Survei LSI: Ahok-Djarot disukai Lansia, Anies-Sandi anak muda
Merdeka.com - Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan kandidat Pilgub DKI Jakarta 2017 unggul di masing-masing segmen agama. Pasangan Basuki-Djarot unggul di pemilih non muslim. Pun dengan pasangan Anies-Sandi, yang unggul di pemilih muslim di Jakarta.
"Di segmen pemilih Muslim, populasi pemilih terbesar, pasangan Anies-Sandi unggul dari pasangan Ahok-Djarot," kata Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa di Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (13/4).
Dari sampel pemilih muslim sebanyak 89,7 persen, pasangan Anies-Sandi memperoleh dukungan sebesar 56,6 persen. Sementara pasangan Ahok-Djarot memperoleh dukungan sebesar 37,2 persen.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Siapa yang mendukung Anies di Jateng? 'PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,'
-
Siapa yang mendukung Anies-Cak Imin? Megawati mendukung Ganjar-Mahfud, SBY mendukung Prabowo-Gibran dan JK berada di belakang Anies-Cak Imin.
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana LSI melakukan survei? Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Begitupun sebaliknya, di segmen pemilih non muslim sebanyak 10,3 persen, pasangan Ahok-Djarot unggul mutlak. Pasangan ini memperoleh dukungan sebesar 92.3 persen. Sementara Anies-Sandi hanya memperoleh dukungan hanya 5,7 persen.
Berikutnya, pada segmen pemilih berdasarkan usia, pasangan Anies-Sandi unggul dari kategori pemilih yang berusia di bawah 50 tahun.
"Mereka yang berusia di bawah 19 tahun, Anies-Sandi memperoleh dukungan sebesar 59,3 persen. Sementara pasangan Ahok-Djarot memperoleh dukungan sebesar 33,9 persen," kata dia.
Sementara pasangan Ahok-Djarot justru unggul dengan pemilih berusia di atas 50 tahun.
"Di pemilih lansia, Ahok-Djarot justru unggul. Di kategori usia ini, Ahok-Djarot memperoleh dukungan sebesar 52,0 persen. Sementara pasangan Anies-Sandi memperoleh dukungan sebesar 43,1 persen," kata Ardian.
Berikutnya pada segmen pendidikan pemilih, hasilnya menunjukkan pasangan Anies-Sandi unggul di pemilih yang berpendidikan lulusan SD sampai dengan tamat SMA/sederajat. Sebaliknya pasangan Ahok-Djarot justru unggul di masyarakat berpendidikan S1, S2 dan S3.
"Anies-Sandi unggul di masyarakat berpendidikan SMA ke bawah dengan Prosentasenya 53 persen dan Ahok-Djarot hanya 40,9 persen. Sementara pasangan Ahok-Djarot justru unggul di masyarakat yang pernah kuliah dan seterusnya dengan perolehan 50,8 persen sedangkan Anies-Sandi hanya 44,1 persen dalam kategori ini," jelas Ardian.
Terakhir, pada segmen ekonomi, untuk pertama kalinya pasangan Anies-Sandi unggul di masyarakat berpenghasilan Rp 3,5 juta ke atas. Sebab, sebagaimana diketahui pada survei-survei sebelumnya, Anies-Sandi hanya unggul di masyarakat kalangan menengah ke bawah.
"Untuk pertama kalinya pasangan Anies-Sandi mengalahkan Ahok-Djarot di segmen pemilih penghasilan menengah atas," kata Ardian.
Pada kelas ekonomi berpenghasilan di bawah Rp 1 juga Ahok-Djarot hanya mendapatkan 41,6 persen sementara Anies-Sandi 52,3 persen. Pada kelas berpenghasilan Rp 1- 1,99 juta pasangan Ahok-Djarot memeperokeh 47,4 persen sedangkan Anies-Sandi 47,1 persen.
Pada kelas ekonomi berpenghasilan Rp 2 juta - Rp 3,49 juta Ahok-Djarot memperoleh 38,5 persen sedangkan Anies-Sandi 55, 2 persen. Terakhir pada kelas ekonomi berpenghasilan diatas Rp 3,5 juta Ahok-Djarot memperoleh 45,4 persen dan Anies-Sandi 49 persen.
Untuk diketahui, LSI Denny JA elah melakukan survei pada 7-10 April 2017 dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden dari 5 kota administratif dan kabupaten Kepulauan seribu yang diambil yakni sebanyak 440 orang. Sehingga wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner ini memiliki margin of error lebih kurang 4,8 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran sementara ungguli dua pesaingnya, Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin
Baca SelengkapnyaSuvei LSI Denny JA dilakukan dengan motede survei tatap muka (face-to-face interview)
Baca SelengkapnyaPada pemilih Gen-Z Andika-Hendi unggul telak dengan elektabilitas sebesar 36,2% di atas Luthfi-Yasin yang hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 25,5%.
Baca SelengkapnyaSurvei Poltracking memetakan suara responden di Pilgub Jawa Tengah 2024 berdasarkan kategori usia.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaDari segi top of mind Andika-Hendi mendapatkan tingkat keterpilihan 48,7%, kemudian pasangan Luthfi-Yasin 28,4%.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Baca SelengkapnyaPerolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca Selengkapnya