Survei: Elektabilitas PDIP-Gerindra Turun, Golkar & NasDem Merosot Drastis
Merdeka.com - Litbang Kompas merilis survei tren elektabilitas partai politik di awal tahun 2021. PDI Perjuangan dan Partai Gerindra menurun kendati masih berada di posisi teratas. Sementara, Golkar merosot jauh jika dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019.
Survei Litbang Kompas dirilis dalam Harian Kompas Senin, 22 Februari 2021. Survei wawancara tatap muka ini digelar tanggal 27 Desember 2020-9 Januari 2021. Sebanyak 2000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan acak proporsional bertingkat di 34 Provinsi. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pada Survei Januari 2021 ini, PDIP memiliki elektabilitas 19,7 persen. Tidak beda jauh dengan hasil Pemilu 2019 yaitu 19,33 persen. Jika dibandingkan dengan survei Litbang Kompas sebelumnya, elektabilitas PDIP memang menurun dari 23,1 persen pada Agustus 2020 dan 21,8 persen pada Oktober 2019.
-
Bagaimana Golkar meningkatkan suaranya di pemilu 2024? 'Cara ini terbukti efektif dan efisien, karena kandidat kepala daerah yang akan diusung lebih banyak sudah teruji di Pemilu 2024,' ujar Pengamat politik Dedi Kurnia Syah, Senin (25/3).
-
Apa yang dicapai Golkar di Pileg 2024? 'Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka,' tutup Airlangga.
-
Bagaimana cara Golkar mencapai hasil bagus di Pemilu 2024? 'Jelas itu prestasi yang layak diapresiasi karena tak mudah bagi Golkar bisa naik signifikan hasil pilegnya karena mereka tak punya kader internal yang maju pilpres,' sambung Adi.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Apa yang dilakukan Golkar di Pilpres 2024? 'Kesempatan bagi saya untuk menyampaikan terima kasih saya atas kerja keras Partai Golkar dalam pemilihan umum yang tentu saja kita rasakan bersama tahun 2024 ini, peran Partai Golkar sangat besar,' kata Prabowo.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Partai Gerindra juga mengalami penurunan dari hasil Pemilu 2019. Pada Survei Januari 2021 ini, Gerindra memiliki elektabilitas 9,6 persen. Pemilu 2019 lalu Gerindra mengantongi suara 12,57 persen. Sementara pada dua survei Litbang Kompas sebelumnya Gerindra memiliki elektabilitas 12,6 persen pada Agustus 2020 dan 13,6 persen pada Oktober 2019.
Golkar mengalami penurunan elektabilitas yang cukup tajam. Jika pada Pemilu 2019 partai beringin itu menjadi runner-up dengan suara 12,31 persen, elektabilitasnya di awal 2021 hanya 3,4 persen. Dibandingkan dua survei sebelumnya juga menurun yaitu dari 5,9 persen pada Agustus 2020 dan 7,7 persen pada Oktober 2019.
Partai Nasdem juga mengalami nasib sama seperti Golkar. Nasdem yang Pemilu lalu mengantongi 9,5 persen suara, hanya tinggal 1,7 persen elektabilitasnya hari ini. Sedangkan, pada dua survei sebelumnya hanya 2,5 persen pada Agustus 2020 dan 3,1 persen pada Oktober 2019.
Menariknya, ada satu partai yang menunjukan peningkatan elektabilitas yaitu Partai Demokrat, PKS dan PKB. Dibandingkan survei Agustus 2020, Partai Demokrat meningkat dari 3,6 persen menjadi 4,6 persen. Sementara PKS meningkat dari 4,1 persen menjadi 5,4 persen. PKB meningkat dari 4,7 persen menjadi 5,5 persen.
Meski belum setinggi hasil Pemilu 2019 lalu. Demokrat berhasil mengantongi 7,77 persen, PKS 8,21 persen serta PKB 9,69 persen.
Sementara, PAN dan PPP yang saat ini duduk di parlemen terancam tidak lolos jika pemilihan dilakukan saat ini. PAN hanya mengantongi elektabilitas 0,8 persen. Pada Pemilu 2019 lalu partai berlambang matahari ini memiliki suara 6,84 persen.
Begitu juga PPP hanya memiliki elektabiltas 0,5 persen. Sementara Pemilu 2019 lalu bisa mendapatkan suara 4,52 persen.
Namun, dalam survei Litbang Kompas Januari 2021 ini masih ada responden yang menjawab tidak tahu/golput sebesar 47,3 persen.
Berikut hasil lengkap survei elektabilitas Partai Politik Litbang Kompas:
1. PKB
Oktober 2019: 5,3 persen
Agustus 2020: 4,7 persen
Januari 2021: 5,5 persen
Hasil Pemilu 2019: 9,69 persen
2. Gerindra
Oktober 2019: 13,6 persen
Agustus 2020: 12,6 persen
Januari 2021: 9,6 persen
Hasil Pemilu 2019: 12,57 persen
3. PDIP
Oktober 2019: 21,8 persen
Agustus 2020: 23,1 persen
Januari 2021: 19,7 persen
Hasil Pemilu 2019: 19,33 persen
4. Golkar
Oktober 2019: 7,7 persen
Agustus 2020: 5,9 persen
Januari 2021: 3,4 persen
Hasil Pemilu 2019: 12,31 persen
5. NasDem
Oktober 2019: 3,1 persen
Agustus 2020: 2,5 persen
Januari 2021: 1,7 persen
Hasil Pemilu 2019: 9,05 persen
6. Garuda
Oktober 2019: 0,3 persen
Agustus 2020: 0 persen
Januari 2021: 0,1 persen
Hasil Pemilu 2019: 0,50 persen
7. Berkarya
Oktober 2019: 0,3 persen
Agustus 2020: 0,1 persen
Januari 2021: 0,4 persen
Hasil Pemilu 2019: 2,09 persen
8. PKS
Oktober 2019: 5,3 persen
Agustus 2020: 4,1 persen
Januari 2021: 5,4 persen
Hasil Pemilu 2019: 8,21 persen
9. Perindo
Oktober 2019: 1,3 persen
Agustus 2020: 0,5 persen
Januari 2021: 0,6 persen
Hasil Pemilu 2019: 2,67 persen
10. PPP
Oktober 2019: 1,2 persen
Agustus 2020: 1,1 persen
Januari 2021: 0,5 persen
Hasil Pemilu 2019: 4,52 persen
11. PSI
Oktober 2019: 1,1 persen
Agustus 2020: 0,3 persen
Januari 2021: 0,2 persen
Hasil Pemilu 2019: 1,89 persen
12. PAN
Oktober 2019: 2,1 persen
Agustus 2020: 1,1 persen
Januari 2021: 0,8 persen
Hasil Pemilu 2019: 6,84 persen
13. Hanura
Oktober 2019: 0,8 persen
Agustus 2020: 0,9 persen
Januari 2021: 0,2 persen
Hasil Pemilu 2019: 1,54 persen
14. Demokrat
Oktober 2019: 4,7 persen
Agustus 2020: 3,6 persen
Januari 2021: 4,6 persen
Hasil Pemilu 2019: 7,77 persen
15. PBB
Oktober 2019: 0 persen
Agustus 2020: 0,1 persen
Januari 2021: 0 persen
Hasil Pemilu 2019: 0,79 persen
16. PKPI
Oktober 2019: 0 persen
Agustus 2020: 0 persen
Januari 2021: 0 persen
Hasil Pemilu 2019: 0,22 persen
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaHasilnya, partai PDI Perjuangan tetap unggul dibanding partai lainnya, dengan suara 16.82 persen
Baca Selengkapnyaapabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaGerindra unggul dengan capaian elektabilitas 21,2 persen.
Baca Selengkapnya"Elektabilitas partai politik yang tertinggi tapi masih di dalam rentang margin of error, partai Gerindra 18,1 persen, kedua PDI Perjuangan 16,4 persen,"
Baca SelengkapnyaIndikator menggelar survei politik di Sumatera Barat pada 26 Juni-10 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaTemuan LSI, terjadi dinamika elektabilitas partai sebagai peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca Selengkapnya