Survei Populi: Ahok nomor 1, Anies posisi 2, Agus paling buncit
Merdeka.com - Menjelang hari pemungutan suara Pilgub DKI Jakarta, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat kembali unggul dari dua paslon lainnya. Berdasarkan hasil survei Populi Center, Ahok-Djarot unggul dengan memperoleh 37,2 persen suara.
Sementara, paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di posisi kedua dengan 28 persen suara. Kemudian di posisi terakhir paslon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan perolehan suara 12,2 persen.
Nona Novita selaku Researcher Populi Center mengatakan hasil survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 600 responden di wilayah DKI Jakarta yang terdiri dari Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
-
Siapa yang kalah saat Anies melawan Ahok? Pertama, saat Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Bagaimana hubungan Ahok dan Puput? Walaupun usia mereka berbeda jauh, keluarga mereka kini hidup dalam keharmonisan. Mereka bahkan diberkahi dengan dua anak yang bernama Yosafat dan Sarah Eliana.
"Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," kata Nona di Kantor Populi Center, Jakarta, Senin (6/2).
Selain itu, dari hasil survei sebanyak 59,5 persen warga DKI mempertimbangkan visi, misi dan program untuk menentukan dukungan kepada paslon. Menariknya, 74,3 persen warga DKI menyaksikan debat kandidat calon Pilgub DKI yang digelar KPU beberapa waktu lalu.
"Sementara 13,7 persen akan mendukung apabila suka dengan sifat dan gaya kepemimpinan kandidat, dan 10 persen akan mendukung jika suka dengan kandidat," ujar Nona.
Kemudian, dikatakan Nona sebanyak 27,2 persen warga DKI berharap Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih mampu memberantas korupsi. 15,5 persen berharap adanya peningkatan pelayanan kesehatan dan 12,5 persen adanya penertiban terhadap kampung kumuh.
"46,2 persen bahkan mengaku kasus korupsi dapat mengubah pilihan mereka, temuan ini jelas memberikan sinyal bahwa jeratan kasus korupsi akan menurunkan elektabilitas pasangan," ucapnya.
Selanjutnya, untuk itu SARA ternyata tidak berpengaruh besar di Pilgub DKI. Dari data, 71,2 persen masyarakat DKI menyatakan isu SARA tidak mempengaruhi pilihan mereka.
36,8 persen warga DKI menyerahkan sepenuhnya kasus penistaan agama kepada proses hukum. Sedangkan, pada kasus dugaan korupsi yang menyeret nama Sylviana, 32,8 persen warga DKI mendukung polisi memanggil dan memeriksa calon wakil gubernur nomor urut satu itu.
"Kemudian, ketika diberi pertanyaan siapa yang akan dipilih bila Pilpres diadakan hari ini 40,7 persen responden DKI menjawab Jokowi, disusul Prabowo Subianto 32,5 persen dan SBY 7,3 persen," ungkap Nona. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaPilkada Jakarta bakal digelar November 2024. Tiga calon kuat digadang memiliki potensi menang jika maju sebagai cagub.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan, Anies-Muhaimin unggul dengan memperoleh 43,41 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga nama besar di Pilkada Jakarta saling berkejaran
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca Selengkapnya