Survei: Pemilih Gerindra dan PDIP kabur ke Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi
Merdeka.com - Survei terbaru dari Indonesia Strategic Institute (Instrat) menyebut bahwa pemilih partai pengusung Sudrajat-Syaikhu dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan memiliki kecenderungan memberikan suara kepada pasangan lain di Pilgub Jabar.
Sudrajat-Syaikhu diusung Gerindra, PKS dan PAN. TB Hasanuddin-Anton diusung PDIP.
Dalam survei keempat terkait Pilgub Jabar 2018 ini terungkap, peta kekuatan pasangan calon gubernur-wakil gubernur (cagub-cawagub) Jabar belum tentu berbanding lurus dengan kekuatan partai politik (parpol) pilihan publik yang menjadi partai pengusung pasangan cahub-cawagub.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Dewan Pakar Instrat Sidrotun Naim mengungkapkan, ada enam partai yang mengusung kadernya di Pilgub Jabar 2018, yakni PPP (Uu Ruzhanul Ulum), PDIP (Tubagus Hasanudin), PKS (Ahmad Syaikhu), Gerindra (Sudrajat), Demokrat (Deddy Mizwar), dan Golkar (Deddy Mulyadi).
Dari partai itu, hanya PPP, Demokrat, dan Golkar yang pemilihnya mayoritas memilih pasangan cagub-cawagub yang diusung partai. Yakni 62 persen pemilih PPP memilih Rindu, 61,3 persen pemilih Golkar memilih Deddy-Dedi dan 40,4 persen pemilih Demokrat memilih Deddy-Dedi.
Namun, kader PDIP, PKS, dan Gerindra mayoritas pemilihnya justru memilih pasangan lain dimana 42,9 persen pemilih PDIP memilih Deddy-Dedi dan hanya 9,3 persen yang memilih Hasanah.
Sementara, sebanyak 33,7 persen pemilih PKS di antaranya memilih Deddy-Dedi dan hanya 30,7 persen yang memilih Asyik. Bahkan, hanya 11,6 persen pemilih Gerindra yang memilih Asyik, sedangkan 34,4 persen lainnya memilih Deddy-Dedi dan 36,2 persen memilih Rindu.
"Pasangan Hasanah dan Asyik diprediksi akan sangat berat menaikkan potensi elektabilitasnya dan bersaing kompetitif dengan pasangan Rindu dan Deddy-Dedi," katanya, di Bandung, Senin (14/5).
Ada sejumlah poin yang membuat fenomena itu terjadi. Yakni, keterkenalan dan reputasi baik figur paslon dinilai baik. Lalu, kerja tim pemenangan dalam menjaga loyalitas pemilih partai pengusung berjalan lancar.
Survei dilakukan 3-6 Mei 2018 dengan pengambilan data melalui wawancara terstruktur face-to-face kepada responden berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah jika kurang 17 tahun.
"Metodologi survei menggunakan multistage random sampling di 422 desa/kelurahan dari 333 kecamatan di 27 kabupaten/kota di Provinsi Jabar serta melibatkan 1.800 responden dengan margin of error 2,31 persen," pungkas Sidrotun. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator Politik mencatat elektabilitas pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan paling tinggi di antara paslon lain dengan perolehan 71,5 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei Poltracking Indonesia dilaksanakan pada tanggal 8-14 September 2024 dengan wawancara tatap muka langsung terhadap 1200 responden.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA menemukan 34,6 persen pemilih PDIP memilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan calon (paslon) di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaHarusnya jika linier pasangan Ahmad Lutfi-Taj Yasin mendapat 72 persen, tetapi pasangan yang didukung KIM Plus ini (elektabilitas) mendapatkan 47,19 persen.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi megatakan Pilkada Jabar kali ini tidak kompetitif.
Baca SelengkapnyaSedangkan kalau dilihat dari basis pemilih 2019, pendukung Prabowo-Sandi tidak sepenuhnya mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSektabilitas Dedi-Erwan berada di angka 74.6 persen, Syaikhu-Ilham 12,0 persen, Acep-Gita KDI 6,5 persen dan Jeje-Ronal 5,3 persen.
Baca SelengkapnyaSementara pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengalami juga peningkatan.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar-Mahfud diminta untuk segera bangkit meraih elektabilitas kembali agar tak tertinggal di posisi ketiga.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik merilis elektabilitas pasangan calon gubernur Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaLoyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.
Baca Selengkapnya