Survei Median: Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo tinggal 12,2%
Merdeka.com - Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul atas pasangan Prabowo-Sandi. Hal itu tercermin dari hasil survei Median yang digelar pada 4-16 November 2018.
Jokowi-Ma'ruf mendapatkan 47,7 persen dan Prabowo-Sandi mencapai angka 35,5 persen. Selisihnya sebesar 12,2 persen.
"Jokowi unggul sementara tapi di bawah 50 persen. Prabowo tertinggal sementara tapi jarak tidak terlalu jauh," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (27/11).
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
Pada survei Median bulan April 2018, selisih Jokowi dan Prabowo masih di angka 15,8 persen. Sementara pada bulan Juli 2018, survei Median merilis, selisih elektabilitas Jokowi dan Prabowo sebesar 13,1 persen. Masa kampanye Pilpres 2019 masih bersisa lima bulan lagi.
Responden dalam survei ini ialah warga yang telah memiliki hak pilih pada Pilpres 2019 mendatang. Rico menyoroti elektabilitas Jokowi yang masih di bawah 50 persen. Menurutnya, hal ini karena adanya beberapa kekurangan yang belum bisa dituntaskan oleh Jokowi selaku capres petahana.
Rico mengatakan, lebih banyak orang yang mampu menyebutkan kekurangan Jokowi atau sekitar 58,5 persen. Sedangkan warga yang menyebut keberhasilan Jokowi hanya 47,6 persen.
Salah satu keberhasilan yang paling banyak disebut ialah pembangunan infrastruktur yaitu 23,2 persen. Sedangkan kekurangannya yaitu penilaian bahwa ekonomi semakin memburuk sebesar 30,9 persen.
Selain itu, kekurangan Jokowi yang banyak disebut warga yaitu mahalnya harga sembako, BBM dan listrik sebesar 11, 5 persen, pembangunan belum merata 3,0 persen, ulama banyak kasus hukum 2,4 persen dan bantuan tidak tepat sasaran sebesar 2,2 persen.
"Menurut penilaian publik, ada lima besar keberhasilan pemerintah yaitu pembangunan infrastruktur (23,2 persen), bantuan tepat sasaran (4,5 persen), kesehatan (3,4 persen), pendidikan (3,2 persen), ekonomi stabil (2,2 persen)," sebutnya.
Agar elektabilitas Jokowi bisa melampaui 50 persen, menurut Rico, Jokowi harus meyakinkan publik bahwa kelebihan pemerintahnya yaitu pembangunan infrastruktur yang masif akan mampu menurunkan harga, menyediakan lapangan pekerjaan dan membawa perbaikan ekonomi. Karena sebanyak 29,30 persen responden tidak yakin dengan masifnya pembangunan infrastruktur dapat memperbaiki kondisi ekonomi.
"Yang yakin sebesar 26,90 persen dan tidak jawab sebesar 43,80 persen," sebutnya.
Sampel yang disertakan dalam survei ini sebanyak 1.200 responden dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi di tiap provinsi dan gender.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan elektabilitas 53,4 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo masih tetap unggul dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Jawa Timur
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terbarunya tentang elektabilitas para bakal Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHasil survei Poltracking Indonesia mengungkap 17,6 persen publik tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menanggapi hasil survei Pilkada Jateng terbaru yang dirilis SMRC.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menjadi pesaing terkuat dari Prabowo.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPemilih partai politik pengusung Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka cukup solid.
Baca SelengkapnyaPergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaTren elektabilitas ketiga calon pada periode Juli-Agustus 2023 menunjukkan Ganjar mengalami kenaikan.
Baca Selengkapnya