Survei Indometer: Elektabilitas PDIP 21,4%, Gerindra 13,8%, Disusul Golkar 8,0%
Merdeka.com - Temuan survei yang dilakukan Indometer menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan masih unggul mencapai 21,4 persen, sementara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mencapai 5 persen.
"Di tengah stagnannya partai-partai politik, elektabilitas PSI berhasil tembus 5 persen," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer Leonard SB dalam siaran persnya di Jakarta dilansir Antara, Jumat (7/5).
Sementara itu, Partai Ummat membuat kejutan dengan menggeser PAN yang notabene adalah partai induknya sebelum pecah. PSI naik tipis elektabilitasnya dari 4,9 persen menjadi 5,0 persen.
-
Siapa yang menilai elektabilitas PSI? Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Mengapa elektabilitas PSI masih rendah? 'Kalau PSI hari ini baru dapat 1,5 persen dari data kita. Kali ini ia belum mendapatkan dampak elektoral sebagai partainya Kaesang yang anaknya Jokowi begitu ya,' kata Hanggoro di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (19/12).
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
Dalam satu tahun terakhir elektabilitas PSI terus mengalami kenaikan pada kisaran 4 persen. Sementara itu Partai Ummat berpeluang menjadi parpol baru yang bisa mendulang dukungan pemilih Islam.
"Elektabilitas Ummat mencapai 1,5 persen, naik dari survei sebelumnya pada Februari 2021 sebesar 0,9 persen," kata Leonard.
Partai Gerindra masih di posisi kedua dengan elektabilitas mencapai 13,8 persen, disusul Golkar 8,0 persen.
Dua parpol oposisi mengamankan posisi pada urutan keempat dan kelima, yaitu Demokrat (7,8 persen) dan PKS (7,5 persen). Berikutnya adalah PKB (5,6 persen), Nasdem (3,5 persen), PPP (2,3 persen), dan PAN (1,0 persen).
Jajaran papan bawah diduduki oleh Perindo (0,5 persen), Hanura (0,2 persen), dan Gelora (0,1 persen).
"Di antara partai-partai gurem dan pendatang baru, hanya Partai Ummat yang berpeluang menjadi kuda hitam, dibandingkan misalnya Gelora yang juga pecahan dari PKS," tutur Leonard.
Sementara partai-partai lain seperti Berkarya, PBB, dan PKPI ataupun partai baru Masyumi Reborn tidak mendapat dukungan sama sekali.
Peluang partai-partai itu untuk berlaga pada Pemilu 2024 masih terbuka, tetapi akan berhadapan dengan ambang batas parlemen. Masih ada pula 21,8 persen responden yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Survei Indometer dilakukan pada 27 April-3 Mei 2021, melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca Selengkapnyaapabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaTemuan LSI, terjadi dinamika elektabilitas partai sebagai peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaGerindra unggul dengan capaian elektabilitas 21,2 persen.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca Selengkapnya