Survei Pilkada Jember: Faida Unggul Tipis 1,4 Persen dari Hendy
Merdeka.com - Pilkada Jember yang akan dilakukan pada 9 Desember 2020 mendatang, diprediksi akan berlangsung sangat ketat. Hal ini tergambar dari rilis hasil survey yang dilakukan lembaga survei Politika Research and Consulting (PRC) pada Sabtu (5/12), atau empat hari jelang coblosan.
Tingkat elektabilitas tiga kandidat tergambar saat survei dilakukan dengan pertanyaan secara top of mind atau apa yang tergambar dalam para responden calon pemilih. Hasilnya, 31,8 persen memilih pasangan calon nomor urut 01, yakni Faida-Vian.
Selanjutnya, 30,4 persen memilih pasangan calon nomor urut 02, yakni Hendy Siswanto-Muhammad Balya Firjaun Barlaman. Kemudian pasangan calon nomor urut 03, yakni Abdussal-Ifan Ariadna Wijaya hanya memperoleh 11,4 persen suara. Sedangkan 25,4 persen memilih tidak menjawab atau tidak tahu (TM/TT).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Apa yang dipilih di Pilkada? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah proses demokratis yang dilaksanakan untuk memilih pemimpin di tingkat daerah.
Ketika pertanyaan diperjelas menjadi close option, yakni dengan menunjukkan alat bantu peraga berupa nomor urut dan foto masing-masing kandidat, jumlah mereka yang berada di kelompok tidak menjawab dan tidak tahu (TM/TT) berkurang, dan terdistribusi merata ke paslon nomor urut 01 dan 02.
Yakni tersisa 16,6 persen yang berada di kelompok TM/TT. Paslon Faida-Vian mendapat limpahan suara 4,2 persen kelompok TM/TT menjadi 35,6 persen.
Sedangkan paslon Hendy-Firjaun mendapat limpahan suara 4,8 persen kelompok TM/TT menjadi 35,2 persen suara. Adapun paslon Salam-Ifan tetap berada di peringkat tiga dengan hanya mendapat tambahan 1,2 persen suara menjadi 12,6 persen.
Dengan demikian, baik saat pertanyaan diajukan secara top of mind maupun close option, persaingan ketat terjadi di antara dua kandidat, yakni Faida-Vian dengan Hendy-Firjaun. Saat pertanyaan dilakukan secara top of mind, kandidat Faida-Vian yang merupakan petahana, unggul 1,4 persen suara dari kandidat Hendy-Firjaun. Adapun saat pertanyaan dikerucutkan menjadi close option, selisih kian mengecil, yakni menjadi hanya 0,4 persen.
"Jumlah mereka yang tidak menjawab atau tidak memilih, berbeda antara top of mind dengan close option, karena dua hal. Ada yang karena mereka memang tidak memilih atau merahasiakannya. Ada juga mereka yang masih bingung, belum tahu calon yang akan dipilih itu nomor berapa, kemudian ketika disodorkan foto dan nomor paslon, mereka akhirnya memutuskan untuk menjatuhkan pilihan. Itu bisa karena faktor keterbatasan pendidikan dan sebagainya,” ujar Direktur Riset PRC, Miftahul Munir saat jumpa pers rilis hasil survey PRC di salah satu kafe yang ada di Jember pada Sabtu (05/12).
Siapa Menang?
Survei dilakukan PRC kepada 500 responden yang tersebar secara proporsional di 31 kecamatan Jember. Survei dilakukan PRC pada 26 November 2020 hingga 2 Desember 2020, dengan metode multistage random sampling, dan confidence level sebesar 95 persen. Adapun rentang margin of error dalam survei PRC sebesar 4,5 persen.
Dengan selisih yang tipis tersebut, PRC tidak menyatakan salah satu kandidat akan menang dalam Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
"Dari hasil survei ini, diprediksi persaingan suara yang ketat antara Paslon 01 dan 02 bakal terjadi pada pemilu 9 Desember 2020 nanti. Keduanya masih memiliki peluang yang sama dalam memenangkan Pilkada 2020, dilihat dari selisih hasil survei yang unggul tipis," lanjut Munir.
Persaingan ketat diprediksi terjadi pada perebutan suara dari mereka yang belum menentukan pilihan. Yakni mencapai 16,6 persen responden yang masih belum atau tidak menentukan pilihan, berdasarkan survei PRC.
CEO Politika Research and Consulting, Rio Prayoga menegaskan, survei yang dilakukan pihaknya murni atas biaya sendiri dan donasi kelompok lain yang tidak mengikat, serta bersifat independen.
"Sebagai lembaga survei yang lahir dari Jember, kami punya tanggung jawab moral untuk melakukan survei ini. Pada Pilkada 2015, kita punya pengalaman survei yang sama, dengan hasil yang tidak jauh beda dengan hasil yang dirilis KPU, yakni yang memenangkan pasangan Faida-Abdul Muqit Arief," papar Rio dalam kesempatan yang sama.
Pasangan calon nomor urut 01, yakni kandidat petahana bupati Jember, dr Faida yang berpasangan dengan pengusaha konstruksi, Dwi Arya Nugraha Okfavianto alias Vian. Mereka maju dari jalur perseorangan atau independen.
Sedangkan pasangan calon nomor urut 02, adalah pengusaha Hendy Siswanto yang berpasangan dengan putra mantan rais am PB NU, KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman atau akrab disapa Gus Firjaun. Mereka maju dengan didukung lima partai yakni Partai NasDem, Gerindra, Demokrat, PKS, dan PPP. Sedangkan paslon nomor urut 03, yakni duo pengusaha Abdsusalam dan Ifan Ariadna Wijaya yang diusung oleh PKB, PDIP dan didukung oleh Golkar, PAN, Perindo dan Berkarya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adi menyebut Taj Yasin mendapatkan 5,4 persen, Yusuf Chudlori 2,5 persen, dan Raffi meraih 1,6 persen.
Baca SelengkapnyaNamun, pemilih bimbang masih cukup tinggi mencapai 28,7 persen
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA di Pilkada Riau menunjukkan elektabilitas paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nomor satu, Abdul Wahid-SF Hariyanto 45,5 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik merilis elektabilitas pasangan calon gubernur Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas menggelar survei elektabilitas pasangan calon di Pilkada Donggala 2024. Siapa yang punya tingkat keterpilihan tinggi?
Baca SelengkapnyaPerolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA membagi kategori popularitas menjadi dua, yaitu tingkat pengenalan dan kesukaan publik kepada cagub.
Baca SelengkapnyaDari segi popularitas dan elektabilitas, Imam Budi Hartono menduduki urutan tertinggi.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan dari tanggal 7-13 November. Melibatkan lebih kurang 3.500 respondens
Baca SelengkapnyaKetiga capres akan bertarung gagasan pada debat ketiga yang akan digelar pada 7 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaKhofifah dibuntuti Tri Rismaharini di posisi kedua dengan 13,6 persen.
Baca Selengkapnya