Sulitnya Ganjar-Sandi Dapat Tiket Pilpres 2024 Selain dari PDIP dan Gerindra
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan berbicara peluang dari skema pasangan Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno untuk Pilpres 2024. Menurutnya, kedua pasangan itu sulit mendapatkan tiket Capres kecuali dari partainya masing-masing yakni PDIP dan Gerindra.
"Memang Ganjar dan Sandi cukup berat untuk mendapatkan tiket, kecuali dari partainya masing-masing. Bila PDIP memutuskan berkoalisi dengan Gerindra, dengan asumsi Prabowo yang diusung, maka kemungkinan besar pasangannya Puan, bukan Ganjar," katanya saat dihubungi, Selasa (15/6).
Meski begitu, kata dia, tak berarti peluang Ganjar sudah tertutup untuk di usung PDIP. Menurut Djayadi, bila elektabilitas Prabowo dalam perkembangannya dikalahkan oleh figur-figur lain termasuk Ganjar, maka mungkin PDIP akhirnya akan berpikir ulang dan mengambil keputusan lain.
-
Kenapa LSI prediksi Prabowo-Gibran pasti maju? Dengan posisi pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan melaju ke putaran kedua. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyampaikan alasan tersebut, karena melihat elektabilitas tiga pasangan calon capres- cawapres yang saat ini belum ada melebihi 50 persen.
-
Siapa cawapres Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang siap jadi Cawapres Ganjar? Usai bertemu adik Megawati, Andika Perkasa, mengaku siap menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dari Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) dari Partai PDIP di Pilpres 2024 mendatang.
-
Apa hasil LSI soal Prabowo-Gibran di putaran 2? Dari hasil survei tetap mengungguli pasangan nomor urut dua tersebut. Dengan perolehan, Prabowo-Gibran 56,5 persen unggul atas Anies-Muhaimin 26,4 persen, sementara tidak menjawab 17,1 persen.
-
Siapa yang paling berpotensi masuk putaran kedua Pilpres 2024? 'Kemungkinan besar Pemilu berlangsung dua putaran. Dan, peluang paling besar yang masuk ke putaran kedua adalah Prabowo–Gibran dan Ganjar–Mahfud,' ucapnya.
Nantikan update berita Ganjar Pranowo di Liputan6.com
"Tapi ini sangat tergantung pada perkembangan elektabilitas Ganjar juga. Kalau Ganjar elektabilitasnya tidak berkembang dan hanya bertahan seperti sekarang di kisaran 10-15% dalam simulasi banyak nama bakal capres, sementara misalnya Puan bisa bergerak naik, maka Ganjar juga sulit mendapat tiket dari PDIP," jelasnya.
Djayadi menambahkan, Sandiaga masih terafiliasi cukup kuat dengan Gerindra dan Prabowo. Bila Gerindra tidak berubah tetap memajukan Prabowo, maka tentu tiket dari Gerindra tidak bisa dia dapatkan.
Sementara, jika Prabowo menjadi Capres, kemungkinan Sandiaga akan enggan untuk mencalonkan diri. Sekalipun elektabilitasnya meningkat dan ada partai lain yang mau memberikan tiket padanya.
"Peluang Sandi sangat tergantung pada Prabowo dan apakah Sandi bisa meningkatkan elektabilitasnya. Sementara ini Sandi masih selalu kalah dari Prabowo, Anies, dan Ganjar," ucapnya.
Djayadi melanjutkan, partai lain akan tertarik untuk mengusung Ganjar atau Sandi bila elektabilitas keduanya meningkat tajam. Misalnya, punya elektabiitas 30 persenan bila di adu dengan Prabowo dan Anies atau tokoh lainnya.
"Sekalipun demikian, maju dari partai lain juga tergantung pada apakah Ganjar mau berhadapan dengan Prabowo-Puan (bila jadi maju). Demikian juga dengan Sandi, apakah dia mau maju dari partai lain bila dia harus berhadapan dengan Prabowo," pungkasnya.
Ganjar-Sandiaga Pasangan Terkuat
Sebelumnya Litbang Kompas mengungkapkan hasil penelitiannya. Setidaknya ada satu tokoh kuat yang cocok bersanding dengan Ganjar Pranowo di medan pertarungan 2024. Analisis ini berdasarkan latar belakang dukungan.
Nama paling kuat jatuh pada Sandiaga Salahudin Uno. Dia dinilai bisa melengkapi Ganjar dari berbagai faktor. Pertama, 51,1 persen pemilih Sandiaga adalah wanita. Berbeda dengan Ganjar yang mayoritas didukung laki-laki. Angkanya 59,1 persen.
Sandiaga juga didukung 44,4 persen responden usia di bawah 23 tahun. Ganjar punya kelemahan pada kategori ini. Pemilih Ganjar kebanyakan di usia 40 sampai 60 tahun. Dari sisi domisili, 62,2 persen pemilih Sandiaga berasal dari luar Jawa. Cukup melengkapi Ganjar yang kuat dukungan pemilih dari Pulau Jawa.
Dilihat berdasar kategori kelompok suku, pemilih Sandiaga lebih beragam. Yakni 39,5 persen dari Jawa, 14,0 persen Sunda, 20,9 persen Melayu dan 25,6 persen lainnya. Sementara untuk Ganjar, 85,9 persen pendukung berasal dari suku Jawa.
Dari dukungan partai politik, Sandiaga cenderung melengkapi kekurangan Ganjar Pranowo. Sandi didukung 11,1 persen pemilih PKS, 15,6 persen Demokrat, 17,8 persen Gerindra, 8,9 persen Golkar, 4,4 persen NasDem, dan 2,2 persen PPP serta 8,9 persen PDIP. Terakhir yang juga mencolok, Sandiaga didukung 44,4 persen responden yang merasa tak puas dengan kinerja pemerintah Jokowi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra mengaku tidak masalah dengan duet Prabowo-Ganjar. Tetapi justru sulit untuk menyakinkan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno yakin Pemilu 2024 tak berlangsung dalam satu putaran karena tiga paslon capres cawapres bersaing ketat.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ahmad Muzani bicara peluang Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berpasangan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman melihat peluang kecil Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA membuka blunder Ganjar-Mahfud MD yang berdampak pada penurunan elektabilitas dari November-Desember 2023.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar-Mahfud berada di urutan ketiga sebagai pasangan capres-cawapres berdasarkan survei Litbang Kompas.
Baca SelengkapnyaPlt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono tetap yakin Ganjar Pranowo-Mahfud Md menang satu putaran meskipun saat ini elektabilitas mereka merosot.
Baca SelengkapnyaParpol ingin memastikan kadernya dipilih menjadi cawapres. Mereka mencari peluang yang lebih besar saat memutuskan berkoalisi.
Baca SelengkapnyaDuet Prabowo-Ganjar dinilai sulit terjadi karena rumitnya menentukan Capres-Cawapres.
Baca SelengkapnyaArsjad menegaskan, tidak ada pembahasan duet Ganjar dan Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSandiaga yakin keputusan yang diambil para pimpinan partai maupun koalisi adalah yang terbaik demi kebaikan bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaHasil penghitungan sementara atau real count KPU menunjukan perolehan suara Ganjar-Mahfud di bawah Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.
Baca Selengkapnya