Survei: Ahok-Djarot terpopuler tapi Anies-Sandi paling disukai warga
Merdeka.com - Lembaga Survei Poltracking Indonesia kembali merilis hasil survei terbaru yang dilakukan pada 6-10 Februari 2017. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengatakan, dalam survei kali ini popularitas calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meningkat tajam. Ahok memperoleh popularitas sebesar 97,09 persen. Namun tingkat kesukaan warga terhadap Ahok hanya 63,73 persen.
Posisi kedua ada calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan dengan angka elektabilitas cukup tinggi yakni 94,78 persen. Kendati kalah popularitas dari Ahok, Anies justru paling disukai pemilih dengan presentase 83,86 persen.
Sementara calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono berada di peringkat ketiga dengan popularitas 93,27 persen. Meski demikian, Agus lebih disukai warga ketimbang pasangan Ahok-Djarot.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang menang survei Poltracking? Survei Poltracking Indonesia mencatat, masyarakat dengan penghasilan berkisar Rp1 juta - Rp2 juta cenderung condong pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh suara 42,9 persen.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang mendukung Anies-Cak Imin? Megawati mendukung Ganjar-Mahfud, SBY mendukung Prabowo-Gibran dan JK berada di belakang Anies-Cak Imin.
"Agus disukai sebanyak 78,67 persen," ujar Hanta Yudha saat memaparkan hasil survei di Hotel Sofyan Betawi, Jl. Cut Meutia No.9, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2).
Untuk tingkat popularitas calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menjadi yang tertinggi dengan perolehan 89,76 persen. Djarot juga disukai pemilih dengan persentase 66,73 persen. Setelah Djarot disusul calon wakil gubernur DKI nomor urut tiga, Sandiaga Uno. Sandiaga memperoleh popularitas sebesar 88,82 persen dengan tingkat kesukaan 80,95 persen. Di posisi terakhir ada calon wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Sylviana Murni dengan popularitas 87,08 persen dan tingkat kesukaan 70,71 persen. Dari data tersebut menunjukkan, Sandiaga sangat disukai warga ketimbang calon wakil gubernur DKI Jakarta lainnya.
Dari survei ini menunjukkan bahwa tingginya popularitas tidak berbanding lurus dengan kesukaan warga. Ahok-Djarot paling populer, namun pasangan Anies-Sandiaga justru yang paling disukai warga. Hanta menjelaskan, kondisi ini tidak lepas dari penampilan para calon gubernur dan wakil gubernur saat debat publik kedua. "Anies bagus debat kedua. Penguasaan masalah di debat kedua," ujarnya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 6 Februari sampai dengan 10 Februari 2017, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah responden yang dimintai pendapat sebanyak 800 orang warga DKI di atas 17 tahun.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang terlatih. Sementara Margin of error survei ini kurang lebih 3,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deni menyebut, endorsement Ahok pada Pram-Rano tidak membuat pemilih Anies pergi dari pasangan ini.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca Selengkapnyahasil Survei Indikator Politik dengan tajuk 'Siapa Unggul di Jakarta? Rematch Anies vs Ahok dan Potensi Munculnya Kuda Hitam'
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaFaktor kesukaan masyarakat berdampak pada elektabilitas Anies.
Baca SelengkapnyaPilkada Jakarta bakal digelar November 2024. Tiga calon kuat digadang memiliki potensi menang jika maju sebagai cagub.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaAhok buka suara soal wacana menjodohkan dirinya dengan Anies.
Baca SelengkapnyaAnies berada di posisi bawah jika dibandingkan dengan Prabowo dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaMasih banyak pemilih PKB yang lebih mendukung Prabowo atau Ganjar.
Baca Selengkapnya