Sumut paling rendah tingkat partisipasi pemilih di pilkada
Merdeka.com - Kementerian Dalam Negeri mencatat masih rendahnya partisipasi dalam pilkada di berbagai daerah di Indonesia. Dari data yang dikumpulkan, Provinsi Sumatera Utara menjadi provinsi yang paling rendah tingkat partisipasinya.
"Sumatera Utara tingkat partisipasi cuma 48 persen. Dari 12 ribu pemilih cuma 3,9 juta orang yang memilih calon yang menang. Sisanya 6 juta yang tidak memilih," kata Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Kemendagri, Lutfi MTA di PTIK, Jakarta, Kamis (5/12).
Menurut Lutfi, fakta ini memprihatinkan, sebab pemenang pilkada tersebut nantinya akan mengalami kesulitan dalam menjalankan pemerintahannya.
-
Siapa yang nyoblos di TPS 12? Baru pagi-pagi hari, Gubernur DIY Sri Sultan HB X sudah hadir di TPS 12 Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Ia hadir bersama sejumlah anggota keluarga pukul 07.10 pagi.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Apa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada itu apa? Pilkada merupakan singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
"Berarti sebagian besar, belum mendukung bagaimana nantinya dia memimpin daerah tersebut. Tiga minggu yang lalu Deliserdang partisipasi cuma 32 persen, ini mungkin tantangan parpol agar mampu berpartisipasi," lanjut dia.
Sementara itu, Ketua Bawaslu, Muhammad menambahkan masalah partisipasi pemilih juga terjadi karena ketidakpercayaan masyarakat.
"Tingginya jumlah pilkada tidak linear dengan tingginya partisipasi publik yang masih dalam politik praktis. Ada public distrust pada penyelenggara negara juga," tutur Muhammad. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara, Ganjar Pranowo-Mahfud Md mendapat 12 suara dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) hanya kebagian 2 suara.
Baca SelengkapnyaHasil Pleno rekapitulasi KPU sahkan suara Prabowo-Gibran menang di Sumatera Utara
Baca SelengkapnyaKPU mengumumkan hasil rekapitulasi perolehan suara partai politik Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSuara Ganjar-Mahfud hanya mendapati 16,46 persen. Tertinggal jauh dari paslon Anies-Cak Imin 25,38% dan Prabowo-Gibran 58,17%
Baca SelengkapnyaNamun, hal itu berbanding terbalik dengan suara PDI Perjuangan yang tinggi pada Pemilu 2024 ini
Baca SelengkapnyaData real count mengambil jumlah suara di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS)
Baca SelengkapnyaMaulan Aklil-Masagus Hakim mendapatkan dukungan dari 16 partai politik.
Baca SelengkapnyaMinat warga untuk hadir di TPS untuk memberikan suara menurun.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran meraih suara 12.096.454 di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di Provinsi Bali dengan perolehan 1.454.640 suara.
Baca SelengkapnyaPenghitungan suara dilakukan KPU hingga kini masih berlangsung.
Baca Selengkapnya