Sumarsono tak ungkap, Anies masih pikir-pikir buka dana operasional
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) selalu membanggakan transparansi di Pemprov DKI Jakarta selama di bawah kendalinya. Bahkan, Ahok juga membeberkan dana operasionalnya yang digunakan setiap tahun senilai Rp 30 miliar.
Soal dana operasional, Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menolak untuk membeberkannya. Dengan alasan lupa, dia mengatakan, urusan dana operasional diminta ditanyakan kepada Sekda Pemprov DKI Saefullah.
Menanggapi hal ini, Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku berpengalaman dalam hal transparansi selama berada di pemerintahan. Dia mengaku tahu betul bagaimana melakukan transparansi terhadap dana operasional pejabat.
-
Kenapa Anies tidak jadi diusung di Jabar? Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono mengatakan, Anies Baswedan memenuhi semua unsur kriteria untuk memimpin Jawa Barat. Kapasitas dan pengalaman memimpin wilayah DKI Jakarta, bisa diterapkan di wilayah Jabar.Komunikasi di antara kedua belah pihak sudah intens sejak Rabu (28/8). Hingga Kamis (29/8) sore, pembahasan pengurus partai di tingkat pusat sudah positif.Pengurus PDIP di Jabar sudah diminta untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar.Namun, semua tiba-tiba berubah pada malam hari. Ia menegaskan, semua upaya yang sudah dilakukan diganggu oleh pihak luar.'Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDIP Perjuangan, kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu pada akhirnya membuat pak Anies tidak jadi diusung oleh PDI Perjuangan,' kata Ono di Kantor KPU Jabar, Jumat (30/8) dini hari.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang dituduh menghalangi Anies di Pilgub? Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara karena dianggap mempengaruhi batalnya pencalonan Anies Baswedan dalam Pilgub 2024. Jokowi bicara dirinya yang sering dituding hingga menjegal.'Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding,' ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Mengapa Demokrat tidak mau rujuk dengan Anies? Demokrat mengaku sudah dibohongi oleh Anies Baswedan. Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Kenapa PDIP mempertimbangkan Anies untuk Pilgub Jakarta? 'Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua,' jelas dia.
Namun sayang, Anies tak mau berjanji akan membuka dana operasionalnya jika dirinya terpilih menjadi orang nomor 1 di DKI.
"Belum tahu (akan terbuka soal dana operasional Gubernur DKI Jakarta nanti). Kita tahu persis masalah itu," kata Anies saat ditemui di Kantor Greenpeace, Gedung Mega Plaza, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (16/12).
Mantan Mendikbud itu menegaskan, yang terpenting dalam penggunaan dana operasional pejabat adalah adanya laporan. Laporan itu pun jelas, dikatakan Anies, harus bisa dipertanggungjawabkan.
"Yang jelas ada transparansi ada pertanggungjawaban," tegas Anies.
Soal Sumarsono yang menolak mengungkap dana operasionalnya selama menjadi Plt Gubernur DKI, Anies menolak komentar. Dia lebih memilih fokus untuk memenangkan pertarungan di Pilgub DKI 2017 lebih dulu.
"Kepilih dulu saja deh, karena kan saya berpengalaman menjadi pejabat," pungkas Anies.
Sebelumnya diberitakan, Sumarsono mengaku lupa berapa nominal dana operasionalnya itu. Pria yang akrab disapa Soni ini mengatakan, dana operasionalnya digunakan untuk kampanye 'kita semua bersaudara'. Lagi-lagi, dia tak mau menyebutkan jumlah angkanya.
"Seluruhnya untuk operasioal dan SKPD yang tidak ada anggarannya, contohnya seperti kampanye 'Kita Semua Bersaudara', itu kan enggak ada anggarannya. Nah itu bisa dari dana operasional ini," kata Soni di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (14/12).
Namun, Soni tak mau menggunakan dana operasionalnya untuk membantu warga secara pribadi seperti yang dilakukan oleh Ahok. Dia tetap pada komitmen awalnya untuk memberikan bantuan kepada warga lewat SKPD terkait dengan tujuan agar warga bisa mandiri.
Ahok biasanya menggunakan dana operasionalnya untuk membantu warga yang mengadu kepadanya. Misalnya, membantu warga yang mengaku ijazah anaknya ditahan sekolah atau warga yang membutuhkan biaya untuk melunasi pengobatan di rumah sakit hingga minta ongkos pulang kampung.
"Tetapi yang kita berikan itu yang tidak menyebabkan ketergantungan. Kita meneliti dulu mana yang perlu mana yang tidak," terangnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Oleh karena itu, keputusan apakah kasie tersebut akan dicopot dari jabatannya masih menunggu hasil pemeriksaan Inspektorat.
Baca SelengkapnyaAnies merasa tak perlu memberikan penilaian terkait Pemprov DKI.
Baca SelengkapnyaSaat ini Sri Mulyani tengah menyiapkan transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya Kementerian Keuangan ke depannya akan berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaAnies hanya tersenyum tipis kala mendengar ihwal dugaan cawe-cawe Jokowi tersebut. Selanjutnya, dia tak mau berkomentar lebih lanjut terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaPDIP batal mengumumkan Anies Baswedan dan Rano Karno untuk Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Said Abdullah, meminta publik agar memberikan waktu kepada parpol-parpol untuk melakukan penjajakan dan komunikasi politik.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta, Pramono Anung kembali bertemu dengan Anies hari ini, Rabu (20/11)
Baca SelengkapnyaAnies dan DPP PDIP berkomunikasi secara intens saat masa pendaftaran calon kepala daerah dibuka pada Selasa (27/8).
Baca SelengkapnyaDiketahui Ketua DPRD DKI saat ini adalah Prasetio Edi, politikus PDI Perjuangan
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP: Peluang Usung Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Gembos
Baca SelengkapnyaHeru pun mempersilakan calon yang ingin berkontestasi di Pilkada Jakarta berlaga dengan cara yang sehat
Baca Selengkapnya