Survei LSI Denny JA: PDIP 21,70%, Golkar 15,30%, Gerindra 14,70%
Merdeka.com - Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan survei mengenai suara partai politik menjelang 11 bulan Pemilu Serentak pada 28 April sampai 5 Mei 2018. Penelitian dibagi menjadi 4 divisi.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan, divisi pertama berisi tiga partai dengan perolehan suara di atas 10 persen. Kemudian divisi menengah berisi dua partai dengan perolehan suara di bawah 10 persen dan di atas batas parliamentary threshold 4 persen.
Selanjutnya divisi bawah terdapat lima partai dengan suara di bawah Parliamentary threshold. Dan terakhir divisi nol koma berisi enam patai dengan perolehan suara nol koma.
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Partai apa yang menang Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
"Divisi utama tiga partainya PDIP, Golkar, Gerindra. Divisi menengah PKB dan Demokrat. Divisi bawah PAN, NasDem, Perindo, PKS, PPP. Kemudian divisi nol koma di antaranya, Hanura, PBB, PSI, PKPI, Garuda, dan Berkarya," kata Ardian di kantornya, Jakarta, Selasa (8/5).
Adapun partai berada di divisi utama yakni PDIP dengan meraih suara 21,70 persen. Disusul Partai Golkar dengan 15,30 persen dan Partai Gerindra 14,70 persen suara.
"Tiga partai ini yang berebut di posisi pertama. Dan perolehan suara ketiga partai melampaui cara mereka saat Pemilu Legislatif 2014," kata Ardian.
Sementara itu, divisi menengah diisi PKB dengan 6,20 persen suara. Sedangkan Partai Demokrat 5,80 persen.
Untuk divisi bawah, ada PAN yang meraih suara 2,50 persen, mengikuti NasDem dan Perindo yang meraih sama yaitu 2,30 persen. Kemudian PKS 2,20 persen dan PPP 1,80 persen.
Dia menegaskan, meski lima parpol tersebut tidak lolos Parliamentary threshold 4 persen, jika ditambah margin of error penelitiannya yang sebesar 2,9 persen, masih ada kemungkinan lolos.
"Jika ditambah margin of error, partai ini masih mungkin lolos Parliamentary threshold 4 persen," ungkapnya.
Sementara untuk enam partai yang masuk divisi nol koma, terdapat satu parpol yang di parlemen, yaitu Hanura yang meraih 0,70 persen. Kemudian disusul PBB 0,40 persen, Garuda 0,30 persen, serta PKPI, Garuda dan PSI 0,10 persen.
"Jika ditambah margin of error, enam partai ini tetap tidak lolos Parliamentary threshold. Sedangkan sisa swing voters masih 23,5 persen. Jadi mereka harus berusaha ekstra, ekstra, ekstra keras agar bisa lolos. Karena tanpa usaha ekstra, 6 partai ini hilang (tak dapat kursi) di DPR periode 2019-2024," pungkasnya.
Adapun survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.200 orang. Di mana menggunakan wawancara tatap muka responden, yang menggunakan kuisioner. Dengan margin of error +- 2,9 persen.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam hasil survei terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen. Sedangkan, PDIP meraih angka 19,3 persen.
Baca SelengkapnyaTercatat PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra menempati posisi teratas.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca SelengkapnyaTemuan LSI, terjadi dinamika elektabilitas partai sebagai peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaPDIP masih memiliki suara paling tinggi di antara parpol yang ikut.
Baca Selengkapnya"Elektabilitas partai politik yang tertinggi tapi masih di dalam rentang margin of error, partai Gerindra 18,1 persen, kedua PDI Perjuangan 16,4 persen,"
Baca SelengkapnyaIndikator menggelar survei politik di Sumatera Barat pada 26 Juni-10 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaHasilnya, partai PDI Perjuangan tetap unggul dibanding partai lainnya, dengan suara 16.82 persen
Baca SelengkapnyaDalam data, suara masuk 66,25% menyatakan PDIP masih memiliki suara paling tinggi.
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca Selengkapnya