Survei Indikator: Elektabilitas Parpol Pendukung Pemerintah Naik, Termasuk Gerindra
Merdeka.com - Survei Indikator Politik Indonesia mencatat kenaikan elektabilitas partai koalisi pendukung pemerintah. Faktor pendorongnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo yang kembali meningkat.
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi mencapai 72 persen dalam survei November 2021. Meningkat sebanyak 13 persen dari Juli 2021.
"Jadi kalau kita lihat data di sini, partai partai pemerintah umumnya mengalami kenaikan. Partai oposisi yang naik hanya Demokrat, ini trennya," ujar Direktur Eksekutif Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan survei secara daring, Minggu (5/12).
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang diuntungkan jika Jokowi gabung Golkar? 'Paling tidak mempengaruhi kekuasaan pasca pilpres atau pileg dan massa transisi kekuasaan ke depan,' sambungnya.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
PDI Perjuangan menduduki posisi pertama dengan elektabilitas 26,4 persen. PDIP mengalami kenaikan dari 24,4 persen pada Juli 2021. Di urutan kedua ditempati Gerindra dengan elektabilitas 15,2 persen. Gerindra juga mendapatkan keuntungan dari peningkatan kepuasan kinerja Jokowi. Elektabilitasnya meningkat dari 12,8 persen pada Juli 2021.
"Yang menarik Gerindra, Gerindra ini termasuk new kid on the block di partai koalisi pemerintah, tapi sudah dapatkan insentif positif dari approval rating presiden yang naik," ujar Burhanuddin.
Selanjutnya Golkar berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 10,6 persen. Naik dari 9 persen pada Juli 2021. Partai Demokrat juga mengalami kenaikan. Demokrat memiliki elektabilitas 10 persen yang naik satu persen dari Juli 2021.
PKB berada di urutan keempat dengan elektabilitas 7,2 persen. Berbeda dengan partai koalisi pemerintah lainnya, PKB tidak mengalami kenaikan. Malah menurun dari 8,2 persen daripada survei sebelumnya.
PKS mengalami penurunan dari 7 persen menjadi 6,3 persen pada November 2021. Sementara NasDem mengalami peningkatan menjadi 3,7 persen dari sebelumnya 3,5 persen.
PPP mengalami nasib sama seperti PKB. Meski menjadi partai pendukung pemerintah, PPP mengalami penurunan elektabilitas dari 3,5 persen menjadi 2,7 persen di November 2021.
Terakhir, PAN juga mengalami penurunan elektabilitas dari 2,2 persen pada Juli 2021 menjadi 1,7 persen pada November 2021.
Berikutnya ada Perindo dengan elektabilitas 1,4 persen, Hanura 0,4 persen, PBB 0,3 persen, Berkarya 0,1 persen, Garuda 0,1 persen, PSI 0,1 persen, Partai Ummat 0,1 persen, Gelora dan PKPI hanya 0 persen. Serta tidak menjawab atau tidak tahu 13,4 persen.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei tatap muka pada 2-6 November 2021. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden mencapai 2020 orang. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
LSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaSecara garis besar, Gerindra dan PDIP sama-sama unggul di enam kategori wilayah
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAdapun responden yang menjawab kurang dan tidak puas sebesar 17,9%. Sementara itu, 1% responden lainnya menjawab tidak tahu.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaElektabiltas terbaru versi LSI Denny JA, Prabowo-Gibran 46,6 persen, Ganjar-Mahfud 24,8 persen dan Anies-Cak Imin 22,8 persen.
Baca Selengkapnya