Survei LSI: Sibuk koalisi, capres lupakan visi membangun negeri
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network melansir hasil survei mengenai pengetahuan masyarakat mengenai program para kandidat calon presiden. Dari hasil penelitian di lapangan mayoritas masyarakat tidak mengetahui program apa yang akan diusung para capres dan juga visi misi para pemimpin ke depannya nanti.
"Sebanyak 63,80 persen Mayoritas publik tidak tahu apa yang akan diperjuangkan para capres. Hanya 18.90 persen yang mengetahuinya. Sementara itu 17.30 persen tidak menjawab," ujar peneliti LSI, Ardian Sopa, di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (22/4).
Adrian melanjutkan, sebelum penyelenggaraan pemilihan presiden yang jatuh pada tanggal 9 Juli 2014 mendatang, publik ingin mengetahui, program calon pemimpin Indonesia dari tiga aspek, yaitu ekonomi, politik, dan budaya.
-
Siapa yang daftar capres cawapres? 'Pada hari Sabtu sore, kami telah mendapatkan surat, menerima surat pemberitahuan rencana pendaftaran partai koalisi, atau gabungan partai politik dari Partai NasDem, Partai PKB, dan Partai PKS,' kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
-
Siapa saja yang dipilih oleh masyarakat pada pemilu 2024? Pada pemilu kali ini, masyarakat Indonesia akan memilih para wakil rakyat, yaitu yang akan duduk sebagai anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan Presiden serta Wakil Presiden.
-
Siapa capres yang didukung? Para dalang dan seniman dari berbagai daerah menggelar pentas wayang kolosal di Joglo Saestu Klaten.
-
Bagaimana cara memilih capres dan cawapres? Untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu Presiden 2024, setiap warga negara Indonesia harus memenuhi syarat-syarat berikut ini: Genap berumur 17 tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin; Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibuktikan dengan KTP-el;Berdomisili di luar negeri yang dibuktikan dengan KTP-el, paspor dan atau surat perjalanan laksana paspor;Dalam hal pemilih belum mempunyai KTP-el sebagaimana dimaksud dalam huruf c dan d, dapat menggunakan kartu keluarga;Tidak sedang menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Siapa saja capres dan cawapres 2024? Ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam pemilu 2024 ini, yaitu:Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 1 dan diusung oleh empat partai koalisi, yakni Partai Nasdem, PKS, PKB, dan Partai Ummat. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 2 dan diusung oleh delapan partai politik pengusung. Mereka adalah Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, Garuda, dan Gelora.Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 3 dan diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura.
-
Apa tujuan capres maju? Sejumlah kandidat maju sebagai capres dengan tujuan ingin menang. Tapi ada juga yang maju karena alasan ingin membantu memperkuat posisi partainya di parlemen sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin jika terjadi kebuntuan politik.
"Rincian dari program politik di antaranya membangun pemerintahan yang kuat serta stabilitas politik dan parlemen. Untuk program ekonomi di antaranya mempercepat kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, pengangguran dan stabilitas harga," lanjut Adrian.
Adrian mengatakan, untuk program budaya menurut dia, publik sangat butuh pemimpin yang menjaga kerukunan dan keragaman serta mengurangi kasus diskriminasi.
"Program budaya dan isu anti diskriminasi biasanya tak berani secara lantang dibicarakan capres. Padahal publik menganggap isu itu penting," tambahnya.
Topik pilihan: Caleg Gagal | Koalisi Partai Islam
Menurut Adrian, para capres saat ini terlalu asyik dengan pencitraan membentuk koalisi sehingga melupakan sosialisasi program, visi dan misi. Dia menambahkan hal itu, berdampak pada rendahnya pengetahuan masyarakat tentang sosok pemimpin yang akan dipilihnya.
"Manuver-manuver politik. Tetapi akan sangat miskin gagasan dan visi misi capres tersebut jika nantinya Presiden di 2014. Geliat parpol dan capres terlalu sibuk mengurusi koalisi capres," jelasnya.
Survei dilakukan LSI dari tanggal 15 hingga 18 April 2014 dengan metode Multistage Random Sampling untuk 1200 responden di 33 Provinsi seluruh Indonesia dan margin of eror 2,9%.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Sepertinya para penyelenggara Pemilu lebih menitikberatkan pada pemilihan presiden," kata SBY.
Baca SelengkapnyaMayoritas banyak masyarakat yang mengaku tidak mengetahui jadwal debat
Baca SelengkapnyaHasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang
Baca SelengkapnyaAlasan paling banyak adalah karena masyarakat mengaku tidak punya waktu menonton.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, rumusan Solusi untuk persoalan yang dihadapi oleh masyarakat merupakan substansi adanya Pemilihan Kepala Daerah.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA merilis survei terkait Pertarungan Capres di 2024.
Baca SelengkapnyaPara Bacapres-Bacawapres mesti mempunyai visi, misi dan program yang sama dengan Parpol. pengusung.
Baca SelengkapnyaIde yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaKalau janji politik itu tidak bersenyawa, maka akan tidak nyambung.
Baca SelengkapnyaDebat perdana Pilkada Jakarta akan digelar malam ini.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan tidak khawatir mengenai elektabilitasnya yang selalu berada di urutan terbawah di antara capres lainnya
Baca Selengkapnyadeklarasi pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) terkesan diputuskan terlalu cepat dan mendadak.
Baca Selengkapnya