LSI: Jokowi & Prabowo kandidat capres terkuat, cocok didampingi cawapres muslim
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkait dengan calon Presiden 2019. Dari hasil survei itu diprediksi ada dua calon kuat yang akan maju di Pilpres mendatang, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Terlihat bahwa khusus capres masih pada dua nama besar Jokowi dan Prabowo. Dua tokoh ini dianggap kalangan nasionalis," kata Peneliti LSI, Taufik Febri, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/1).
Jokowi mendapatkan persentase yang cukup tinggi sebesar 38,4 persen. Sedangkan Prabowo hanya 24,6 persen.
-
Bagaimana muslim Amerika akan mempengaruhi pemilu? Oposisi dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menjadi ancaman bagi Electoral College presiden dalam pemilihan yang akan datang.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Bagaimana elektabilitas Ahmad Luthfi secara pribadi? 'Bagaimana kalau Ahmad Luthfi berpasangan dengan Kaesang? Tingkat unggulannya mirip itu, kalau Ahmad Lutfhi sebagai pribadi sekitar 40 persenan. Kalau sebagai pasangan dengan Kaesang sekitar 41,9 persen,' kata Djayadi, dalam paparanya secara daring.
Jika melihat latar belakang dua tokoh yang mewakili sosok nasionalis, kata Taufik, maka untuk calon wakil presidennya harus berasal dari kalangan muslim religius. Sebab, kini sentimen terhadap agama sudah sangat tinggi sekitar 71,4 persen.
"Karena sentimen agama sudah ada tokohnya," tandasnya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden awal sebesar 1.200 responden. Teknik survei dilakukan melalui wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner sejak tanggal 20 hingga 31 Desember 2017 dengan tingkat kesalahan (margin of error) kurang lebih 2,8 persen.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.
Baca SelengkapnyaBahkan, Prabowo Gibran juga unggul di kalangan generasi muda.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDukungan Prabowo-Gibran dari pemilih berbasis agama ada peningkatan dari pemilih beragama Islam dari 43,2 persen menjadi 47,6 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo mendapatkan dukungan sebesar 33,7 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDeretan ulama dan kiai menempati berbagai posisi dalam struktur TKN Prabowo-Gibran seperti Dewan Pembina, Pengarah dan Penasihat.
Baca SelengkapnyaDari 1.000 responden, 80,1 persennya mengaku memiliki kedekatan dengan Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaMenurut KH Muhamad Suryana, karena Prabowo dan Gibran terus berkomitmen untuk tetap menjaga dan mendukung kerukunan beragama.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran kembali unggul dengan basis bukan Ormas Islam manapun yakni 38,2 persen.
Baca SelengkapnyaUntuk Bacapres Ganjar pranowo, dia paling tinggi dikenal oleh warga Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga NU atau pemilih yang dekat dengan NU sebanyak 60.9 persen mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDia merasa bersyukur dengan hasil survei yang masih menunjukkan angka yang positif terhadap Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya