Survei Polmatrix: Demokrat Masuk Tiga Besar, Elektabilitas PSI Naik
Merdeka.com - Partai Demokrat kembali membuat gebrakan, dengan menyodok ke posisi tiga besar elektabilitas. Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas Demokrat tembus ke dua digit, yaitu sebesar 11,3 persen.
Di papan tengah, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memantapkan diri dengan raihan elektabilitas 5,2 persen. Yang mengejutkan, partai politik baru Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) mencatatkan elektabilitas 1,3 persen, melampaui Perindo, Hanura, dan Berkarya.
“Demokrat berhasil menembus peringkat tiga besar, sementara PSI mengalami kenaikan, dan Gelora membuat kejutan,” kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta pada Jumat (13/8).
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Kenapa suara Partai Demokrat merosot? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Partai apa yang unggul di Pemilu 2024 DKI? Tercatat PKS unggul dengan perolehan 1.012.028 suara. Disusul PDI Perjuangan (PDIP) dengan 850.174 suara.
Menurut Dendik, kenaikan pesat elektabilitas Demokrat mencerminkan kemampuan partai oposisi tersebut memanfaatkan suara-suara kritis terhadap kebijakan pemerintah, terutama dampak dari gelombang kedua Covid-19 dan penerapan PPKM Darurat atau level 3-4.
Melonjaknya dukungan publik terhadap Demokrat juga disertai dengan anjloknya elektabilitas PDIP, yang untuk pertama kalinya kurang dari 20 persen, tepatnya 16,2 persen. Meskipun demikian PDIP tetap unggul, disusul oleh Gerindra dengan elektabilitas 13,1 persen.
Demokrat juga berhasil menyalip PKB (8,3 persen) dan Golkar (8,0 persen), yang notabene adalah partai-partai koalisi pemerintah. “Untuk pertama kalinya Golkar turun dari posisi tiga besar, setelah tergeser oleh Demokrat,” tandas Dendik.
Di papan tengah lainnya ada PKS (5,0 persen), Nasdem (3,9 persen), PPP (2,8 persen), Ummat (1,8 persen), dan PAN (1,4 persen). “Kemunculan Gelora turut menggerus basis dukungan terhadap PKS, demikian pula antara Ummat dan PAN,” lanjut Dendik.
Pada papan bawah terdapat Perindo (0,8 persen), Hanura (0,6 persen), Berkarya (0,4 persen), dan PBB (0,2 persen). Lalu PKPI dan Garuda masing-masing 0,1 persen, sedangkan Masyumi Reborn nihil dukungan. Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 19,5 persen.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 25 Juli-5 Agustus 2021 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Survei dilakukan melalui telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih acak. Margin of error survei sebesar ±2,2 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Charta Politika: PSI Salip PAN
Elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) menempati posisi pertama dalam survei Charta Politika Indonesia. Sebanyak 20,7 persen masyarakat akan memilih partai berlambang banteng moncong putih itu.
Metode survei yang digunakan metode sampling pengacakan sistematis sebanyak 1.200 responden. Toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 20-24 Maret 2021. Responden merupakan warga negara Indonesia yang berusia di atas 17 tahun.
"Seandainya, pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR RI dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh partai politik di bawah ini, partai apa yang anda pilih? PDIP 20,7 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Minggu (28/3).
Posisi kedua, ada Gerindra dengan 14,2 persen. Di posisi ketiga ada PKB dengan 9,7 persen. Setelah itu, ada PKS yang membuntuti dengan 8,2 persen. Sementara itu, Golkar menempati posisi kelima dengan 7,8 persen. Kemudian Partai Nasdem 5,4 persen, Partai Demokrat 4,2 persen, PPP 2,2 persen, PSI 1,8 persen dan PAN 1 persen.
Yang menarik adalah partai baru PSI yang berhasil menyodok ke atas mengalahkan PAN. Sementara partai lain meraih persentase di bawah 1 persen.
Metode survei yang digunakan metode sampling pengacakan sistematis sebanyak 1.200 responden. Toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 20-24 Maret 2021. Responden merupakan warga negara Indonesia yang berusia di atas 17 tahun.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca Selengkapnyaapabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaGerindra unggul dengan capaian elektabilitas 21,2 persen.
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaTemuan LSI, terjadi dinamika elektabilitas partai sebagai peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca SelengkapnyaHasilnya, partai PDI Perjuangan tetap unggul dibanding partai lainnya, dengan suara 16.82 persen
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.
Baca Selengkapnya