Survei Indikator: Masyarakat Ingin Capres Lebih dari Dua Pasang
Merdeka.com - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan publik menginginkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang berlaga di Pilpres lebih dari dua pasangan.
Sebanyak 60,7 persen responden menginginkan pasangan calon presiden lebih dari dua pasang. Sementara, 33,5 persen mendukung dua pasangan calon saja agar lebih sederhana.
"60,7 persen itu menyatakan sebaiknya lebih dari dua pasang (calon presiden) dan menjaring lebih terbuka calon terbaik," kata ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara daring, Senin (8/2).
-
Bagaimana masyarakat memilih pemimpin? Dalam Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang dianggap paling cocok untuk memimpin dan mengelola daerah mereka. Pemimpin yang dipilih melalui Pilkada diharapkan dapat menjadi perwakilan dari keinginan dan aspirasi masyarakat, serta mampu memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.
-
Bagaimana cara masyarakat memilih pemimpin? Pilkada dilakukan secara langsung oleh masyarakat melalui pemungutan suara. Setiap pemilih memberikan suaranya untuk memilih pasangan calon yang dianggap paling mampu dan sesuai dengan aspirasi mereka dalam memimpin daerah tersebut.
-
Bagaimana cara agar masyarakat menilai calon presiden? 'Saya yakin bapak ibu bisa liat capres yang cuma ngomong di pidato dan mana capres yang bisa lanjutkan apa yang saya paparkan. Kalau apa yanh sampaikan benar, sampaikan ke yang lain. Saya punya keyakinan ini instrumen wujudkan Indonesia emas 2045,' papar Bahlil.
-
Kenapa Menteri Bahlil meminta agar masyarakat menilai calon presiden? Bahlil meminta agar masyarakat dapat menilai mana calon presiden (capres) yang hanya berbicara di pidato dan mana sosok yang mampu meneruskan keberlanjutan di bidang ekonomi.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Siapa yang berharap Pilgub Jakarta satu putaran? Bakal calon wakil gubernur Jakarta Suswono berharap kontestasi Pilkada Jakarta 2024 dapat berlangsung satu putaran saja.
Burhanuddin mengatakan, publik menginginkan peluang rekrutmen pemimpin nasional secara lebih terbuka. Masyarakat menginginkan lebih dari dua pasangan calon.
Oleh sebab itu, sebaiknya sistem pencalonan presiden dibuat sedemikian rupa untuk membuka peluang calon presiden lebih banyak. Seperti mengurangi ambang batas pencalonan presiden yang diterapkan saat ini yaitu 20 persen dari total kursi di DPR.
"Ini mengindikasikan agar sistem pencalonan presiden dibuat sedemikian agar lebih membuka peluang bagi calon yang lebih banyak. Bentuknya mungkin syarat pencalonan presiden oleh partai dengan persentase kekuatan partai lebih rendah dari yang sekarang," jelas Burhanuddin.
Sementara itu, rakyat tetap menginginkan presiden dipilih secara langsung. 90,3 persen responden menginginkan Pemilu presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat. Sementara hanya 5,4 persen menginginkan pemilihan dilakukan oleh anggota DPR dan DPD di MPR RI.
"Aspirasi rakyat yang menghendaki agar pemilihan presiden tetap langsung oleh rakyat sangat tinggi. Hampir semua warga menginginkan demikian 90,3 persen yang punya pandangan agar presiden dipilih anggota MPR tidak punya dasar pada rakyat," ucap Burhanuddin.
Survei Indikator Politik Indonesia digelar pada 1-3 Februari 2021. Survei dilakukan melalui sambungan telepon dengan responden. Sebanyak 1200 responden dipilih secara acak. Margin of error survei kurang lebih sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Puspoll Tunjukkan Tiga Sebab Ganjar-Mahfud Berpeluang Maju ke Putaran Kedua
Baca SelengkapnyaSurvei terkait jumlah putaran Pilpres ini ditanggapi kritis oleh Andi Sinulingga selaku Juru Bicara Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaDalam hasil sejumlah lembaga survei, dibuat kesimpulan untuk satu putaran Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN menungkapkan ada bebrapa faktor yang membuat elektabilitas Anies-Muhaimin naik.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Populi Center mengeluarkan hasil survei terbarunya soal Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaHasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang
Baca SelengkapnyaSurvei PolMark menunjukkan elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono anjlok 12,9 persen dalam 3 bulan.
Baca SelengkapnyaJika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan 28 Januari sampai 4 Februari 2024 dengan metode multistage random sampling.
Baca SelengkapnyaAda tren kenaikan survei AMIN di sejumlah lembaga.
Baca SelengkapnyaKepada 1.200 responden ditanyakan, siapakah dari tiga pasangan capres-cawapres yang bakal dipilih pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei PolMark Indonesia kali ini bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta.
Baca Selengkapnya