Survei ini sebut Wanita Emas lebih disukai ketimbang Ahok di DKI
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Emrus Corner, Emrus Sihombing menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan survei terkait perkembangan menjelang Pilgub DKI 2017. Dalam hasil surveinya, ternyata warga Jakarta khususnya perempuan, lebih memilih kader Partai Demokrat Mischa Hasnaeni Moein yang kerap mengklaim diri sebagai 'Wanita Emas'.
"Nama Hasnaeni disukai 90 persen responden. Basuki hanya 63,23 persen, kemudian ada Ahmad Dhani 50,73 persen disukai," kata Emrus di Jakarta, Minggu (13/3).
Namun dari sisi keterkenalan, tentu survei yang melibatkan 400 responden ini memilih Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Disusul dengan nama kedua yang disebut paling dikenal adalah Hasnaeni Moein yang akrab disapa wanita emas ini, dengan 97,75 persen dari responden.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Siapa yang mendukung Hasan? 'Saudara saya bilang kalau mau kembangkan usaha lele ini enggak usah pinjam, biar saya saja yang modalin, nanti biar dihitung porsi keuntungannya saja,' kata Hasan.
-
Siapa yang menikah dengan Ahok? Puput Nastiti Devi menjadi sorotan publik sejak menikahi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Secara teori komunikasi, yang disukai belum tentu dipilih, dan yang tidak disukai belum tentu tidak dipilih," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Nurpati membantah jika partainya sudah menentukan sikap akan mendukung siapa. Menurutnya, hingga tujuh bulan ke depan, Demokrat masih akan menjaring calon.
"Saya kira demokrat belum punya keputusan. Tentu kita berharap pemimpin ke depan yang menghormati manusia, masyarakat. Apapun kondisinya apakah penduduk itu legal atau ilegal kan ada mekanisme sendiri. Bagaimana menciptakan Jakarta ramah, bukan hanya tertib dari macet dan banjir. Memanusiakan manusia itu penting. Misalnya kita ingin menggusur masyarakat harus dengan cara kemanusiaan," ujarnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaSurvei LSI menunjukkan tingkat popularitas tertinggi di Sumatera Utara ditempati oleh mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan SMRC di bulan Oktober 2024 dilakukan pada tanggal 17-22 Oktober 2024 kepada 1210 orang dengan metode multistage random sampling proporsional.
Baca SelengkapnyaPilkada Jakarta bakal digelar November 2024. Tiga calon kuat digadang memiliki potensi menang jika maju sebagai cagub.
Baca Selengkapnya