Survei: Lawan Ahok atau Anies di putaran dua, Agus tetap menang
Merdeka.com - Hajatan politik lima tahunan DKI Jakarta tinggal menghitung hari. Banyak lembaga survei mulai memprediksi siapa yang akan jadi pemimpin Ibu Kota medio 2017-2022.
Manilka research & consulting merilis hasil survei terbarunya. Soal elektabilitas Agus-Sylvi juara dengan 38,61 persen. Anies-Sandi membuntuti dengan 25,25 persen, Ahok-Djarot di urutan ketiga dengan 21,70 persen.
Lalu bagaimana jika Pilgub DKI berlangsung dua putaran?
-
Siapa yang kalah saat Anies melawan Ahok? Pertama, saat Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Siapa yang menang survei Poltracking? Survei Poltracking Indonesia mencatat, masyarakat dengan penghasilan berkisar Rp1 juta - Rp2 juta cenderung condong pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh suara 42,9 persen.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Managing director Manilka, Dani Akhyar menyatakan, Pilgub DKI Jakarta akan berlangsung dalam dua putaran. Pasangan Agus-Sylvi diprediksi tetap merajai pilgub DKI walaupun berjalan dalam dua putaran.
"Dengan demikian, pertarungan (pilgub DKI Jakarta) akan berlanjut ke putaran kedua," kata dia saat berada di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/2).
Dani menjelaskan, jika pilkada DKI Jakarta berlangsung dua putaran dan pasangan yang maju adalah Agus-Sylvi dan Ahok-Djarot, survei menyebutkan bahwa Agus-Sylvi mampu meraup elektabilitas sebanyak 48,18 persen. Sedangkan Ahok-Djarot 32,67 persen. Sementara sisanya 19,15 persen belum menentukan pilihan.
Masih menurut Dani, jika pilkada DKI berlangsung dua putaran dan pasangan yang maju adalah Agus-Sylvi dan Anies-Sandi, survei juga menyebutkan Agus-Sylvi tetap menjadi pemenang dengan elektabilitas 45,87 persen. Sedangkan Anies-Sandi hanya 36,80 persen. Sementara sisanya sebesar 17,33 persen belum menentukan pilihan.
Lebih lanjut, ia menuturkan, jika pilkada DKI berlangsung dalam dua putaran dimana pasangan yang yang maju adalah Ahok-Djarot dan Anies-Sandi, hasil survei menyatakan Ahok-Djarot unggul dengan 37,29 persen. Sedangkan Anies-Sandi 35,15 persen. Sementara sisanya sebesar 27,56 persen belum menentukan pilihan.
"Jika pilkada DKI Jakarta kali ini berlangsung dua putaran, Agus-Sylvi memiliki peluang lebih besar jika berhadapan dengan pasangan Basuki-Djarot, (yaitu) 48,18 persen melawan 32,67 persen. Sedangkan jika berhadapan dengan Anies-Sandi, Agus-Sylvi diprediksi meraih 45,87 persen suara warga Jakarta, sedangkan Anies-Sandi 36,80 persen," pungkasnya.
Survei ini dilakukan dari tanggal 31 Januari - 4 Februari dengan wawancara tatap muka terhadap 1.212 responden yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan, Anies-Muhaimin unggul dengan memperoleh 43,41 persen.
Baca SelengkapnyaNamun, pemilih bimbang masih cukup tinggi mencapai 28,7 persen
Baca SelengkapnyaPDIP membuka opsi duet Ganjar-Anies di Pemilu 2024. Dua kubu berseberangan ini belakangan menguat jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHasil hitung cepat tiga lembaga survei untuk 34,17 persen suara masuk menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaDari September 2024 ke Oktober 2024, dukungan kepada Andika M Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) meningkat sebesar 11,5% dari 36,6% menjadi 48,1%.
Baca SelengkapnyaPrabowo menang dengan suara cukup jauh bila head to head dengan Ganjar atau Anies.
Baca Selengkapnya