Survei Indikator: Jelang debat akhir, pemilih Agus beralih ke Anies
Merdeka.com - Lembaga survei Indikator merilis hasil penelitian mereka terhadap tiga kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Hasilnya, elektabilitas pasangan petahana Ahok-Djarot mengungguli dua lawan politiknya, Anies-Sandi dan Agus-Sylvi.
Direktur Eksekutif Indikator, Burhanudin Muhtadi, memaparkan, dukungan warga DKI Jakarta menempatkan Ahok-Djarot di posisi pertama dengan persentase dukungan sebesar 39 persen. Disusul Anies-Sandi yang memperoleh 35,4 persen, kemudian Agus-Sylvi mendapat persentase dukungan 19.4 persen.
"Dari hasil survei pasangan Ahok-Djarot dukungannya masih di posisi teratas. Kelompok yang belum menentukan pilihan sangat terbatas, tinggal sekitar 6.1 persen," ujar Burhanudin di kantor Indikator, Cikini V, Jakarta, Jumat (10/2).
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Siapa yang mendukung Anies di Jateng? 'PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,'
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
Menurut Burhanudin, keunggulan pasangan Ahok-Djarot karena kerja petahana dianggap bukti nyata.
"Ahok-Djarot didukung terutama karena dinilai ada bukti hasil kerjanya sebesar 42 persen dan berpengalaman di pemerintahan 25 persen. Untuk Anies-Sandi terutama karena dinilai pintar sebesar 18 persen dan kesamaan agama 16 persen dan pengalaman di pemerintahan 12 persen. Untuk Agus-Sylvi didukung terutama karena dinilai berwibawa (memperoleh dukungan) 32 persen," ujarnya.
Meski berada di posisi pertama berdasarkan survei, Burhanudin mengatakan, dari tren dan elektabilitas sebenarnya Ahok-Djarot diam di tempat. Meski ada peningkatan, namun dia menilai pergerakan tersebut masih kalah dengan fluktuasi Anies-Sandi.
"Sebenarnya Ahok-Djarot ini stagnan persentasenya dibanding Anies-Sandi, karena suara yang dari Agus lebih banyak yang pindah ke Anies-Sandi dibanding Ahok-Djarot," ucapnya.
"Dibandingkan dengan temuan bukan Januari yang lalu, dukungan terhadap Anies-Sandi mengalami peningkatan signifikan dari sekitar 23.8 persen menjadi 35.4 persen, Ahok-Djarot sedikit mengalami kenaikan dan Agus - Sylvi terus mengalami penurunan," papar dia.
Survei yang menggunakan metode stratified systematic random sampling dilakukan selama 6 hari sejak 2-8 Februari dengan melibatkan 1000 responden. Namun hanya 621 responden yang berhasil diwawancarai dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 4.0 persen. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Anies, hasil survei hari ini belum menunjukkan kondisi ril pencoblosan 14 Februari nanti.
Baca SelengkapnyaCapres yang mengalami peningkatan sejak April 2023 hingga Agustus adalah Ganjar dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas pasangan capres-cawapres juga mengalami dinamika yang mirip.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan yang membuat elektabilitas Anies-Cak Imin meningkat beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaHasil survei Pilpres terbaru elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca SelengkapnyaSurvei digelar pada 29 November-5 Desember 2023 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Baca SelengkapnyaAnies tidak mempersoalkan hasil survei terbaru itu
Baca SelengkapnyaElektabilitas terbaru Anies-Muhaimin mencapai angka 25,3 persen atau meningkat sekitar 2 persen dari 23,8 persen sebelum debat capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia pada 28 Januari sampai 4 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo Subianto stabil tertinggi sejak survei via telepon oleh LSI pada bulan April 2023.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya