Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei Populi: Ahok nomor 1, Anies posisi 2, Agus paling buncit

Survei Populi: Ahok nomor 1, Anies posisi 2, Agus paling buncit Debat Pilgub DKI 2017. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Menjelang hari pemungutan suara Pilgub DKI Jakarta, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat kembali unggul dari dua paslon lainnya. Berdasarkan hasil survei Populi Center, Ahok-Djarot unggul dengan memperoleh 37,2 persen suara.

Sementara, paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di posisi kedua dengan 28 persen suara. Kemudian di posisi terakhir paslon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan perolehan suara 12,2 persen.

Nona Novita selaku Researcher Populi Center mengatakan hasil survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 600 responden di wilayah DKI Jakarta yang terdiri dari Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu.

"Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," kata Nona di Kantor Populi Center, Jakarta, Senin (6/2).

Selain itu, dari hasil survei sebanyak 59,5 persen warga DKI mempertimbangkan visi, misi dan program untuk menentukan dukungan kepada paslon. Menariknya, 74,3 persen warga DKI menyaksikan debat kandidat calon Pilgub DKI yang digelar KPU beberapa waktu lalu.

"Sementara 13,7 persen akan mendukung apabila suka dengan sifat dan gaya kepemimpinan kandidat, dan 10 persen akan mendukung jika suka dengan kandidat," ujar Nona.

Kemudian, dikatakan Nona sebanyak 27,2 persen warga DKI berharap Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih mampu memberantas korupsi. 15,5 persen berharap adanya peningkatan pelayanan kesehatan dan 12,5 persen adanya penertiban terhadap kampung kumuh.

"46,2 persen bahkan mengaku kasus korupsi dapat mengubah pilihan mereka, temuan ini jelas memberikan sinyal bahwa jeratan kasus korupsi akan menurunkan elektabilitas pasangan," ucapnya.

Selanjutnya, untuk itu SARA ternyata tidak berpengaruh besar di Pilgub DKI. Dari data, 71,2 persen masyarakat DKI menyatakan isu SARA tidak mempengaruhi pilihan mereka.

36,8 persen warga DKI menyerahkan sepenuhnya kasus penistaan agama kepada proses hukum. Sedangkan, pada kasus dugaan korupsi yang menyeret nama Sylviana, 32,8 persen warga DKI mendukung polisi memanggil dan memeriksa calon wakil gubernur nomor urut satu itu.

"Kemudian, ketika diberi pertanyaan siapa yang akan dipilih bila Pilpres diadakan hari ini 40,7 persen responden DKI menjawab Jokowi, disusul Prabowo Subianto 32,5 persen dan SBY 7,3 persen," ungkap Nona. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei Indikator, Ini yang Terjadi jika Duet Anies-Ahok Terwujud di Pilkada Jakarta
Survei Indikator, Ini yang Terjadi jika Duet Anies-Ahok Terwujud di Pilkada Jakarta

Survei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Nostalgia Pilkada DKI 2017: Kandidat, Daya Tarik, dan Hasil yang Sengit
Nostalgia Pilkada DKI 2017: Kandidat, Daya Tarik, dan Hasil yang Sengit

Pilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.

Baca Selengkapnya
Survei Peta Pilkada Jakarta: Anies Paling Banyak Didukung Emak-Emak, Ahok Golongan Pelajar
Survei Peta Pilkada Jakarta: Anies Paling Banyak Didukung Emak-Emak, Ahok Golongan Pelajar

Kedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.

Baca Selengkapnya
Hasil Quick Count Pilkada DKI 2017, Sengit
Hasil Quick Count Pilkada DKI 2017, Sengit

Hasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Anies Tinggi di Jakarta, PKS: Ini Modal yang Sangat Besar
Elektabilitas Anies Tinggi di Jakarta, PKS: Ini Modal yang Sangat Besar

Anies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas

Baca Selengkapnya
Jika Anies vs Ahok Terulang di Pilkada Jakarta 2024, Ini Hasilnya
Jika Anies vs Ahok Terulang di Pilkada Jakarta 2024, Ini Hasilnya

Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).

Baca Selengkapnya
Sesumbar Ahok: Pendukung Anies dan Saya Lebih Cenderung Pilih Kotak Kosong, Pasti Malu
Sesumbar Ahok: Pendukung Anies dan Saya Lebih Cenderung Pilih Kotak Kosong, Pasti Malu

Ahok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Tiga Tokoh dengan Elektabilitas Tertinggi di Pilkada Jakarta 2024
INFOGRAFIS: Tiga Tokoh dengan Elektabilitas Tertinggi di Pilkada Jakarta 2024

Pilkada Jakarta bakal digelar November 2024. Tiga calon kuat digadang memiliki potensi menang jika maju sebagai cagub.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Quick Count Indikator di DKI Suara 30,04%: Anies Melesat 43,41% Dipepet Ketat Prabowo
VIDEO: Quick Count Indikator di DKI Suara 30,04%: Anies Melesat 43,41% Dipepet Ketat Prabowo

Secara keseluruhan, Anies-Muhaimin unggul dengan memperoleh 43,41 persen.

Baca Selengkapnya
Membandingkan 3 Survei Pilkada Jakarta, Elektabilitas Anies-Ahok-Ridwan Kamil Jadi Sorotan
Membandingkan 3 Survei Pilkada Jakarta, Elektabilitas Anies-Ahok-Ridwan Kamil Jadi Sorotan

Elektabilitas tiga nama besar di Pilkada Jakarta saling berkejaran

Baca Selengkapnya
Simulasi Rematch Anies vs Ahok, Siapa yang Unggul di Pilkada Jakarta?
Simulasi Rematch Anies vs Ahok, Siapa yang Unggul di Pilkada Jakarta?

Ahok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.

Baca Selengkapnya
Litbang Kompas Survei Pilkada Jakarta: Anies 29,8%, Ahok 20%, Ridwan Kamil 8,5 % dan Kaesang 1 %
Litbang Kompas Survei Pilkada Jakarta: Anies 29,8%, Ahok 20%, Ridwan Kamil 8,5 % dan Kaesang 1 %

Survei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.

Baca Selengkapnya