Survei LIPI: Anies di posisi teratas cawapres Prabowo
Merdeka.com - Survei Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menempatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di posisi teratas menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Anies mendapatkan elektablitas sebesar 23,1 persen, diikuti mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
"Posisi cawapres untuk Prabowo teratas diisi oleh Anies (23,1 persen), Gatot (20 persen), dan AHY (15,7 persen)," kata peneliti LIPI Wawan Ichwanudin saat rilis survei di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (19/7).
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Apa tanggapan Anies soal kenaikan pangkat Prabowo? Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan merespons kenaikan pangkat istimewa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai jenderal kehormatan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Anies hanya mengucapkan selamat.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Kapan Anies Baswedan lahir? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
Angka tersebut berasal dari jumlah pendukung Prabowo 559 orang. Prabowo masih menjadi penantang terkuat Joko Widodo dengan elektablitas 26,6 persen. Sementara, elektablitas Jokowi berada di angka 58,2 persen.
Nama Jokowi muncul dalam cawapres pilihan pendukung Prabowo. Meski angkanya rendah dengan elektablitas 2,5 persen.
Nama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang dijagokan PKS menjadi cawapres Prabowo, memiliki elektablitas 2,9 persen. Posisi itu berada di bawah Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi 5,9 persen, dan Menko Polhukam Wiranto 3,8 persen. Serta ada pula nama Gubernur Jabar terpilih Ridwan Kamil dengan elektablitas 2,7 persen.
Sedangkan, nama politisi PKS selain Ahmad Heryawan yang disodorkan, tak ada dalam pilihan pendukung Prabowo. Begitu pula Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Sedangkan angka irisan tokoh lainnya dalam survei ini sebesar 11,1 persen.
Survei dilaksanakan pada 19 April sampai 5 Mei 2018 dengan wawancara tatap muka. Survei memiliki responden 2100 orang yang diambil dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,14 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedangkan, Prabowo masih memuncaki klasemen survei Capres 2024
Baca SelengkapnyaPDIP membuka opsi duet Ganjar-Anies di Pemilu 2024. Dua kubu berseberangan ini belakangan menguat jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDari 90 persen responden yang menyatakan percaya kepada Jokowi, pilihan capresnya kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, survei itu tidak ada jaminan hari ini.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo Subianto stabil tertinggi sejak survei via telepon oleh LSI pada bulan April 2023.
Baca SelengkapnyaTak hanya teratas untuk menjadi Cawapres dari Prabowo, nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga menjadi yang teratas menjadi pendamping Ganjar.
Baca SelengkapnyaCapres yang mengalami peningkatan sejak April 2023 hingga Agustus adalah Ganjar dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaAdapun survei yang dilakukan pada awal Desember 2023
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo tertinggi dibandingkan Anies dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPolitracking Indonesia merilis survei terbaru mengenai elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaKeunggulan telak Prabowo atas Ganjar itu selisihnya mencapai angka 8,4 persen.
Baca SelengkapnyaAda atau tidak ada Anies di lapangan, Prabowo tetap menang melawan Ganjar Pranowo.
Baca Selengkapnya