Survei RTK: Masyarakat pendukung dan penolak 2019 Ganti Presiden seimbang
Merdeka.com - Hasil survei Roda Tiga Konsultan (RTK) menunjukkan masyarakat yang setuju dan tidak dengan isu gerakan 2019 Ganti Presiden memiliki jumlah seimbang. Sebanyak 38,3 persen menyatakan setuju terhadap gerakan tersebut. Sementara yang tidak setuju sebesar 36,8 persen. 25 persen masih menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.
"38,3 persen setuju, 36,8 persen tidak setuju masih dalam margin of error, ini peluang Jokowi masih fifty fifty," kata Direktur Riset RTK Rikola Fedri saat rilis survei di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (24/5).
Untuk presiden pilihan yang menyatakan setuju dengan gerakan ganti presiden, Prabowo Subianto paling favorit dengan angka 47,7 persen. Agus Harimurti Yudhoyono menempati urutan kedua dengan 7,8 persen. Urutan ketiga ada Gatot Nurmantyo 6,7 persen. Diikuti Tuan Guru Bajang Zainul Majdi 2,4 persen, lalu Anies Baswedan 1,8 persen, 20,4 nama lain.
-
Siapa yang mendukung tujuan pemilu? Menurut Parulian Donald, tujuan pemilu adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya dalam pemerintahan serta untuk menjaga agar pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Siapa saja yang dipilih oleh masyarakat pada pemilu 2024? Pada pemilu kali ini, masyarakat Indonesia akan memilih para wakil rakyat, yaitu yang akan duduk sebagai anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan Presiden serta Wakil Presiden.
-
Apa itu konversi suara di Pemilu? Dalam pemilihan legislatif, konversi suara digunakan untuk mengonversi perolehan suara partai politik menjadi jumlah perolehan kursi legislatif.
-
Siapa yang berpengaruh terhadap partisipasi pemilih? Partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu dan kontestan.
"Dari 38,3 persen yang menyatakan setuju Ganti Presiden 2019, 47,7 persen memilih Prabowo, 7,8 persen memilih AHY, dan 6,7 persen memilih Gatot," kata Rikola.
Menanggapi ini, politisi PDIP Eva Sundari mengomentari hal ini yang mempengaruhi persepsi publik. Sehingga, meski kepuasan publik atas kerja Jokowi tinggi, ada yang menyatakan ingin memilih tokoh lain.
"Aneh orang puas tapi ada isu ganti presiden karena dikampanyekan dipropagandakan dikapitalisasi," ucapnya.
Dia menyebut media berperan penting mempengaruhi persepsi dengan pemberitaan soal gerakan tersebut. Sementara, berita keberhasilan Jokowi tertutup.
"Jokowi banyak kinerja tapi kurang dikabarkan, yang menang persepsi bentukan media bukan realitas," imbuhnya.
Berseberangan dengan pernyataan Eva, Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik menuding balik bahwa sesungguhnya pembangunan infrastruktur Jokowi lah yang dibangun sebagai persepsi keberhasilan. Padahal menurutnya, banyak Infrastuktur yang sudah berjalan dari zaman SBY, selesai di pemerintahan Jokowi.
"Pembangunan infrastruktur fakta apa persepsi menurut saya persepsi. Saya arap bisa diterima secara terbuka, kelebihan Jokowi ini definisi sangat punya kemampuan sangat baik dalam mendedinisikan politik is about perception, cara beliau buat pakaian, tinju," jelasnya.
Sedangkan, Waketum Gerindra Ferry Juliantono mengkritik keras masalah ekonomi di mana nilai tukar rupiah mencapai 14.000. Menurutnya kondisi seperti ini jelas bahwa 2019 harus ganti presiden.
"Kalau susah situasi seperti ini rasanya udahlah ga usah dipertahankan lagi. Bukan masalah saya oposisi. Ini jatuh (elektabilitas) jatuh," kata dia.
Survei dilakukan dengan metode stratified systemic random sampling dengan responden 1610 orang. Survei memiliki margin of error sebesar 2,5 persen dengan quality check sebesar 20 persen. Survei ini dilaksanakan pada 21 April sampai 2 Mei 2018.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
survei dilakukan Indikator Politik Indonesia dalam rentang 25 Agustus – 3 September 2023, menempatkan 1.200 responden.
Baca SelengkapnyaSalah satu surveinya terkait rencana PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: 68,6 Persen Publik Tak Setuju Pilpres 2024 Diulang Tanpa Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaSurvei Litbang Kompas menjelaskan, kalangan yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters atau pemilih ragu-ragu
Baca Selengkapnya"Mayoritas warga cukup/sangat puas atas kinerja Joko Widodo sebagai Presiden, 75,8%," tulis dalam survei tersebut
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaMayoritas responden menyatakan puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya52,2 persen publik tidak tahu KPU sudah memutukan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPopulasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan kinerja pemerintah mempengaruhi pilihan capres-cawapres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang
Baca SelengkapnyaSedangkan kalau dilihat dari basis pemilih 2019, pendukung Prabowo-Sandi tidak sepenuhnya mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya