Survei Populi: Milenial Pilih Jokowi-Ma'ruf Lebih Tinggi dari Prabowo-Sandi
Merdeka.com - Populi Center merilis hasil survei yang dilakukan pasca-debat capres perdana. Dalam survei tersebut, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin relatif lebih unggul ketimbang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dari berbagai aspek.
Dari segi sebaran pemilih, Jokowi-Ma'ruf dipilih oleh 50,0 persen kalangan milenial (pemilih di bawah usia 34 tahun). Sementara generasi milenial yang memilih Prabowo-Sandi hanya sebesar 38,1 persen. 14,9 persen sisanya menjawab tidak tahu.
"Begitu juga dengan pemilih di atas usia 35 tahun atau non-milenial, lebih banyak yang memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf dengan persentase sebesar 55.9 persen, sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 28,0 persen. Temuan ini bersifat indikatif mengingat jumlah responden yang terbatas," ujar peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan di kantornya, Slipi, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Siapa yang menang survei Poltracking? Survei Poltracking Indonesia mencatat, masyarakat dengan penghasilan berkisar Rp1 juta - Rp2 juta cenderung condong pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh suara 42,9 persen.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
Sementara berdasarkan kategori agama, jumlah pemilih Jokowi-Ma'ruf dengan latar belakang Islam sebesar 51,1 persen, Protestan 88,9 persen, Katolik 75,7 persen, Hindu 80 persen, dan Budha 100 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi dipilih oleh pemilih Islam sebesar 32,6 persen, Protestan 6,9 persen, Katolik 18,9 persen, Hindu 0 persen, dan Budha 0 persen.
Dari kategori ormas Islam, 72,1 pemilih dari Muhammadiyah memilih Jokowi-Ma'ruf, sementara 20,9 persen di antaranya memilih Prabowo-Sandi, dan 7 persen sisanya tidak menjawab. Dari kalangan Nahdlatul Ulama, 56,1 persen pilih Jokowi-Ma'ruf, 27,8 persen pilih Prabowo-Sandi, dan 16,1 sisanya tidak menjawab.
Sementara dari Persatuan Islam (Persis) yang memilih Jokowi-Ma'ruf hanya sebesar 35,7 persen dibanding yang memilih Prabowo-Sandi sebesar 64,3 persen. Begitu juga responden dari Front Pembela Islam (FPI) yang 100 persen memilih pasangan Prabowo-Sandi.
"Prabowo-Sandi paling banyak didukung oleh responden dari kelompok Persis dan Front Pembela Islam. Temuan itu juga bersifat indikatif mengingat jumlah responden yang terbatas," tuturnya.
Elektabilitas kedua pasangan calon sepanjang Agustus 2018 hingga Januari 2019 mengalami pasang surut, meski tetap didominasi Jokowi-Ma'ruf.
"Untuk pertanyaan tertutup mengenai elektabilitas 2 paslon, Jokowi-Ma’ruf mendapatkan angka elektabilitas sebesar 54,1 persen. Sementara Prabowo-Sandi mendapat 31,0 persen. Hasil ini relative sama dengan temuan survei pada bulan-bulan sebelumnya," ucap Dimas.
Untuk diketahui, survei tersebut dilakukan dengan metodologi wawancara tatap muka pada 20-27 Januari 2019 di 34 provinsi seluruh Indonesia. Besaran sampel adalah 1.486 responden, dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Hasil survei memiliki margin of error sebesar 2,53 persen pasa tingkat kepercayaan 95 persen. Untuk menjamin distribusi sampel yang memadai, setiap kelurahan terpilih dialokasikan 10 responden dari dua RT.
Proporsi gender ditentukan 50:50. Besaran sampel tiap wilayah dialokasikan sesuai dengan proporsi daftar pemilih tetap dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Populi Center merilis hasil survei terbaru jelang Pilpres 2024. Pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas tertinggi.
Baca SelengkapnyaDia merasa bersyukur dengan hasil survei yang masih menunjukkan angka yang positif terhadap Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Populi Center mengeluarkan hasil survei terbarunya soal Pilpres 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya79,8 persen responden mengaku telah mantap dengan pilihannya tersebut.
Baca SelengkapnyaPeneliti Polling Institute, Kennedy Muslim mengatakan, elektabilitas Prabowo di kalangan milenial memang terbukti tinggi belakangan ini.
Baca Selengkapnya"Insya Allah ada kemungkinan kita bisa selesaikan dalam satu putaran,"
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaResponden pun ditanya siapa pasangan calon presiden yang dinilai paling mampu meneruskan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaPerolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca Selengkapnyamasyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca SelengkapnyaNamun, pemilih bimbang masih cukup tinggi mencapai 28,7 persen
Baca SelengkapnyaSurvei menggunakan metode pengambilan sampel multistage random sampling dengan jumlah 1220 responden.
Baca Selengkapnya