional, ini yang harus anak-anak ketahui," tegasnya.
Sementara itu, Djarot menilai bahwa Sukmawati merupakan sosok yang sangat tegas, dan menyebarkan prinsip bahwa Indonesia adalah negara nasional, bukan negara agama.
"Beliau tegas, singkat tegas. Itu hal yan prinsip, bahwa Indonesia adalah negara Nasional state. Negara Nasional bukan Negara Agama. Kita sudah final sebagai negara Pancasila," terang Djarot.
Menurutnya, dengan adanya penolakan tersebut dirinya sangat bersyukur. Sebab, dapat memberikan pendidikan politik bagi masyarakat untuk lebih dewasa dalam berpolitik.
"Saya malah bersyukur dengan cara seperti ini, memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. Memberikan pencerahan supaya mereka paham, bahwa kita menganut sistem demokrasi Pancasila. Jadi artinya, sekaligus untuk memberikan pemahaman, agar masyarakat semakin dewasa," papar Djarot. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berbicara keras tentang intimidasi yang dilakukan aparat kepolisian maupun tentara kepada rakyat di tahun politik Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan enggan mendukung Anies untuk maju di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaMegawati meminta relawannya tidak takut menghadapi intimidasi dari lawan politik maupun aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku bingung, lantaran republik saat ini ke balik-balik.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaPDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMenurut Nusron, ucapan itu bentuk kegelisahan dari Megawati.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan pemerintah agar rakyat jangan diintimidasi seperti zaman dulu.
Baca SelengkapnyaMegawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kesal dituding mengintimidasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Baca SelengkapnyaMega menanyakan, apakah TNI siap mengahadapi jika ada musuh asing datang menyerang
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru
Baca Selengkapnya