Survei LSI: Masyarakat dukung langkah PAN gabung KIH

Merdeka.com - Bergabungnya PAN ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menimbulkan perdebatan baik di tataran elite politik maupun masyarakat. Perdebatan ini yang dimanfaatkan oleh lingkaran survei Indonesia (LSI) untuk melakukan penelitian terkait dampak dari sikap PAN yang mendadak gabung ke pemerintahan.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia, Rully Akbar memaparkan hasil penelitian LSI yang dilakukannya pada tanggal 4-6 September lalu terkait perkembangan politik nasional dan sikap masyarakat pasca-PAN bergabung ke KIH menarik dibuktikan. Dari temuannya, Rully menyampaikan mayoritas masyarakat Indonesia mendukung langkah PAN bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintah.

"Sekitar 66,64 persen responden mendukung langkah PAN bergabung dengan KIH. Dan sekitar 24,95 persen responden menyatakan tidak mendukung serta sisanya 8,41 persen yang memutuskan tidak menjawab," kata Rully kantor LSI, Jalan Pemuda Nomor 70, Rawamangun, Jakarta, Selasa (8/9)

Ia juga menyampaikan alasan mayoritas masyarakat yang mendukung PAN gabung KIH adalah karena PAN dianggap dapat membuat pemerintah semakin kuat dalam menghadapi ekonomi nasional yang sedang lemah.

"66,64 persen masyarakat yang mendukung adalah karena mereka beranggapan masuknya PAN akan membantu berkontribusi pemerintahan khususnya dalam menghadapi ekonomi yang sedang melemah," tambahnya

Di lain pihak, Rully mengungkapkan juga alasan 24,95 persen responden menolak langkah PAN adalah karena PAN dianggap hanya mengejar kepentingan pribadi.

"Untuk mereka yang menolak, mereka beralasan bahwa PAN bergabung dengan pemerintah murni kepentingan politik sesaat PAN," tandas Rully.

Untuk diketahui, Survei LSI dilakukan pada tanggal 4-6 September lalu. Survei ini dilaksanakan di 33 provinsi yang melibatkan 600 responden. Rully mengungkapkan dalam surveinya, LSI menggunakan metode multistage random sampling dan dilengkapi metode analisis media.