Survei Indikator: PDIP 23,6 persen, Golkar 12 persen dan Gerindra 10,3 persen
Merdeka.com - Survei Indikator menunjukkan PDIP, Golkar dan Gerindra masih memuncaki hasil pemilihan. PDIP memimpin jauh dengan angka 23,6 persen, di bawahnya ada Golkar dan Gerindra masing-masing 12 persen dan 10,3 persen. Serta Demokrat mengikuti di posisi empat dengan perolehan 8 persen.
Suara PDIP dan Golkar mengalami penurunan dibandingkan survei tahun lalu. Terlebih partai berlambang pohon beringin itu mengalami penurunan cukup tajam. Hal itu disebabkan dengan situasi politik belakangan, salah satunya Pansus angket KPK.
"Dua partai ini, partai utama ini turun, dan untuk Golkar turunnya lebih tajam dari 16,1 ke 12 persen," ujar Peneliti Indikator Burhanuddin Muhtadi di kantornya, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/10).
-
Kenapa suara Partai Demokrat merosot? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Sementara, Gerindra dan Demokrat yang tidak mendukung angket, mengalami kenaikan. "Kelihatan sekali, Demokrat dan Gerindra naik, kebetulan mereka nggak masuk di Pansus, meskipun sikap Gerindra inkonsisten ya, tapi setidaknya mereka relatif secara publik menyatakan dukungannya kepada KPK," jelas Burhanuddin.
Hanura dan NasDem sebagai partai pendukung memperoleh masing-masing 0,9 persen dan 2 persen. Sementara PKB dan PPP mendapat 5,5 dan 4,6 persen. Sedangkan, PKS dan PAN yang bertolak dengan pemerintah mendapat suara 3,3 dan 1,9 persen.
Partai yang sebelumnya tidak masuk pemilu 2014, juga mendapat suara. Perindo memperoleh 2,5 persen. PBB dan PSI berdempetan dengan perolehan 0,5 dan 0,4 persen. Hanya partai PKPI saja yang tidak mendapatkan polling.
Ada cukup banyak responden tidak memilih, 24,3 persen dari 1.220 orang menjawab tidak tahu/tidak jawab.
Populasi survei dipilih warga yang telah berumur 17 tahun dan punya hak pilih. 1.220 responden dipilih secara acak (multistage random sampling). Responden diwawancarai lewat tatap muka pada jenjang waktu 17-24 September 2017.
Margin error rata-rata survei sebesar kurang lebih 2.9 persen pada tingkat 95 persen dengan asumsi simple random sampling. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaTemuan LSI, terjadi dinamika elektabilitas partai sebagai peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca SelengkapnyaHasilnya, partai PDI Perjuangan tetap unggul dibanding partai lainnya, dengan suara 16.82 persen
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca Selengkapnyaapabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca Selengkapnya