Survei Litbang Kompas: 67,7 Responden Pilih Capres Meski Parpol Pengusung Tak Disukai
Merdeka.com - Hasil Survei Litbang Kompas pada bulan Juni ini menyatakan sebanyak 67,7 persen responden akan memilih calon presiden (capres) yang mereka sukai meskipun diusung partai politik (parpol) yang tidak disukai.
Kemudian sebesar 13,1 persen responden dalam survei litbang Kompas menyatakan tidak jadi memilih capres yang disukai karena diusung partai yang tidak mereka sukai. Dan sebanyak 4,5 persen responden lainnya yang mengaku tidak jadi memilih capres idaman dan akan bersikap golput.
Sisi personal yang dicitrakan capres, seperti ketegasan dan kewibawaan, hingga pribadi yang sederhana dan merakyat menjadi alasan yang diungkap separuh lebih responden. Bahkan proporsi itu jauh lebih besar jika dibandingkan alasan lain yang diungkap terkait latar pengalaman kiprah, prestasi, ataupun pendidikan capres.
-
Siapa saja yang dipilih oleh masyarakat pada pemilu 2024? Pada pemilu kali ini, masyarakat Indonesia akan memilih para wakil rakyat, yaitu yang akan duduk sebagai anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan Presiden serta Wakil Presiden.
-
Siapa yang akan menentukan pemenang Pilpres 2024? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
-
Siapa saja yang ikut dalam pilpres 2024? Dari beberapa daerah yang sudah dibacakan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pemilu 2024? Pemilu 2024 adalah pemilihan umum serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta kepala daerah di seluruh Indonesia.
-
Bagaimana Pantarlih Pilkada 2024 dipilih? Pengumuman Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Tahap ini berlangsung dari tanggal 5 Juni hingga 9 Juni 2024. Selama periode ini, informasi mengenai pendaftaran calon Pantarlih akan diumumkan kepada publik.Penerimaan Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Pendaftaran calon Pantarlih dibuka mulai dari tanggal 5 Juni hingga 12 Juni 2024. Calon yang berminat dapat mengajukan pendaftarannya selama periode ini. Penelitian Administrasi Calon Pantarlih/PPDP: Penelitian administrasi untuk calon Pantarlih dilakukan dari tanggal 6 Juni hingga 13 Juni 2024. Pada tahap ini, berkas dan kelengkapan administrasi para calon akan diperiksa untuk memastikan bahwa semua persyaratan telah terpenuhi.Pengumuman Hasil Seleksi Calon Pantarlih/PPDP: Hasil seleksi calon Pantarlih akan diumumkan pada tanggal 14 Juni hingga 16 Juni 2024. Calon yang lolos seleksi administrasi akan melanjutkan ke tahap berikutnya.Pemetaan TPS: Pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dijadwalkan berlangsung dari tanggal 17 Juni hingga 22 Juni 2024. Pada tahap ini, Pantarlih akan menentukan lokasi TPS untuk memastikan kemudahan akses bagi para pemilih. Penetapan Nama Hasil Seleksi Pantarlih/PPDP: Nama-nama hasil seleksi Pantarlih akan ditetapkan pada tanggal 23 Juni 2024. Daftar final anggota Pantarlih yang telah lolos seleksi akan dipublikasikan.Pelantikan Pantarlih/PPDP: Pelantikan anggota Pantarlih akan dilakukan pada tanggal 24 Juni 2024. Setelah dilantik, Pantarlih resmi mulai menjalankan tugasnya hingga 25 Juli 2024.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2024? Pemilu tahun 2024 akan memilih beberapa wakil pemerintahan. Mulai dari pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD.
Adapun survei dilaksanakan melalui tatap muka yang melibatkan 1.200 responden pada 26 Mei hingga 4 Juni 2022. Para responden dipilih secara acak, menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Dalam survei Litbang Kompas, metode ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error ± 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Elektabilitas Capres
Untuk hasil survei elektabilitas calon presiden menyatakan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalami peningkatan yang cukup tajam. Elektabilitasnya naik, dari 20,5 persen pada Januari, menjadi 22 persen pada Juni.
Namun, nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih menempati urutan pertama dengan tingkat elektabilitas 25,3 persen. Akan tetapi, elektabilitas Prabowo terjadi penurunan, di mana pada Januari elektabilitasnya mencapai 26,5 persen.
Sementara elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang digadang-gadang oleh partai politik untuk diusung menjadi calon presiden (capres) di pemilu 2024 merosot tajam. Bahkan elektabilitasnya terlampau jauh dari Ganjar dan Prabowo.
Anies tercatat mendapatkan elektabilitas sebesar 12,6 persen. Yang mana, Anies enam bulan lalu elektabilitasnya adalah 14,2 persen.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanya 61,0 persen responden akan mempertimbangkan sosok didukung Jokowi.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA menemukan 34,6 persen pemilih PDIP memilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan secara tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden
Baca SelengkapnyaHasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang
Baca Selengkapnya69,3 Persen penerima bansos berdasarkan hasil survei LSI memilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaRK mengucapkan terima kasih. Meski begitu dia bilang, tak pernah memilah-milah pendukung.
Baca SelengkapnyaHasil Survei CSIS mengungkapkan rata-rata pemilih partai belum solid mendukung capres
Baca SelengkapnyaNamun, pemilih bimbang masih cukup tinggi mencapai 28,7 persen
Baca SelengkapnyaHasil Survei Litbang Kompas menyatakan, sebanyak 63,7 persen responden menyetujui agar praktik politik dinasti dibatasi.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan pada 4-11 Januari 2024 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei dengan tajuk 'Persepsi Publik Tentang Pelaksahaan Pemilu 2024,
Baca Selengkapnya21,2 persen responden memilih Ganjar-Mahfud dan 10,6 persen memilih Anies-Muhaimin.
Baca Selengkapnya