LSI: Polemik Al Maidah buat elektabilitas Ahok-Djarot jeblok 24,6%
Merdeka.com - Kasus dugaan penistaan agama yang menyeret Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berbuntut panjang. Setelah menimbulkan gejolak massa pada tanggal 4 November, apakah kasus itu berpengaruh juga pada kesempatan dia untuk menang pada Pilkada DKI Jakarta Februari mendatang ?
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menyatakan, berdasarkan survei tingkat elektabilitas pasangan Ahok-Djarot kian merosot. Survei dilakukan dari tanggal 31 Oktober hingga November 2016 dengan responden 440 diwawancara secara tatap muka menggunakan metode Multi Stage Random Sampling, dengan margin of error 4,8 persen.
Berdasarkan data LSI tingkat elektabilitas Ahok-Djarot bulan November 2016 hanya sekitar 24,6 persen. Angka itu jauh menurun jika melihat hasil survei pada bulan Maret 2016 yang mencapai 59,3 persen.
-
Apa hasil Quick Count Pilkada DKI 2017? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana elektabilitas Ahmad Luthfi secara pribadi? 'Bagaimana kalau Ahmad Luthfi berpasangan dengan Kaesang? Tingkat unggulannya mirip itu, kalau Ahmad Lutfhi sebagai pribadi sekitar 40 persenan. Kalau sebagai pasangan dengan Kaesang sekitar 41,9 persen,' kata Djayadi, dalam paparanya secara daring.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
"Dari hasil ini memang kita lihat bahwa tren nya incumbent yaitu Pak Ahok dan Pak Djarot cenderung menurun. Ini sebetulnya sedikit banyak bisa memotret perkembangan terbaru dari isu-isu yang berkembang terutama seputar kasus dugaan penistaan agama dan demo tanggal 4 November kemarin," jelasnya di saat diskusi yang di gelar di LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (10/11).
Namun, meskipun elektabilitas pasangan nomor urut dua itu merosot, angka tersebut masih unggul tipis dibandingkan tingkat keterpilihan dua pasangan Cagub dan Cawagub lainnya. Saat ini, elektabilitas pasangan Agus-Silvi berada di angka 20,9 persen, sedangkan Anies-Sandi 20,0 persen. Sementara masih terdapat 34,5 persen swing voter.
"Saat ini memang selisih antara Pak Ahok dengan kandidat lainpun sudah sangat tipis. Sehingga dengan asumsi ini memang pertarungan Pilkada DKI ini makin ketat, asumsi Pilkada dua putaran juga semakin kuat," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, salah satu penyebab utama menurunnya elektabilitas Ahok-Djarot adalah berkurangnya jumlah pemilih muslim di ibu kota yang jumlahnya mencapai 90,90 persen.
"Kenapa suara Ahok turun, salah satu nya adalah dari segmen pemilih muslim. Di Oktober kemarin, Ahok di pemilih muslim masih di angka kurang lebih 27 persen, sekarang hanya di angka 18 persen," bebernya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas terbaru Anies-Muhaimin mencapai angka 25,3 persen atau meningkat sekitar 2 persen dari 23,8 persen sebelum debat capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin berada diurutan terbawah dalam survei di Jawa Timur, tertinggal jauh.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar-Mahfud dari 23 persen pada November 2023 menjadi 21,7 persen pada Desember 2023
Baca SelengkapnyaHasil survei Pilpres terbaru elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaDari sisi kekuatan wilayah, Anies-Muhaimin mengalami penurunan dukungan di Sumatera. Dari 36,8 persen menjadi 29,2 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas dari berbagai lembaga survei dapat dijadikan sebagai cerminan.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies-Cak Imin selalu berada di nomor urut terakhir dalam berbagai lembaga survei. Koalisi PKB-NasDem-PKS ini kalah dengan Prabowo dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia pada 28 Januari sampai 4 Februari 2024.
Baca Selengkapnya