Survei Alvara: Pemilih Ahok & Anies lebih solid dibandingkan Agus
Merdeka.com - Lembaga survei Alvara Research Center merilis hasil survei tentang elektabilitas pasangan calon kepala daerah dalam Pilkada DKI Jakarta. Dalam survei ini elektabilitas pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat masih unggul dengan 38,3 persen.
Selanjutnya, posisi kedua disusul pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan perolehan 32,6 persen dan pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni dengan elektabilitas 20,1 persen. Sedangkan responden belum memutuskan sekitar 9 persen.
CEO Alvara Hasanuddin Ali mengatakan, ada kemungkinan bahwa Pilgub DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran. Hasil debat pamungkas nanti juga akan memengaruhi hasil survei.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Partai apa yang unggul di Pemilu 2024 DKI? Tercatat PKS unggul dengan perolehan 1.012.028 suara. Disusul PDI Perjuangan (PDIP) dengan 850.174 suara.
"Pemilih Ahok dan Anies lebih solid dibandingkan pemilih Agus. Jadi kalau dilihat kemungkinan debat terakhir hanya memantapkan di kedua kubu di paslon 2 dan 3. Suaranya agak bimbang pemilih satu akan berubah," kata Hasanuddin dalam rilisnya hasil surveinya, Jumat (10/2).
Hasil survei itu, kata dia, juga menunjukkan sebagai kejutan. Terutama pergeseran dan penurunan suara pada pasangan Agus-Sylvi. Elektabilitas mereka disusul Anies-Sandiaga.
"Terlihat ada pergeseran suara dari nomor 1 ke nomor 3 sedangkan nomor urut 2, yakni pasangan Ahok-Djarot konsisten di atas," jelasnya.
Dalam survei itu, juga diketahui responden mayoritas mengaku bukan anggota ormas, yakni sebanyak 60,4 persen. Sedangkan mengaku anggota ormas Nahdlatul Ulama sebanyak 30,8 persen, Muhammadiyah 6,9 persen, dan ormas lain-lain di bawah 1 persen.
Hasanuddin menambahkan, kendati pasangan Ahok-Djarot ada di posisi pertama, namun diakui terjadi sedikit penurunan elektabilitas disebabkan polemik dengan Ketum MUI Ma'ruf Amin. Namun, penurunan ini tidak signifikan karena imbasnya justru dialami Agus-SYlviana.
"Ahok agak turun cuma nggak terlalu signifikan dan ternyata suara paslon 1 di kalangan Nahdliyin juga turun. Ini menunjukkan respon yang dilakukan oleh Pak SBY yang dilakukan di medsos ternyata berpengaruh di kalangan Nahdliyin juga," jelas Hasanuddin.
Di pihak paslon Anies-Sandiaga, justru mendapat banyak limpahan suara, salah satunya karena tidak terlalu masuk dalam pusaran konflik Ahok dan Ma'ruf. Selain itu juga karena penampilan saat debat kandidat nomor urut 3 ini juga sangat bagus.
"Jadi dalam analisa kami, pengaruh dari performance debat dan tidak ikut dalam merespon perselisihan antara Ahok dan Ma'ruf Amin ternyata positif bagi pasangan Anies-Sandiaga," ujarnya.
Survei ini dilakukan pada 6 Februari sampai 8 Februari 2017, memakai metodologi multistage random sampling dengan 811 responden di 105 kelurahan. Sebaran sampel sendiri dibagi dalam lima wilayah, yakni Jakarta Barat sebanyak 185, Jakarta Pusat 85, Jakarta Selatan 192, Jakarta Timur 225, dan Jakarta Utara sebanyak 124. Margin of error kurang lebih 3,4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga nama besar di Pilkada Jakarta saling berkejaran
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya