Sukur Nababan: PDIP tak bekerja untuk Ahok
Merdeka.com - Ketua DPP PDIP, Sukur Nababan, menghargai keputusan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, maju melalui jalur independen di Pilgub DKI 2017 mendatang. Namun dia menegaskan, jika ingin diusung PDIP, Ahok, sapaan Basuki, tidak bisa sembarangan sebab ada mekanismenya.
"Terkait Ahok, saya mau tegaskan, dia bukan anggota PDIP. Di kami, calon harus mendaftar ke struktur kepengurusan partai. Teman Ahok kerja buat Ahok. Tapi PDIP bukan bekerja untuk Ahok. Nah PDIP kan tak bisa menepikan banyak nama seperti Ahok sendiri, Risma, Ganjar, Djarot, dan lain-lain. Jadi kami tak bisa menyingkirkan nama-nama itu begitu saja," ujar Sukur di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3).
Sukur menjelaskan, terkait Ahok, tak ada urusan dengan deparpolisasi. Dalam undang-undang sudah dijelaskan bahwa calon bisa melalui dua jalur. Baik diusung secara perorangan melalui 5 hingga 10 persen suara ataupun melalui jalur partai politik melalui jumlah kursi di DPRD.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
"Jangan digiring PDIP berhadapan dengan Ahok. Salah, jangan dikerdilkan PDIP dong," tuturnya.
Sedangkan melalui jalur partai politik sendiri, menurut Sukur, akan diproses bulan Oktober mendatang. Di PDIP sendiri ada proses sebelumnya yaitu penjaringan calon mulai tingkat DPD. Di tiap lapisnya ada syarat tertentu berupa rekam jejak, kemampuan, dan elektabilitas.
"Semua warga negara, tokoh yang ingin mengabdi di Jakarta, harus diseleksi dong. Karena semua punya hak yang sama dengan Ahok. Tetapi dukungan positif ke Ahok ya kita pertimbangkan. Kan ada hitungan soal elektabilitas calon kok," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPDIP membangun komunikasi baik ke PKB hingga PKS untuk Pilkada Jakarta karena tak bisa mengusung sendiri.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.
Baca SelengkapnyaPKS memiliki 18 kursi di DPRD DKI, sehingga masih membutuhkan empat kursi untuk mengusung di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca Selengkapnya