Survei Median elektabilitas Jokowi turun, PDIP cermati metode penelitian
Merdeka.com - Dalam hasil survei Median, elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurun menjadi 35,0 persen. Sedangkan elektabilitas tokoh lain seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Jendral Gatot Nurmantyo meningkat.
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno mengaku akan mencermati terkait hasil survei terhadap Jokowi. Menurutnya hal yang biasa jika elektabilitas naik ataupun turun.
"Kita cermati dan tentu saja kita akan teliti lagi. Kalau hasil survei naik turun hal biasa. Tetapi kalau konsisten menurun, kita akan lihat metodologinya. Tentu kita akan meneliti kebenaran dari kecenderungan seperti itu," kata Hendrawan saat dihubungi, Jumat (23/2).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
Hasil survei, kata Hendrawan, akan dijadikan bahan introspeksi untuk Jokowi. Terutama dalam hal koreksi pelaksanaan kebijakan yang selama ini diterapkan.
"Justru kami jadikan masukan untuk melakukan koreksi kebijakan bila perlu. Koreksi implementasi artinya pelaksanaan kebijakan. Menjadi pelecut agar presiden bekerja lebih baik dengan programnya," ungkapnya.
Selain kebijakan, efektivitas di bidang ekonomi dan sosial juga harus ditingkatkan. Agar semua yang dilakukan tepat sasaran.
"Efektifitasnya harus ditingkatkan. Itu sebabnya dalam rapat di komisi selalu kami tekankan agar basis kebijakan harus data yang akurat, kemudian pemerintah harus menjamin program sosial benar-benar tepat sasaran. Ini kan masalahnya programnya bagus tapi belum dirasakan bagusnya oleh masyarakat luas. Nah ini akan kita koreksi terus, kita perbaiki terus. Kewenangan," tandasnya.
Media Survei Nasional (Median) menyebutkan muncul figur selain Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada pemilihan presiden tahun 2019. Median menyebutkan mereka adalah mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Survei menyebutkan elektabilitas ketiganya terus naik.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat pengaruh figur Jokowi dan Megawati dalam mempengaruhi pillihan publik ke PDIP
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaSaat disinggung banyaknya masyarakat Jawa Tengah yang masih bimbang, Jokowi minta kedua calon agar bisa meyakinkan
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPopulasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca Selengkapnya