Survei Kepuasan Kinerja Jokowi Merosot, Sudah Waktunya Reshuffle Kabinet?
Merdeka.com - Lembaga Survei Indikator merilis tingkat kepuasan publik yang terkena merosot terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf dalam hal penanganan Covid-19. Presiden Jokowi pun dianjurkan mulai mengevaluasi kinerja kabinetnya.
Staf Pengajar Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) Hari Fitrianto, mengatakan Jokowi memiliki otoritas untuk menata ulang komposisi kabinetnya. Khususnya pada momentum pandemi ini jika memang dinilai penting untuk memperkuat efektifitas pemerintahan.
"Presiden Jokowi sebaiknya memang melakukan kalibrasi ulang kekuatan kabinetnya. Dalam situasi krisis yang dibutuhkan oleh Presiden adalah para pembantu yang memiliki kualitas kepemimpinan para menteri yang sigap menghadapi krisis," kata Hari saat dihubungi, Kamis (11/6).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Mengapa Prabowo mengutamakan orang tepat di kabinet? Presiden Prabowo Subianto memastikan dalam penyusunan Kabinet Merah Putih dirinya mengutamakan pencarian orang yang tepat mengemban posisi di pemerintahan.Sejauh ini, kata Prabowo, pilihannya mendapatkan respon positif pasar, di mana IHSG berada di zona hijau selama tujuh hari berturut-turut usai pengumuman kabinet.
Hari menambahkan, Presiden Jokowi memerlukan sosok menteri yang bisa bekerja dan mampu melakukan kolaborasi, mengingat Covid-19 memiliki dampak multi dimensi. Pendekatannya membutuhkan koordinasi lintas sektor.
Sektor yang Mengecewakan
Sementara itu, pengamat kebijakan publik dari Poldata, Fajar Arif Budiman, menilai, ada beberapa sektor di kementerian yang harus menjadi perhatian utama Presiden Jokowi di masa pandemi ini. Menurutnya selain kesehatan, ekonomi, juga sektor sosial, pendidikan, pariwisata, dan koperasi UMKM.
"Menurut saya, kinerja kementerian di sektor-sektor tersebut relatif belum optimal dalam melayani masyarakat khususnya dalam situasi Covid-19. Bahkan, di antaranya bisa dikatakan lemah. Padahal 6 sektor tersebut adalah krusial.
Sementara ekonomi menurut dia, sebenarnya sudah cukup responsif. Namun sejumlah sektor di bawahnya terlihat tidak antisipatif dan kurang solid. Antara lain bidang tenaga kerja.
“Sementara sektor kesehatan, sosial, pendidikan dan pariwisata menurut saya cukup mengecewakan publik," ucap alumni Universitas Padjajaran ini.
Fajar mengharapkan, jika memang presiden berencana melakukan pergantian susunan kabinet, maka sosok yang dipilih nantinya harus orang yang dapat bergerak dan bekerja sama dengan rakyat.
"Selain itu, Presiden Jokowi harus memastikan jika nanti ada reshuffle menteri yang dipilih adalah orang yang bisa menyampaikan dan melaksanakan instruksinya dengan baik. Artinya, jangan sampai ada kebijakan atau statemen yang berlawanan dengan instruksi presiden yang membuat masyarakat kebingungan," ungkapnya.
Survei Indikator
Survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan persepsi publik masih puas terhadap kinerja pemerintah pusat dalam menangani pandemi Covid-19. Pada survei Indikator Mei 2020, tingkat kepuasan masyarakat mencapai 56,4 persen. Responden yang menyatakan tidak puas sebesar 31,3 persen.
Dibandingkan dengan survei Indikator pada Februari 2020, terjadi penurunan kepuasan masyarakat terhadap bagaimana pemerintah mengambil langkah kebijakan menghadapi pandemi Covid-19. Survei Februari 2020 ini dilakukan sebelum kasus Covid-19 mulai ramai di Indonesia.
Pada Februari 2020, tingkat kepuasan publik mencapai 70,8 persen. Sementara yang tidak puas hanya 11,6 persen.
"Kepuasan publik dengan langkah-langkah pemerintah dalam pencegahan penyebaran corona masih mayoritas, tapi menurun signifikan dibanding tiga bulan sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam pemaparan survei secara daring, Minggu (7/6).
Istana Santai
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menilai wajar terkait hal tersebut.
"Saya kira itu wajar, pasti ada penurunan dalam kondisi normal saja kepuasan itu bisa naik-turun, apalagi dalam kondisi ini," kata Doni dalam pesan singkat, Senin (8/6).
Dia menjelaskan, penurunan tersebut tidak terlalu signifikan. Sebab pemerintah sudah memberikan kinerja yang maksimal untuk masyarakat dalam menangani Covid-19.
"Masih dalam jalur, masih dalam koridor," jelas Doni.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, hasil survei tersebut menjadi evaluasi pemerintah, untuk menyempurnakan kinerja yang belum sempurna
Baca SelengkapnyaPemerintah menggunakan hasil survei untuk bahan evaluasi dan koreksi.
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca Selengkapnya"Enggak bisa diganggu gugat, 20 hari pun mau penggantian ini, presiden masih berhak mengganti itu. Tinggal logika dan etika," ujar Oesman Sapta Odang.
Baca SelengkapnyaBukan hanya melakukan evaluasi terhadap kinerja jajaran kabinet merah putih, Prabowo juga diminta untuk mengevaluasi program kerja mereka.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi soal rencana perombakan kabinet jelang purnatugas Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaAri menyebut kondisi kabinet saat ini masih baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaPPP pesimis Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet di akhir 2023.
Baca SelengkapnyaMenurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaMayoritas para pembantu Prabowo itu berasal dari partai koalisi yang mendukungnya di Pilpres 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya 17 menteri Jokowi dalam daftar calon menteri kabinet Prabowo-Gibran pada pemerintahan mendatang dilatarbelakangi oleh konsep keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto mengingatkan para menteirnya tidak ragu melaporkan pejabat di bawahnya jika tidak puas dengan kinerjanya.
Baca Selengkapnya