Survei Polmatrix: PDIP-Gerindra Turun, Demokrat Naik
Merdeka.com - Hasil survei yang dilakukan oleh Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas PDIP dan Gerindra melorot dibandingkan survei sebelumnya pada September 2020.
"Elektabilitas PDIP turun dari 28,78 persen menjadi 25,5 persen, sedangkan Gerindra anjlok dari 13,9 persen menjadi 10,1 persen," kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia, Dendik Rulianto di Jakarta, Selasa (29/12).
Di tengah turunnya elektabilitas PDIP dan Gerindra, kata Dendik, nasib berbeda dialami Demokrat yang justru melonjak dua kali lipat.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kenapa suara Partai Demokrat merosot? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
Menurutnya, elektabilitas Demokrat melesat dari 3,7 persen menjadi 7,5 persen. Sementara itu elektabilitas partai-partai politik yang lain cenderung stabil, misalnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak bergerak di angka 4,5 persen.
"Kenaikan elektabilitas Demokrat yang mencapai 100 persen seiring anjloknya PDIP dan Gerindra, bisa diartikan terjadinya limpahan dukungan publik karena kecewa terhadap kasus korupsi menteri-menteri dari kedua parpol," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Menteri-menteri itu, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang berasal dari Gerindra, dan Menteri Sosial Juliari Batubara dari PDI Perjuangan.
Presiden Jokowi pun akhirnya mengumumkan reshuffle dan menunjuk enam menteri baru ke dalam pemerintahan.
Sementara itu, parpol lainnya yaitu Golkar turun sedikit dari 8,4 persen menjadi 8,2 persen, PKB (5,3 persen naik menjadi 5,5 persen), PKS (5,8 persen turun menjadi 5,2 persen), dan Nasdem (3,9 persen menjadi 4,0 persen).
Lalu PPP (1,7 persen menjadi 1,8 persen) dan PAN (2,0 persen menjadi 1,5 persen). Selebihnya adalah parpol-parpol papan bawah yang elektabilitasnya di bawah 1 persen.
Mereka adalah Perindo (0,9 persen menjadi 0,7 persen), Hanura (0,6 persen menjadi 0,4 persen), Berkarya (0,4 persen menjadi 0,2 persen), dan PBB (0,1 persen menjadi 0,1 persen). Lalu ada parpol baru Gelora (0,1 persen), sedangkan parpol lainnya yaitu PKPI, Garuda, Ummat, dan Masyumi Baru 0 persen. Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak menjawab 24,7 persen.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 20-25 Desember 2020 kepada 2.000 orang responden mewakili 34 provinsi.
Survei dilakukan melalui telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih acak. Margin of error survei sebesar ±2,2 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebelumnya, survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat elektabilitas PDI Perjuangan masih paling tinggi. PDIP mendapatkan elektabilitas sebesar 31,3 persen. Angka itu naik jika dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019 PDIP yaitu 19,3 persen.
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojuddin Abbas mengatakan, kenaikan 12 persen dalam satu tahun lebih merupakan hal yang biasa. Hasil ini menjadi modal PDIP.
"Walau pemilu sesungguhnya masih berlangsung 3-4 tahun lagi, hasil ini merupakan modal penting bagi PDI-Perjuangan dan peringatan bagi partai-partai lainnya," katanya saat rilis survei secara daring, Selasa (29/12).
Survei SMRC ini dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden pada 23-26 Desember 2020. Sebanyak 1202 responden dipilih dari koleksi sampel acak survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC dengan jumlah proporsional menurut provinsi. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berada di posisi kedua yaitu Gerindra di angka 13,4 persen, kemudian Golkar 5,6 persen, PKS 5,2 persen, Demokrat 4,5 persen, Nasdem 3,1 persen, PKB 3 persen, PPP 1,2 persen, PAN 1,1 persen, serta partai lainnya di bawah 0,5 persen dan yang tidak menjawab 30,7 persen.
Perolehan yang diraih Gerindra relatif stabil atau sedikit mengalami peningkatan. Yaitu dari 12,6 persen menjadi 13,4 persen.
Sementara partai lain mengalami penurunan. Suara Golkar menurun dari 12,3 persen menjadi 5,6 persen. Suara PKS menurun dari 8,2 persen menjadi 5,2 persen. Suara Demokrat menurun dari 7,8 persen menjadi 4,5 persen. Suara Nasdem menurun dari 9,1 persen menjadi 3,1 persen. Suara PKB menurun dari 9,7 persen menjadi 3 persen.
Abbas menilai, menurunnya perolehan suara berlangsung merata lantaran tingginya responden yang tidak menjawab.
"Ada sekitar 30 persen yang tidak menyatakan pendapat," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca Selengkapnyaapabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaHasilnya, partai PDI Perjuangan tetap unggul dibanding partai lainnya, dengan suara 16.82 persen
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSecara garis besar, Gerindra dan PDIP sama-sama unggul di enam kategori wilayah
Baca SelengkapnyaTemuan LSI, terjadi dinamika elektabilitas partai sebagai peserta Pemilu.
Baca Selengkapnya