Survei Indikator: PDIP 24,9%, Gerindra 11,7%, 8 Partai Tak Lolos DPR
Merdeka.com - Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2019. Dalam hasil survei itu disebutkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih mengungguli 16 partai peserta pemilu lainnya dengan 24,2 persen.
"Elektabilitas PDIP Desember 24,9 sekarang 24,2 persen. Selisihnya signifikan Gerindra 11,7 persen," Kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi di Kantornya Jalan Cikini V, Jakarta Pusat, Rabu (3/4).
Survei ini dilakukan pada 22-29 Maret 2019 dengan populasi survei seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei.
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Populasi dipilih secara random (multistage random sampling) dengan jumlah responden 1220 responden sebagai sampel basis. Margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
Responden asli sebesar 88,1 persen dan responden pengganti 11,9 persen. Metode penelitian wawancara tatap muka, kualitas kontrol wawancara 20 persen dari total sampel supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
Burhan menjelaskan, apabila dalam pemilu 2019 PDIP dapat memenangkan pileg dan pilpres secara bersamaan, maka akan menjadi rekor dalam sejarah politik Indonesia. Pasalnya, selama ini belum ada partai yang secara beruntun memenangkan pemilu.
"Kalau mampu mempertahankan (elektabilitas) itu, 17 April baru pertama partai yang mampu memenangkan berturut turut. Kalau ini bisa bakal jadi rekor pertama," ungkapnya.
Sedangkan posisi ketiga diisi oleh Partai Golkar dengan 11,5 persen. PKB dan Demokrat bersaing ketat di peringkat keempat dan kelima dengan 8,8 persen dan 8,7 persen.
"Menarik juga nih PKB dengan Demokrat. PKB 8,8 persen Demokrat 8,7 persen, keduanya bersaing ketat," ujarnya.
Setelah Demokrat, PKS menyusul dengan elektabilitas partai 6 persen. Lalu, NasDem 5,7 persen, dan PPP 4,9 persen.
Berdasarkan survei Indikator terdapat delapan partai yang diprediksi tak lolos ambang batas parlemen atau Parliamantary Treshold sebesar 4 persen. Di antaranya adalah Perindo 2,6 persen, PAN persen, Hanura 1,3 persen, PSI 1,3 persen. Partai di bawah satu persen adalah Berkarya dengan 0,8 persen, PBB 0,6 persen, Garuda 0,2 persen, dan PKPI 0,2 persen.
Burhan juga menambahkan, pemaparan tentang dukungan ke pasangan capres-cawapres berdasarkan basis partai. Kata dia, 70,6 persen PKB memilih Jokowi sedangkan 23,1 persen memilih Prabowo-Sandi. Kemudian 89,2 kader PDIP memilih Jokowi dan 7,1 memilih Prabowo-Sandi. Sebanyak 57 persen kader Golkar memilih Jokowi dan 39,1 memilih Prabowo.
Sementara partai koalisi Prabowo, 82,2 persen kader Gerindra memilih Prabowo dan 13,2 memilih Jokowi. 46,6 kader PAN memilih Jokowi dan 51,7 ke Prabowo dan 31,7 kader Demokrat memilih Jokowi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaSementara itu, PSI menduduki posisi paling tinggi untuk partai non-parlemen.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca SelengkapnyaGerindra unggul dengan capaian elektabilitas 21,2 persen.
Baca SelengkapnyaTercatat PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra menempati posisi teratas.
Baca Selengkapnya"Elektabilitas partai politik yang tertinggi tapi masih di dalam rentang margin of error, partai Gerindra 18,1 persen, kedua PDI Perjuangan 16,4 persen,"
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.
Baca Selengkapnya